Berita Alor

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Sebut 30 Kabupaten Kota Rawan Bencana 

Lebih lanjut Prasinta mengatakan bahwa sebelum mengesahkan Renkon, pihaknya telah melalui beberapa tahap.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ELSE NAGO
RENKON - Suasana penandatanganan dan Pengesahan Renkon bencana gempa bumi dan tsunami di Hotel Simfony, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Kamis, 24 Agustus 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dra. Prasinta Dewi, M.A.P menyampaikan bahwa 30 Kabupaten/Kota di 17 Provinsi yang ada di Indonesia rawan bencana.

Hal ini diungkapkannya usai sosialisasi sekaligus pengesahan Rencana Kontijensi (Renkon) bencana gempa bumi dan tsunami di Hotel Simfony, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Kamis, 24 Agustus 2023.

"Hal yang perlu dilakukan pra bencana adalah mitigasi sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk mengurangi resiko dan dampak bencana melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) bekerjasama dengan World Bank," ujarnya.

Baca juga: BNPB Gelar Semiloka untuk Penyempurnaan Dokumen Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Lebih lanjut Prasinta mengatakan bahwa sebelum mengesahkan Renkon, pihaknya telah melalui beberapa tahap.

"Kita sudah melakukan beberapa kegiatan yakni Geosite Tangguh Bencana (Gestana), penguatan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), menyiapkan Renkon dan lain sebagainya. Ini bertujuan untuk memperkuat masyarakat agar tangguh dalam menghadapi bencana," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa Kabupaten Alor termasuk dalam 30 Kabupaten/Kota Rawan Bencana.

"Ada 30 Kabupaten Kota, di 17 Provinsi yang rawan bencana. Kita juga melakukan hal yang sama di 30 Kabupaten/Kota tersebut, termasuk Alor. Ini belum semuanya, karena ada sebanyak 53.000 desa berada di kategori rawan bencana. Renkon ini diharapkan akan menjadi suatu rencana operasi ketika terjadi bencana, dapat berkolaborasi secara pentahelix," jelasnya.

Baca juga: Terima Sestama BNPB, Gubernur Dukung Pembentukan Balai Besar Operasional Regional BNPB di Kupang

Kegiatan ini juga bersinergi dengan BMKG Stasiun Alor dalam peringatan dini bencana.

"Selama kegiatan ini berlangsung, tidak ada kendala. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Masyarakat alor juga ikut mendukung, semua kita libatkan dalam kegiatan ini," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, M.A.P., hadir mengesahkan renkon tersebut, sekaligus berpesan bahwa peserta yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi ini agar selalu siap siaga menghadapi bencana.

 

"Bencana ini datang tanpa pemberitahuan, karena itu kita harus siap sedia. Deputi dan teman-teman dari BNPB dan World Bank sudah datang membantu kita, memberikan pemahaman kepada kita. Jiwa raga kita dan keluarga harus kita selamatkan, jangan sampai apa yang sudah dilakukan tidak diikuti dengan baik. Kita sebagai salah satu daerah bencana, kesiapsiagaan itu perlu. Sehingga dengan demikian mereka yang sudah dilatih ini, akan menyampaikan kepada masyarakat," pungkasnya.

Sebelum penyusunan Renkon ini, BNPB dan World Bank telah melalui tahapan penyusunan draft dari nol, pada tanggal 11 - 13 April 2023. Setelah itu melakukan finalisasi tanggal 16 Juni 2023, dan ditindaklanjuti dengan uji publik melalui semiloka pada tanggal 22 Agustus 2023. Pada 24 Agustus dilangsungkan penandatanganan Rekon.

Adapun kegiatan ini melibatkan seluruh stakeholder dan lembaga mitra bencana yang ada di Kabupaten Alor. (Cr19)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved