Jemaah Haji
Tim Medis Saudi Selamatkan Jemaah Haji Indonesia yang Jantungnya Berhenti Selama 8 Menit
Jemaah haji tersebut mengalami serangan jantung setelah pesawat mendarat di landasan bandara.
POS-KUPANG.COM, MADINAH - Tim medis di Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdulaziz di Madinah menyelamatkan nyawa seorang jamaah wanita Indonesia yang jantungnya berhenti selama delapan menit.
Jemaah haji tersebut mengalami serangan jantung setelah pesawat mendarat di landasan bandara.
Klaster Kesehatan Madinah menyatakan, tim medis di Pusat Pengendalian Kesehatan bandara menerima panggilan darurat bahwa seorang jemaah haji pingsan di ruang kedatangan internasional tak lama setelah pesawatnya mendarat.
Tim medis di bandara merespons dengan cepat dan mereka menemukan bahwa jantung jemaah haji tidak lagi berdetak dan mereka langsung melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR) dua kali sampai denyut nadinya pulih dan kondisinya menjadi normal.
Peziarah dipindahkan ke rumah sakit di mana kondisinya stabil.
Patut dicatat bahwa Pusat Kontrol Kesehatan di bandara telah menerima 90.104 jemaah haji sejak awal musim haji tahunan saat ini melalui pusat utama dan unit kesehatan sementara di dalam bandara.
Disebutkan bahwa total 87.857 jemaah telah mendapat manfaat dari layanan pencegahan yang disediakan oleh Pusat Kontrol Kesehatan.
Klaster Kesehatan menyebutkan, jumlah penerima manfaat layanan pengobatannya mencapai 2.218 pasien, 29 kasus di antaranya dirujuk ke rumah sakit di daerah untuk melanjutkan pengobatan.
62 Meninggal
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melaporkan, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi mencapai 62 orang. Pasalnya, terdapat tambahan 4 jemaah meninggal di Mekkah.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief menyampaikan, jemaah yang wafat tersebut akan dibadalhajikan.
"Sampai hari ini, total jemaah yang wafat di Arab Saudi sebanyak 62 orang. Sesuai ketentuan, Jemaah yang wafat akan dibadalhajikan," kata Hilman dalam konferensi pers secara daring, Kamis 15 Juni 2023.
Ia merinci, keempat jemaah yang wafat di Mekkah, yaitu atas nama Arwati Kromodisastro yang berusia 71 tahun asal kelompok terbang (kloter) JKG 52, Abdullah Sidiq Syamsuri yang berusia 42 tahun asal SUB 18, dan Mukson Arafik Rakup berusia 63 tahun asal JKG 10.
Kemudian, Sartunah Pawiro Sentono yang berusia 70 tahun asal JKG 12.
"Dengan demikian, jemaah yang wafat di Mekkah sebanyak 31 orang, di Madinah sebanyak 28 orang, dan di Jeddah sebanyak 3 orang," beber Hilman.
Sementara itu berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 14 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, jemaah gelombang II yang telah tiba di Mekkah berjumlah 48.084 orang atau 125 kelompok terbang.
Total kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 149.397 orang atau 388 kelompok terbang.
Adapun jemaah dan petugas yang diberangkatkan hari ini dari Madinah ke Mekkah sebanyak 8.827 orang atau 23 kloter.
"Sedangkan total jemaah haji yang masih berada di Madinah sampai hari ini sebanyak 12.256 orang yang tergabung dalam 32 kloter," tutur Hilman.
Di sisi lain, ada pula jemaah dan petugas yang masuk asrama haji hari ini. Jemaah tersebut selanjutnya akan diberangkatkan ke Tanah Suci.
Jumlah jemaah yang masuk asrama haji hari ini sebesar 7.144 orang atau 11 kelompok terbang. Dia merinci, jemaah tersebut berasal dari embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 orang/ 1 kloter, embarkasi Batam (BTH) sebanyak 374 orang/1 kloter, dan embarkasi Padang (PDG) 393 orang/ 1 kloter.
Lalu, embarkasi Jakarta, Pondok Gede (JKG) 374 orang /1 kloter, embarkasi Jakarta, Bekasi (JKS) 880 orang/2 kloter, embarkasi Solo (SOC) 1.080 orang/3 kloter, dan embarkasi Surabaya (SUB) 1.800 orang/4 kloter.
"Embarkasi Banjarmasin (BDJ) 330 orang/1kloter, embarkasi Lombok (LOP) 393 orang/ 1 kloter, embarkasi Kertajati (KJT) 374 orang/1 kloter, dan embarkasi Makassar (UPG) 786 orang/1 kloter," jelas Hilman.
Sebagai informasi, gelombang I kedatangan jemaah haji di Bandara International Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah telah berakhir tanggal 07 Juni 2023.
Totalnya sebanyak 263 kloter dengan jumlah jemaah haji mencapai 101.313 dan jumlah jemaah lansia sebanyak 30.153 orang.
Saat ini, gelombang II jemaah haji diberangkatkan dari embarkasi di Tanah Air secara bertahap ke Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan ke Makkah Al-Mukarramah untuk menjalani Umrah Wajib.
Haji khusus
Sebanyak 6.202 jemaah haji khusus sudah berangkat ke Makkah dari Madinah guna melanjutkan persiapan puncak ibadah haji 1444 H. Selama di Madinahm mereka menginap di 16 hotel bintang lima di kawasan Markaziyah.
“Masih ada 620 jemaah haji khuusus yang tinggal di Madinah,” jelas Kasi Pengawasan Ibadah Haji Khusus (PIHK) Daker Madinah, Rudi Nuruddin Ambary saat pemantauan keberangkatan jemaah haji khusus di Madinah, Rabu 14 Juni 2023.
Jemaah haji khusus yang masih di Madinah, kata Rudi, hanya menunggu selesai Arbain dan ziarah ke beberapa tempat di Madinah.
“Atas nama Kementerian Agama, kita kawal betul proses pemindahan jemaah haji khusus ini, karena itu menjadi bagian pengawasan kami terhadap jemaah dan biro travel penyelenggaranya,” imbuhnya.
Rudi, panggilan akrabnya, memimpin langsung pemantauan proses pergerakan jemaah haji khusus ini. Ia tidak ingin ada dari jemaah haji khusus kecewa terhadap pelayanan pihak travel yang mengurus segala pelayanan kelompok haji khusus ini.
“Secara ketentuan, memang jemaah berhubungan dengan travel. Tapi kami atas nama Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, ingin memastikan jemaah haji khusus terlayani dengan baik,” tambahnya.
Dari penuturannya juga, kelompok jemaah haji khusus ini singgah di Madinah selama empat sampai sembilan hari, tergantung pada kesepakatan paket ibadah haji antara jemaah dengan PIHK.
Tahun ini tercatat 18.320 jemaah haji memanfaatkan fasilitas dan jasa penyelenggaraan ibadah haji dari 59 PIHK. Sebagian tiba di Madinah dan sebagian lagi mendarat di Jeddah. Di Makkah, jemaah haji khusus akan menghabiskan waktu sekitar 12-14 hari sampai pelaksanaan puncak haji. Seperti di Madinah, kelompok jemaah haji khusus ini juga menempati hotel bintang lima yang jaraknya tidak jauh dari Masjidil Haram, Makakh.
Pengawasan dilakukan Kementerian Agama, guna memastikan bahwa PIHK memberikan fasilitas dan pelayanan kepada jemaah sesuai dengan pembiayaan dan kesepakatan yang dilakukan antara jemaah dan pihak penyelenggara PIHK.
(saudigazette.com.sa/kompas.com/kemenag.go.id)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.