Pilpres 2024

Luhut Binsar Pandjaitan Bela Jokowi: Yang Sebut Ada Penjegalan Anies Baswedan, Itu Kampungan

Luhut Binsar Panjaitan pasang badan untuk Presiden Jokowi. Dia menyebutkan bahwa kalau ada yang menilai ada penjegalan Anies Baswedan, itu kampungan.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
BELA JOKOWI – Luhut Bisar Pandjaitan kini pasang badan untuk Jokowi. Sikap ini dilakukan menyusul tudingan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono bahwa ada pihak tertentu berupaya mengganggu soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan jadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. 

POS-KUPANG.COM – Saat ini hawa politik di Tanah Air sepertinya makin memanas. Penyataan politik yang terlontar dari hari ke hari semakin memperlihatkan perbedaan cara pandang terhadap sesuatu.

Sebagaimana halnya yang disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono mengenai upaya pihak tertentu yang mau menjegal Anies Baswedan untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Putra Sulung SBY ( Susilo Bambang Yudhoyono ) itu mengatakan bahwa belakangan ini ada upaya pihak tertentu untuk menjegal Koalisi Perubahan untuk Persatuan agar tidak mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Terhadap pernyataan itulah, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara. Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu mengatakan, tudingan itu sama sekali tidak berdasar.

Dikatakannya, tudingan AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat bahwa ada upaya menjegal Anies Baswedan adalah pernyataan kampungan.

Luhut pun menyebutkan bahwa  Presiden Joko Widodo tidak akan menjegal calon tertentu supaya yang bersangkutan tidak bisa berlaga di Pilpres 2024. Pasalnya, Jokowi adalah sosok nan demokratis.

“Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono. Enggak betul sama sekali itu. Saya jamin kalau itu. Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada, jadi enggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya," kata Luhut dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis 20 Juli 2023.

Untuk diketahui, tudingan penjegalan itu disampaikan AHY terkait upaya Kepala Staf Presiden Moeldoko yang ingin merebut Partai Demokrat lewat peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA).

Luhut juga merasa heran, mengapa Jokowi terus dicurigai sebagai pihak yang ingin menjegal pencalonan Anies sebagai presiden. Karena ia yakin Jokowi tidak ikut campur dalam upaya Moeldoko merebut Demokrat.

"Beliau itu tidak pernah mau mencampuri masalah hukum atau menjegal orang tadi seperti dibilang si Agus tadi, mau dijegal partainya. Enggak ada itu sama sekali," kata Luhut.

Luhut justru menuding balik bahwa AHY malah punya potensi menjegal orang lain apabila nantinya memiliki jabatan.

"Kalau ada yang ngomong-ngomong seperti itu, dirinya yang seperti itu. Kalau dia berkuasa, akan jegal orang, ya itu refleksi," ujar Luhut.

Ganggu Soliditas KPP

Untuk diketahui, sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduga, Peninjauan Kembali atau PK terkait kepengurusan Partai Demokrat yang diajukan Moeldoko, adalah bagian dari kiat menjegal pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.

Sebab, menurut dia, dengan upaya itu, Moeldoko terus mengganggu soliditas Demokrat yang menjadi bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved