Berita Sikka

Rabies Kepung Boganatar Sikka, 34 Orang Digigit HPR dan Satu Orang Meninggal Dunia 

masyarakat pun enggan membawa pasien yang digigit HPR ke sarana kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
KEPALA PUSKESMAS - Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kasus rabies terus meningkat di wilayah kerja puskesmas Boganatar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Tercatat 34 orang dilaporkan digigit hewan penular rabies (HPR) dan satu diantaranya meninggal dunia.

"Untuk wilayah kerja Puskesmas Boganatar Saat ini dilaporkan ada 34 orang digigit anjing dan satu diantaranya meninggal dunia,"ujar Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon, saat dihubungi TribunFlores.com, Sabtu 15 Juli 2023.

Dikatakannya, Minimnya kesadaran masyarakat untuk mengikat atau mengkandangkan hewan penular rabies (HPR) membuat kasus rabies di wilayah kerja Puskesmas Boganatar terus mengalami peningkatan.

"Masyarakat belum sadar dan memahami betul soal rabies, mereka lebih menyayangi HPR dari pada nyawa manusia," ujarnya

Baca juga: Setubuhi Anak di Bawah Umur dengan Modus Bantu Akun yang Diretas, Pria di Sikka Diringkus Polisi

Selain itu, masyarakat pun enggan membawa pasien yang digigit HPR ke sarana kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

"Mereka punya pikiran untuk bawa pasien yang digigit anjing ke sarana kesehatan masih sangat kurang," ujarnya 

Meski demikian, Petugas kesehatan Boganatar terus melakukan edukasi dan sosialisasi keliling wilayah kerja puskesmas Boganatar terkait bahaya rabies.

"Petugas selalu edukasi disetiap kegiatan posyandu maupun koling keliling kampung setiap hari jumat," ujarnya.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved