Konflik Sudan
Konflik Sudan, Khartoum yang Terus Diguncang Pertempuran Tampak Seperti Kota Hantu
Sebuah video terbaru yang diambil melalui drone memperlihatkan Khartoum, ibu kota Sudan berpenduduk 6 juta, seperti kota hantu.
POS-KUPANG.COM - Sebuah video terbaru yang diambil melalui drone memperlihatkan Khartoum, ibu kota Sudan berpenduduk 6 juta, seperti kota hantu.
Kota dekat Laut Merah itu masih diguncang serangan udara, pertempuran jalanan, dan tembakan artileri antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Jutaan penduduk telah melarikan diri dari kota itu, tetapi beberapa tetap tinggal. Mereka dikurung, terjebak di rumah mereka, saat perang berkecamuk di luar pintu mereka.
Terlalu berbahaya bagi mereka untuk berbicara di depan umum, untuk menjelaskan betapa kecilnya dunia mereka.
Tapi seorang pria dan wanita muda, yang identitasnya kami lindungi, telah menceritakan kisah mereka kepada kami.
Dia seorang fotografer drone, yang mendokumentasikan kehancuran, terlepas dari risikonya. Dan dia seorang penulis, yang satu-satunya jalan keluarnya sekarang ada di dalam halaman buku hariannya.
Serangan udara, pertempuran jalanan, dan tembakan artileri mengguncang ibu kota Sudan, Khartoum, dan kota besar El-Obeid di selatan pada Kamis, kata saksi mata kepada AFP.
"Tembakan artileri menargetkan pangkalan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat," kata seorang penduduk El-Obeid, 350 kilometer (220 mil) barat daya Khartoum.
Baca juga: Konflik Sudan, Militer Kembali ke Arab Saudi untuk Melanjutkan Negosiasi dengan RSF
Pertempuran antara RSF dan tentara reguler, yang dipimpin oleh para jenderal yang berseteru, telah menewaskan sedikitnya 3.000 orang dan membuat lebih dari 3,3 juta orang mengungsi sejak 15 April.
Jet tentara pada hari Kamis menyerang paramiliter, yang membalas dengan tembakan anti-pesawat, kata warga El-Obeid lainnya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Di selatan Khartoum, saksi melaporkan tiga serangan udara di pagi hari.
"Ledakan itu mengerikan," kata salah satu dari mereka kepada AFP.
Tentara pada hari Rabu menuduh RSF menargetkan daerah perumahan di ibukota dalam serangan pesawat tak berawak yang menyebabkan "14 warga sipil tewas dan 15 luka-luka".
Warga mengatakan kepada AFP setidaknya 13 warga sipil tewas.
Konflik tersebut mengadu panglima militer Abdel Fattah al-Burhan melawan mantan wakilnya, komandan RSF Mohamed Hamdan Daglo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.