KKB Papua

KKB Papua Pasang Satu Syarat Bebaskan Pilot Susi Air: Kami Hanya Mau Papua Merdeka

Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya tak mau membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens hanya dengan uang tebusan Rp 5 miliar.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
MERDEKA – KKB Papua berubah pikiran. Jika sebelumnya dikabarkan meminta uang Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, kini Egianus Kogoya membantah kabar tersebut. Ia menampik jika telah meminta uang untuk membebaskan kapten Philips Mark Merthens. Yang diminta hanya Papua merdeka. 

POS-KUPANG.Com – Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya tak mau membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens hanya dengan uang tebusan Rp 5 miliar. Kelompok separatis teroris itu menyatakan akan menolak dan tidak mau terima apa pun dari Indonesia.

Sikap KKB Papua ini mencuat setelah beredar video  berdurasi singkat yang berisi pernyataan Egianus Kogoya mau membebaskan Philips Mark Merthens bila pemerintah Indonesia menyerahkan uang Rp 5 miliar ke Kelompok Separatis Teroris (KST) tersebut.

Dalam video itu Egianus Kogoya bahwa menyebutkan bahwa dirinya tak pernah minta uang Rp 5 miliar sebagai syarat untuk membebaskan pilot yang disandera selama ini.

“Omong kosong kalau kami meminta uang Rp 5 miliar sebagai syarat untuk membebaskan pilot Susi Air. Kami hanya minta Papua merdeka,” katanya dalam video tersebut.

Video tersebut diperoleh Tribun.Papua.Com langsung dari Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom. Dalam video itu Egianus Kogoya menandaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta uang Rp 5 miliar.

"Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akan menyerahkan pilot. Jadi soal permintaan Rp 5 Miliar dari Kodap III itu omong kosong," tegasnya.

Dengan pernyataan terbaru ini, maka semakin jelas kalau upaya pembebasan pilot Susi Air kini memasuki babak baru. Karena sebelumnya pemerintah telah menyiapkan uang Rp 5 miliar sesuai syarat yang ditetapkan Egianus Kogoya.

Syarat itu awalnya diungkapkan Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri bahwa pemerintah telah menyiapkan uang Rp 5 miliar sesuai permintaan Egianus Kogoya untuk melepaskan tawanan yang disandera sejak 7 Februari 2023 lalu.

Baca juga: Egianus Kogoya Minta Komnas HAM Papua Jadi Negosiator Selama Penyanderaan Pilot Susi Air

Bahkan untuk kepentingan tersebut, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono tak mempersoalkan besar kecilnya uang tersebut, asalkan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu dibebaskan dari tangan KKB Papua.

Bahkan Panglima TNI itu juga tak mempersoalkan uang Rp 5 miliar yang diminta KKB Papua, karena nyawa pilot dan keselamatan warga Papua tak bisa dihargai dengan apa pun.

Oleh karena itu, pihaknya mempercayakan kepada Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge sebagai negosiator untuk membebaskan Philips Mark Merthens dari tangan KKB Papua.

Sementara sebelumnya, Kepala Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan bahwa permintaan uang Rp 5 miliar hanyalah sensasi dari KKB Papua.

Bahkan yang meminta uang Rp 5 miliar itu adalah Jefry Pagawak atas nama Egianus Kogoya pimpinan KKB Papua di Kabupaten Nduga.

Sementara Jefry Pagawak merupakan salah satu oknum KKB Papua yang tinggal di Papua Nugini (PNG). Jefry Pagawak adalah salah satu buronan yang selama ini dikejar aparat keamanan.

Yang bersangkutan telah masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) dan menjadi target aparat keamanan. “Oknum ini masuk DPO dan sekarang sembunyi di Papua Nugini,” kata Faizal Ramadhani.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Papua, mengatakan, bahwa selama ini pemerintah tidak pernah diam dalam upaya membebaskan pilot Susi Air.

“Pemerintah tidak pernah diam dalam upaya membebaskan pilot Susi Air. Tapi itu tidak bisa saya sebutkan di sini,” ujar Presiden Jokowi saat berada di Papua, Jumat 7 Juli 2023.

Presiden Jokowi berada di Papua dalam kunjungan kerjanya dua hari setelah melakukan lawatannya ke Australia dan Papua Nugini.

Dari Papua Nugini, Presiden Jokowi tak langsung balik ke Jakarta. Orang nomor satu di Indonesia ini terlebih dahulu singgah di Papua untuk sejumlah agenda termasuk membuka Papua Street Carnival pada Jumat 7 Juli 2023.

Pada kesempatan itulah kepada awak media, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membebaskan pilot Susi Air yang ditawan selama ini.

Diberitakan sebelumnya, Polda Papua mengungkap bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta tebusan uang sebanyak Rp 5 miliar sebagai syarat melepas pilot Susi Air.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi dengan proses negosiasi.

"Sebetulnya terkait hal itu Pemda (Papua) sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya," kata Benny, dikutip dari Kompas TV, Minggu 2 Juli 2023.

Baca juga: Egianus Kogoya: Omong Kosong Saya Minta Uang Rp 5 M: Kami Hanya Mau Papua Merdeka

"Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis," ucap Benny.

"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," kata Benny. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved