Pilpres 2024
Sudirman Said Bocorkan Syarat Cawapres Anies Baswedan: Sosoknya Harus Bebas dari Pelbagai Kasus
Sudirman Said Juru Bicara Anies Baswedan membocorkan salah satu syarat yang diinginkan kandidat presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Sudirman Said Juru Bicara Anies Baswedan membocorkan salah satu syarat yang diinginkan kandidat presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Pilpres 2024 mendatang. Koalisi tersebut bakal mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta jadi calon presiden.
Dalam pernyataannya, Sudirman Said mengatakan bahwa salah satu hal yang diinginkan Anies Baswedan adalah yang menjadi calon pendampingnya, yakni figur yang selama ini tidak terkontaminasi kasus-kasus hukum.
Bocoran tentang syarat cawapres itu disampaikan Sudirman Said kepada awak media, Jumat 21 Juli 2023. Sudirman mengatakan itu terkait nama calon wakil presiden untuk Anies Baswedan yang sampai sekarang belum diumumkan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP.
Dikatakannya, sebagai dwi tunggal dalam memimpin NKRI, capres dan cawapres harus bersih dari catatan hukum. Capres dan cawapres juga harus bebas dari masalah-masalah hukum.
Syarat seperti ini, lanjut dia, bukan dimaksudkan untuk menghindari upaya hukum yang dilakukan pemerintah. Tapi pemegang otoritas juga diharapkan tidak menjadikan supremasi hukum sebagai alasan untuk mengkerangkeng para kandidat yang maju dari KPP untuk Pilpres 2024 mendatang.
Sudirman juga menyebutkan bahwa sampai saat ini Anies Baswedan belum mengumumkan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam hajatan akbar di tahun 2024 mendatang.
Bahkan bocoran tentang nama figur pun sampai sekarang belum diketahui oleh tiga partai yang bersinergi dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Meski demikian, saat ini ada dua nama yang disebut-sebut sebagai figure yang berpeluang menjadi pendamping Anies Baswedan. Dua figur tersebut, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Yenny Wahid, Putri mendiang Gus Dur.
Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. AHY juga adalah Putra Sulung SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI.
Sedangkan Yenny Wahid, adalah putri mendiang Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur yang juga Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Dari dua nama ini, belum diketahui siapa yang akan dipilih oleh Anies Baswedan. Tetapi kedua sosok tersebut, sama-sama punya peluang untuk maju mendampingi Mantan Mendikbud itu pada Pilpres 2024.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Anies Baswedan akan mengumumkan nama cawapres setelah tiba di Tanah Air seusai menjalani ibadah haji di Tanah Suci.
Namun setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pekan lalu, sampai saat ini belum ada tanda-tanda kalau Anies Baswedan segera mengumumkan nama cawapres sebagaimana yang dijanjikan selama ini.
Namun sebelumnya, secara diplomatis Anies Baswedan mengungkapkan bahwa nama cawapres sudah ada, tinggal dipilih waktu yang tepat untuk mengumumkannya. Tetapi sampai sekarang belum diketahui kapan momen istimewa itu terjadi.
Sementara dari hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei, elektabilitas Anies Baswedan kian melorot dari hari ke hari.
Baca juga: Surya Paloh Izinkan Anies Baswedan Bertemu Presiden Jokowi: Kemungkinan Seperti Itu Bisa Saja
Saat ini, Anies Baswedan semakin jauh tertinggal dari dua rival politiknya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Elektabilitas Prabowo masih bertengger di posisi puncak sementara Ganjar Pranowo berada di urutan kedua.
Sedangkan Anies Baswedan, berada di nomor buntut dari daftar tiga kandidat terkuat calon presiden pengganti Jokowi. Elektabilitas Anies cenderung melorot sedangkan dua figur lainnya semakin menanjak.
Jokowi-Surya Paloh Retak
Untuk diketahui, baru-baru ini, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga orang dekat Presiden Jokowi tetiba memmbeberkan misteri tentang retaknya hubungan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Luhut yang juga Menko Kemaritiman dan Investasi itu mengatakan bahwa ada keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan Surya Paloh.
Retaknya hubungan itu sejak Surya Paloh memilih mendukung dan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Luhut membeberkan itu ketika diwawancarai dalam program tayangan Rosi Kompas TV pada Kamis 20 Juli 2023. "Ya, bisa jadi karena itu (Nasdem usung Anies jadi bakal capres)," kata Luhut di program Rosi KOMPAS TV, Kamis 20 Juli 2023.
Menurut Luhut, Presiden Jokowi dan Surya Paloh mungkin pernah memiliki komitmen yang diduga telah dilanggar oleh Surya Paloh, sehingga hubungan keduanya pun menjadi renggang. "Mereka berdua mungkin ada komitmen yang kita juga tidak tahu," ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya mengenal sosok Presiden Jokowi yang amat menghargai komitmen yang telah disepakati.
"Kalau saya lihat itu Pak Jokowi sangat menghormati apa yang sudah kita sepakati. itu saja," ujarnya.
Meski begitu, Luhut menilai Presiden Jokowi sangat menghormati Surya Paloh, perbedaan politik di antara keduanya juga tidak membuat jalinan pesahabatan terputus.
Luhut juga mengungkapkan hubungan Jokowi dengan Surya Paloh sudah seperti kakak adik.
Walaupun terkadang ada silang pendapat tentunya tidak sampai ke sebuah perkelahian.
Baca juga: Ujang Komaruddin: Prabowo Lebih Tenang Dibanding Ganjar dan Anies Baswedan, Ini Faktanya
"Saya lihat di politik kita kalau tidak cocok langsung musuhan, tapi saya lihat di Pak Jokowi tidak begitu. Beliau orang yang sangat toleran, membuka diri dalam banyak hal."
"Saya mengikuti beliau dari wali kota, gubernur dan presiden. Saya lihat benang merahnya beliau seorang demokratis mau mendengar dan berani putuskan dan berani tanggung jawab," kata Luhut. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.