Napak Tilas ke PLBN Motaian

Napak Tilas ke PLBN Motaian -Timor Leste,Kenangan 27 Taon Silam Saat Bertugas di Tapal Batas

petualangan napak tilas ke Kota Atambua Kabupaten Belu, PLBN Motaian tempat pertama beta ditugas oleh perusahaan Harian Umum Pos Kupang saa

|
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/FERRY NDOEN
PLBN MOTAIN- Pos Lintas Batas antar Negara PLBN Motaian, NKRI dan Timor Leste, Gambar diabadikan, Rabu Rabu 6 Juli 2023 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Ferry Ndoen

POS-KUPANG.COM - Sahabat yang berbahagia, beta ingin menceritakan petualangan napak tilas ke Kota Atambua ,Kabupaten Belu, tempat yang menjadi wilayah pertama beta ditugas oleh perusahan Harian Umum Pos Kupang saat menjadi wartawan.

Beta ditugas taon 1995-1997 untuk mencover berita di wilayah Kabupaten Belu, wilayah perbatasan Provinsi Timor Timur atau Timor Leste dan Provinsi NTT.

Saat itu, beta dipanggil Redatur Pelaksana (Redpel) Pos Kupang, om Hans Ch Loukh (alm), agar beta mempersiapkan diri dan segala sesuatu untuk berangkat bertugas ke Kabupaten Belu.

Saat itu yang jadi Pemred sekaligus Pimpinan Umum (PU) Pos Kupang adalah om Damyan Godho (alm).

Dan Kabag Umum adalah om Domu Warandoy (alm) sebelum almarhum Domu memilih pindah ke Sumba Timur untuk mengabdi sebagai PNS.

Saat itu  Kabupaten Belu masih menyatu dengan Malaka yang masih menjadi wilayah kecamatan.

Beta berangkat Desember taon 1995 ke Kota ATambua. Dan saat ini, beta kembali lagi ke tempat tugas yang puluan taon lalu sangat akrab dengan beta pung tugas saat masih di lapangan.

Beta melakukan napak tilas perjalanan bersama keluarga setelah beta mengambil cuti untuk tujuan napak tilas.

Saat pagi hari, Rabu beta berangkat dengan istri Elisabeth Lodja, SH dan dua anak beta, Brandon Joshuan Ndoen (siswa SMA Taruna Nusantara-Magelang dan Abaraham Wiliam Ndoen (siswa SMP Kristen Lentera Harapan Kupang).

Beta juga bawa ipar Relly Pally, SH dan seorang teman istri Ibu Betty Handoyo, teman olga di Taman Tagepe dan Taman Ina Boi dari Grup olahraga ibu-ibu Pasir Panjang.

Kitong jalan santai pagi hari dengan sopir teman beta pung kaka Robby Ndoen, S,Sos (Sekretaris Sapol PP NTT), Hengky Bolla.

Sopir Hengky Bolla anak Tagana Dinsos NTT. Kitong bergerak pagi menuju Atambua dan nginap di Hotel Setia ATambua.

Kitong buka 3 kamar dengan harga per kamar Rp 325.000/malam. Saat tiba di Atambua kitong masih sempat mutar mutar kota perbatasan yang pernah jadi tempat tugas awal beta jadi wartawan puluan taon silam ato sekitar 27 taon silam.

Beta mengitari jalan di Daerah Tenu kiik, lalu jalan di Tenu Boot, lalu memutar ke depan Gereja Katedral, melewati depan Kodim Belu dan sempat parkir untuk bernostalgia sekalian makan malam di sebuah warung di Lapangan Umum Kota Atambua bersama keluarga.

Beta inga waktu beta tugas di Atambua, Dandim Belu Nama, Letkol (Inf) Husein Johar, dan Kapolres Belu, Letkol (Pol) Nyoman Sumantha dan Kajari Belu, Markus Rerung, SH

Ternyata Kota Atambua belum banyak berubah, dan kitong masih foto foto di daerah simpang lima Atambua, daerah strategis di wilayah ATambua.

Lalu, sekitar jam 9 malam kitong kembali ke Hotel Setia untuk beristirahat karena pagi hari harus melanjutkan perjalanan ke wilayah perbatasan PLBN Motaian,

Ini spot yang menjadi dambaan para mania foto untuk datang dan berfoto ria di daerah Pos Perbatasan Lintas Batas Negara/PLBN Motaian ini.

Kitong bergerak pagi usai makan pagi di hotel. Namun karena ada lebe dua orang sehingga beta kena cash lai Rp 150 ribu untuk makan pagi dua orang dalam rombongan ini.

Kitong lalu bergerak ke Atapupu menuju PLBN Motaian. Namun sebelum sampai ke Motaian, Kitong masih singgah foto di salah satu spot kebangaaan warga Belu, yakni Bendung/Waduk Rotiklot.

Usai berfoto ria di lokasi Bendungan Rotiklot, kitong lalu meluncur ke PLBN Motaian.

Saat  melewti jalan di Teluk Gurita dan Pelabuhan Atapupu, kembali mengenang kisah saat masih bertugas di wilayah Kabupaten Belu,

Kitongpernah ke wilayah perbatasan bersama Bupati Belu, dr. Servas Pareira, MPH untu kmelakukan perdamaian adat di Batu Gede -Bobonaro, Provinsi Timor Timur dan warga di wilayah batas Kabupaten Belu karena ada gesekan karena kasus pencurian hewan hingga terjadi kasus pembunuhan.

Semua cerita kembali hanyut dalam otak dan pikiran mengenang kisah 27 taon silam saat bertugas di wilayah perbatasan Kabupaten Belu.

Kitong juga melewati Pasar tepi Jalan Atapupu yang sudah lebih ramai karena dipadati pedagang hingga ke tepian jalan yang menimbulkan kemacetan.

Untuk kisah selanjutnya, ikuti napak tilas part II menuju ke PLBN Wini dan wilayah Enclave Oeccusy, Timor Leste. (penulis Ferry Ndoen).

plbn motaian 23
PLBN MOTAIAN - Patung Bung Karno di area PLBN Motaian, perbatasan Timor Leste dan NKRI di Kabupaten Belu
plbn motainn 2023  1 lintas batas
PLBN MOTAIAN- Pos Lintas Batas Negara Timor Leste dan NKRI di Kabupaten Belu, gambar diabadikan, pekan lalu
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved