Pilpres 2024

Ulama Ciamis Puji Anies Baswedan, Kandidat Capres Koalisi Perubahan Itu Disebut Pintarnya Luar Biasa

Ulama tersohor Kabupaten Ciamis, Abah Aos memuji Anies Baswedan, calon presiden yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
BERI PUJIAN - Ulama tersohor, Abah Aos memuji Anies Baswedan, kandidat presiden yang akan diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Pilpres 2024 mendatang. Ia menyebut Anies Baswedan sangat pintar. 

POS-KUPANG.COM - Salah satu ulama tersohor di Kabupaten Ciamis, Abah Aos memuji Anies Baswedan, calon presiden yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP.

Abah Aos menyebutkan, bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, pintar luar biasa. Ia pun menyebut Anies Baswedan sebagai Imam Mahdi saat manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Sebelumnya diberitakan, Abah Aos mengibaratkan Anies Baswedan seperti Imam Mahdi saat manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani di Masjid Agung Cimahi Jawa Barat.

Beragam tanggapan pun disampaikan masyarakat atas video yang berisi sanjungan ke Anies Baswedan. Bahkan, para pendukung Anies sepakat dengan pernyataan Abah Aos.

Meski demikian, ada sebagian warga yang menilai video tersebut hoaks. Video itu diedit sedemikian rupa, sehingga seakan-akan Abah Aos mendukung Anies dalam Pilpres 2024.

Video viral Abah Aos itu direspon Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

Sebagai pimpinan partai pendukung Anies dalam Pilpres 2024 itu, Jansen mengaku tidak mengerti soal Imam Mahdi, termasuk Anies yang digadang sebagai Imam Mahdi.

Menurutnya, syarat seorang menjadi pemimpin harus didasarkan kepada ide dan gagasan serta mengerti persoalan dalam menghadapi tantangan bangsa di masa depan.

"Yang aku tahu melalui pemilu, kita mau milih pemimpin bangsa ini," tulis Jansen lewat status twitternya @jansen_jsp pada Senin 7 Agustus 2023.

"Syaratnya menurutku dia harus punya ide-gagasan, pintar, ngerti persoalan yg akan dihadapi dan harus diselesaikan dibangsa kita yg sangat besar, komunal dan beragam ini dll," jelasnya.

Oleh karena itu, narasi-narasi tersebut diungkapkannya tidak perlu digaungkan untuk menguatkan tokoh-tokoh yang diusung.

"Utk itu jikapun harus menilai seseorang pantas tidak jadi pemimpin, kita pakai 'parameter dunia' sajalah, yg terukur, terlihat dan bisa dinilai. Tidak perlu pakai 'parameter langit' segala-lah dgn berbagai istilah dan julukan yg aneh-aneh," ungkap Jansen.

"Titisan dewalah, titisan inilah dll, Titisan imam inilah, imam itulah dll yg tidak bisa diverifikasi. Seperti tidak ada lagi saja yg bisa dijual dari kandidat yg kita dukung itu. Aku pribadi tidak setuju dan melarang hal-hal yg beginian," bebernya.

Lantas, Siapakah Abah Aos?

Abah Aos atau Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul lahir pada 4 Agustus 1944. Abah Aos adalah anak pertama dari pasangan Kh. Ibrahim (Mama Ibrahim –pen) dan Hj. Siti Muslihat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved