Belajar di Indonesia

Pengalaman Mahasiswa Australia Belajar di Indonesia: Orang Paling Ramah yang Pernah Saya Temui 

Pengalaman berada di Indonesia, bergaul dengan warga Indonesia mengubah persepsi mereka tentang orang dan budaya Indonesia.

Editor: Agustinus Sape
abc.net.au
Seorang mahasiswa Australia Maya Willis bersama keluarganya saat berkunjung ke Indonesia. Persepsinya tentang Indonesia berubah. 

POS-KUPANG.COM - Tidak hanya mahasiswa asal Indonesia belajar di Australia. Mahasiswa asal Australia pun ternyata ada yang belajar di Indonesia.

Pengalaman berada di Indonesia, bergaul dengan warga Indonesia mengubah persepsi mereka tentang orang dan budaya Indonesia.

Salah satu mahasiswa Austalia yang pernah belajar di Indonesia adalah Maya Willis. Dia mengalami "enam bulan terbaik" dalam hidupnya belajar di Indonesia.

Maya Willis, seorang mahasiswa Australia saat berada di Candi Borobudur Yogyakarta. Ia mengatakan pandangannya tentang Indonesia telah
Maya Willis, seorang mahasiswa Australia saat berada di Candi Borobudur Yogyakarta. Ia mengatakan pandangannya tentang Indonesia telah "berubah secara signifikan". (abc.net.au)

"Saya sangat mencintai orang Indonesia, saya pikir mereka adalah orang paling ramah yang pernah saya temui," kata Ms Willis.

“Budaya di sini menarik dan sangat berbeda dari Australia, tapi kita bisa belajar banyak dari Indonesia.”

Sejak Januari, Willis telah mempelajari bahasa Indonesia, bersama dengan hubungan internasional dan hukum, di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Wanita berusia 23 tahun ini adalah salah satu dari 5.800 warga Australia yang belajar dan tinggal di Indonesia sejak 2014, berkat program beasiswa pemerintah Australia.

Pengalaman pemuda Australia di Indonesia sebagai pelajar internasional jarang dilaporkan, jadi kami berbicara dengan pelajar dan mantan pelajar tentang masa tinggal mereka yang lama di Indonesia dan bagaimana hal itu mengubah pikiran dan kehidupan mereka.

Ms Willis mengatakan banyak temannya tidak tahu banyak tentang Indonesia di luar daya tariknya sebagai tujuan wisata.

"Bahkan ketika saya datang untuk tinggal di Yogyakarta dan memberi tahu begitu banyak teman saya bahwa saya akan datang, mereka berkata, 'Tunggu, di mana Yogyakarta? Bukankah Indonesia hanya Bali?'

"Saya pikir banyak orang Australia memiliki (kesalahpahaman yang nyata) saat ini tentang apa yang dibutuhkan Indonesia, selain Bali ... dan bagi saya, Indonesia sangat istimewa."

Pengacara yang lebih 'kreatif'

Jaksa yang berbasis di Sydney Sophie Hewitt mengatakan dia memiliki pemahaman yang "sangat dangkal" tentang Indonesia sebelum dia belajar di sana pada tahun 2015.

Ms Hewitt mengatakan dia mulai melihat negara dalam "penuh warna" setelah mengunjungi beberapa kota di Jawa.

"Cara orang bertindak di kota yang berbeda, cara Anda dapat memiliki jenis aksen yang berbeda, bahkan hanya di seluruh Jawa, menambah kedalaman dan kompleksitas pemahaman saya tentang Indonesia," katanya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved