Napak Tilas PLBN Motain
Napak Tilas PLBN Motain, Paha Ayam Goreng di Alun - Alun Kota Atambua Menggoyang Lidah Nan Aduhai
napak tilas perjalanan dari Kupang menuju ke PLBN Motaian, PLBN Wini dan ke Kota kefamenanu hingga kembali ke Kupang
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Watawan Pos-Kupang. Com, ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sahabat pembaca yang berbahagia, pantun berkata, Jalan Jalan ke Kota Kembang Jang Lupa Janda Kembang, Jalan Jalan ke PLBN Motain Jang Lupa Makan Bandeng Kolam Susu di Atapupu.
Syair pantun ini menjadi kata pembuka dalam tulisan ringan di seri terakhir napak tilas perjalanan dari Kupang menuju ke PLBN Motaian, PLBN Wini dan ke Kota kefamenanu hingga kembali ke Kupang
Beta ingin membuat tulisan ringan yang segar untuk mengenang kembali dan yang sonde membuat kitong jadi tegang.
Kali ini beta mau membuat catatan ringan tentang kisah perjalanan serta khusus tentang menu makanan yang kitong isi ato kitong makan selama perjalanan hingg destinasi akhir dan sampe kitong tiba di Kota Kupang.
Kitong berangkat dari Kota Kupang Rabu 7 Juli 2023 yang pasti kitong singga beli ame ini kue cucur di destinasi makan minum (mami) di persawahan Oesao di Kabupaten Kupang - NTT .
Kitong beli ame berupa kue cucur Oesao dan kue perut ayam untuk ma ale di atas oto saat menempuh perjalanan menuju ke Kota Atambua.
Batong beli ame harga cum Rp 30.000 karena su ada sejumlah makanan ringan yang anak bua, Brandon Joshua Ndoen (siswa kelas 2 SMA Taruna Nusantara -Magelang) yang bawa sejumlah camilan untuk melengkapi perjalanan panjang ini.
Misalnya, gula-gula, biskuit, aer mineral dan sejumlah makanan kesukaan anak baru gede/ABD dan anak anak milenial zaman now.
Dalam perjalanan, kitong masih singgah wilayah sekitar Batu Putih menuju Kota SoE -TTS untuk minum aer kelapa muda dan rehat sejenak.
Kitong duduk santai di tepian jalan sambil makan kue cucur, dan minum aer kelapa muda di lokasi rest area
Ada anggota rombongan khususnya pak sopir Frengky Bolla, anggota Taganan Dinsos NTT yang pesan kopi sambil minum dan makan deng kue cucur ato kokis solo.
Lalu kitong terus bergerak masok ke Kota Soe - T. Di Kota SoE, kitong masok rumah makan depan Polres TTS untuk makanan nasi paket babi deng kuah brenibon per porsi Rp 35.000.
Isi 1 paket nasi babi cukup lengkap, ada yang isi sate babi ditambah sayur dan sup brenibon, dan ada yang pake daging sei.
Ada ana buah yang pesan minuman es teh dan es jeruk untuk melengkapi dahaga dalam perjalanan. Tapi kitong yang tua beta pilih minum teh panas,
Setelah istirahat sejenak, kitong langsung lanjut menuju ke Kota Atambua - Kabupaten Belu melewati Niki Niki dan masuk Kota Kefamemanu - TTU.
Tiba di Kota Atambua, ibukota Kabupaten Belu, kitong cari Hotel Setia dengan kamar standar Rp 325.000/ malam.
Setelah mandi di hotel, batong lalu putar putar ame ruas jalan kota Atambua untuk cari makan malam, juga sekedar kembali mengenang saat beta masih bertugas di kota yang punya sejuta kenangan.
Pasalnya, Kota Atambua menjadi kota pertama beta ditempatkan dan bertugas sebagai wartawan pemula di harian Umum Pos Kupang.
Ada banyak kenangan, kisa, dan aneka cerita yang terpendam, juga suka dan duka yang tak pernah diketahui oleh kitong pung anak-anak yang saat ini su besar/dewasa.
Batong pung anak anak cum tinggal menikmati jerih payah orangtua tanpa tahu bagaimana, setiap langkah kaki dan sejumlah ancaman di lapangan.
Banyak ancaman maut yang bisa kitong lewati di wilayah Belu, salah satu zona merah dari cerita para orangtua khususnya untuk 'ilmu hitam'
Jadi, taruhannya jika kitong tulis yang menyudutkan oknum/kelompok, nyawa menjadi taruhan.
Apalagi ada istilah yang cukup melekat " membunuh dalam kemesraan" atau singkirkan orang orang yang dianggap jadi penghalang karir seseorang dengan cara apa pun.
Cara menyingkirkan orang orang termasuk wartawan yang tak disukai bisa dilakukan bukan cuma secara fisik, namun bisa dilakukan dengan cara pakai ilmu hitam.
Istilah "Membunuh Dalam Kemesraan" ternyata sonde mempan, karena kitong Pung TuhanYesus ini pemilik Hidup dan Kehidupan.
Manusia boleh berencana Tapi Tuhan Yesus Yang Menentukan Jalan Hidup dan Nafas Hidup Manusia.
Kalo Tete Manis bilang belum saatnya besong 'pulang', apapun rencana manusia sonde lebe besar dari Kuasa Tuhan Yesus.
Kembali ke cerita perjalanan menuju PLBN Motaain, kitong lalu mampir mampir makan malam di pusat jajan serba ada (pujasera) di Kota Atambua, yakni di Lapangan Umum Kota Atambua, depan Mapolres Belu.
Kitong makan malam rame rame untuk mengenyangkan perut yang su mulai keroncong.
Ada yang pesan nasi ayam bakar dan ada yang pesan nasi ayam goreng, serta ada yang pesan nasi soto ayam ditambah es teh dan esj eruk sesuai selera masing masing.
Malam itu kitong bisa menikmati paha ayam goreng yang aduhaiiii lezatnya dan soto ayam yang sangat gurih.
Usai makan malam di sebuah warung di tepian Lapangan Umum Kota Atambua yang jadi Alun-Alun ato jantung kota, kitong lalu mampir untuk foto-foto di Simpang Lima Kota Atambua, salah satu spot yang sangat aduhai.
Usai foto bareng, kitong balik ke Hotel Setia untuk istirahat dan lanjutkan perjalanan ke Kota Perbatasan PLBN Motaian.
Makan Kue Pisang di Wini - TTU
DariiPLBN Motaian menuju ke PLBN Wini butuh waktu sekitar hampir 3 jam dengan perjalanan santai.
Di Tanjung Bastian, daerah pesisir Pantai di Wini - TTU, kitong masih sempat istirahat untuk makan kue pisang dan kelapa muda.
Juga kitong beli ame ini pisang dili yang di jual di tepian jalan trans Wini- Kefamenanu.
Harga pisang dili Rp 15.000 per sisir, kitong beli 8 sisir untuk oleh oleh bawa pulang ke Kupang.
Pisang dili sangat manis dan gurih, dan pisang dili sonde di jual di Kupang dan hanya di jual di pasar Baru Atambua.dan di Kefamemanu.
Di Kefamenanu, kitong masih sempat ber swafoto di gereja Katolik Sasi depan Patung Unda Maria dan depan Gereja Sasi.
Abis itu, kitong diajak makan oleh keluarga om Umbu Diky, anggota Kodim TTU yang sudah eksisi di Kabupaten TTU.
Kitong makan di Rm Padang di Kota Kefamemnu, di traktir om Umbu Diky, dan beta pesan nasi ikan bakar.
Usai makan di Rm Padang, kitong sempat minum kopi di rumah om Umbu Diky dan makan kue bikinan/nuatan istri om Umbu Diky
Lalu, kitong bergerak pulang ke Kupang sore hari dan tiba di SoE sekitar jam 8 malam.
Kitong lalu makan bakso di RM Lamongan untuk menghangatkan perut. lalu kembali ke Kupang dan tiba jam 24.00 wita. (penulis Ferry Ndoen).
Baca juga: Napak Tilas PLBN Motain, Paha Ayam Goreng di Alun - Alun Kota Atambua Menggoyang Lidah Nan Aduhai
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS


Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.