Renungan Harian Kristen Jumat 16 Juni 2023, Tinggalkanlah Jubahmu!

Tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. ~ ayat 11 ~

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Jumat 16 Juni 2023 dengan judul Tinggalkan Jubahmu!, merujuk pada Kitab 2Raja-Raja 2:1-18. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Nabi Elia melayani selama kurang lebih tujuh puluh lima tahun selama zaman pemerintahan raja Ahab, Yosafat, Ahazia dan Yoram.

Ia sudah sangat tua dan ia sudah memperlengkapi Elisa untuk menjadi pengganti.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 15 Juni 2023, Jejak Langkah Yang Benar

Elia sudah mendapat berita bahwa ia akan diangkat naik oleh Roh Tuhan. Lalu ia mengadakan perjalanan “emeritasi” dari Gilgal dan pergi berpamitan kepada umat Allah yang ada di Betel, Yerikho, dan seberang sungai Yordan.

Elisa mengikutinya sepanjang perjalanan itu. Di setiap persinggahan, mereka selalu berjumpa dengan rombongan nabi, kelompok dimana kelak Elisa akan terhimpun menjadi barisan para hamba Tuhan.

Elisa diperkenankan Tuhan menjadi saksi peristiwa pengangkatan Elia dan menerima warisan jubah Elia sebagai tanda bahwa Elisa dipilih Tuhan untuk menggantikan Elia.

Elisa membutuhkan warisan rohani dari gurunya sebagai modal pelayanan. Ia meminta dua bagian roh, dua bagian karunia.

Dalam tradisi, istilah dua bagian menunjuk kepada warisan yang dua kali lebih besar dari seorang ayah kepada anak sulung.

Tetapi Elia tidak memberikannya, bukan karena ia tidak mau, tetapi sebagai pengakuan bahwa hanya Allah yang berwenang memberikan karunia rohani itu.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 14 Juni 2023, Tuhan Akan Menumbuhkan

Langkah Iman

Dahulu ketika masih muda, Elia pernah berharap Tuhan mengambil nyawanya. Ia ingin mati. Ia kecewa akan kegagalan mentobatkan umat Tuhan dan ia kecewa dikejar Izebel hendak dibunuh.