Berita Nasional

Jadi Panelis Diskusi di SBM ITB, Dirut PLN Paparkan Kunci Sukses Proyek Kelistrikan di Indonesia

Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi penandatanganan PPA PLTB Tanah Laut 70 MW antara PLN, Total Eren, Adaro Power, dan PJBI. 

POS-KUPANG.COM -  PT PLN (Persero) mengedepankan prinsip fairness dan juga tingkat pengembalian investasi atau Internal Rate of Return (IRR) yang menarik dalam bekerja sama dengan semua pihak.

Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di depan peserta diskusi panel bertajuk “Corporate Renewable Procurement: Power Purchase Agreement” yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) menjelaskan kunci penting dalam keberlanjutan investasi, khususnya di sektor ketenagalistrikan adalah kontrak kerja sama atau_Power Purchase Agreement (PPA).

Baca juga: Program Desa Berdaya, PLN UIP Nusra Gelar Pelatihan Hortikultura untuk Warga Sekitar PLTP Ulumbu

Kunci penting langkah ini, PLN bersama mitra selalu memetakan rencana kerja yang _reliable_ dan juga mitigasi risiko, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan sektor kelistrikan mampu mendorong iklim investasi yang menarik bagi para investor.

"Kontrak kerja sama ini adalah _value chain_ di sektor kelistrikan. Kami di PLN sangat mengedepankan _fairness_. Jadi adil untuk kedua belah pihak. Lewat skema kerja sama yang baik maka semua yang berinvestasi harus bisa mendapatkan keyakinan investasi yang dijalankan berjalan baik," ujar Darmawan saat menjadi panelis pada diskusi panel secara daring tersebut, Kamis (10/8).

Darmawan juga menjelaskan PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi energi. Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan distribusi dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek transisi energi yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak.

Baca juga: PLN Bersama Kementerian ATR/BPN Wilayah NTB dan NTT Tanda Tangan Perjanjian Kerja Sama

Untuk itu, Darmawan menegaskan PLN sangat terbuka dalam peluang kerja sama baik teknologi, finansial maupun kerja sama pembangunan infrastruktur. Semua kerja sama yang dijalankan PLN mengusung prinsip keberlanjutan serta mendorong perekonomian nasional.

Sahala Simanjutak dari Supreme Energy juga menguatkan bahwa keberhasilan sebuah proyek maupun rencana investasi sangat bergantung pada kerja sama yang kuat. Lewat PPA, menjadi kunci apakah proyek bisa berjalan atau tidak.

"Salah satu _key project_ dari _project financing_ itu adalah kontrak pekerjaan, karena kontrak adalah _producing_ konteks yang menjadi perhatian buat investor juga menjadi perhatian buat para pihak _financer_," tegas Sahala.

Baca juga: Pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok, PLN Gelar Diskusi dengan Keuskupan Ruteng

Sahala juga mengatakan kontrak kerja sama harus bisa memberikan kepastian kepada para pengembang dan penyokong dana proyek sehingga merasa nyaman untuk memberikan investasinya kepada pengembang.

Sahala menilai, saat ini PLN sudah menerapkan skema kontrak kerja sama  yang menarik dan mampu mengakomodir kebutuhan para investor untuk bersama mengembangkan kelistrikan nasional. 

"Saya rasa untuk PPA yang ada sekarang sudah mengakomodir hal–hal yang menjadi _concern_ dari pihak pengembang dan pihak _lenders._ Ke depannya kontrak yang ditandatangi PLN dengan pengembang swasta itu terus _bankable_ dan terus dapat melanjutkan investasinya di Indonesia," tegas Sahala.

Selain membangun bisnis kelistrikan yang _fair_, upaya ini merupakan bukti bahwa PLN turut serta memajukan bangsa melalui diseminasi pengetahuan. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved