Berita NTT
Pelatihan Vaccine Manajemen Training, Peserta Senang Dapat Banyak Pengetahuan Terkait Imunisasi
akan membangun hubungan lintas sektor apalagi dukungan pemerintah desa , kecamatan dan kader posyandu cukup baik
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Peserta Pelatihan Vaccine Manajemen Training Kepada Petugas Imunisasi Puskesmas di Provinsi NTT, mengaku senang mendapatkan banyak pengetahuan terkait pelayanan imunisasi yang akan diberikan kepada kelompok sasaran di masyarakat.
Fransiskus Xaverius Kuro Uma, Siprianus Olis dan Christina Ernawati Ratu yang ditemui di sela-sela pelatihan Vaccine Manajemen Training di Hotel Aston, Rabu, 31 Mei 2023, mengaku setelah tiga hari mengikuti pelatihan banyak manfaat yang didapatkan.
Mereka mengatakan pelatihan ini terselenggara atas dukungan UNICEF bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah petugas puskesmas yang melaporkan cakupan imunisasi tertinggi dari 22 kabupaten di Provinsi NTT.
Baca juga: WALHI NTT Terbitkan Buletin Bertajuk Etlago Mi Amigo
Ibu Christina dari Puskesmas Weeluri, Kabupaten Sumba Tengah mengaku banyak sekali manfaat yang didapatkan pada pelatihan. Banyak masyarakat di Sumba Tengah masih takut mengantar anak mereka untuk imunisasi, karena anak takut disuntik atau menderita demam setelah imunisasi.
Lanjut Chistina, setelah mendapatkan pelatihan dengan materi demand creation, hal itu membuat dirinya percaya diri untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa imunisasi itu baik.
Dia yakin sekembali dari pelatihan dirinya mampu mentransfer pengetahuan yang diperoleh kepada teman-teman di Puskesmas pada rapat minilok.
"Dengan pengetahuan yang kami dapat dari pelatihan ini , saya akan mentransfer ke teman-teman dan terus memberikan penyuluhan dan meyakinkan masyarakat, terutama orang tua yang memiliki bayi dan balita. Kami juga akan membangun hubungan lintas sektor apalagi dukungan pemerintah desa , kecamatan dan kader posyandu cukup baik," tutur Christina.
Cristina mengatakan, " kualitas vaksin di kulkas puskesmas saya sangat baik dan menggunakan sumber tenaga surya. Pada pelatihan saya menjadi mengetahui melakukan pemantauan kulkas vaksin dengan melakukan monitoring temperatur, pengisian temperatur dan perawatan kulkas vaksin tenaga surya".
Baca juga: Sindu Putra pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di PLN NTT
"Di puskesmas saya cakupan imunisasi ASIK yang cukup rendah, hal ini terjadi karena masih banyak petugas di posyandu yang belum mengetahui cara melakukan pengiputan ASIK. Pelatihan ini memberikan pengetahuan cara melakukan pengisian ASIK sehingga saya akan pengisian ASIK di puskesmas, " kata Christina.
Siprianus Olis dari Puskesmas Lenang, Manggarai Timur juga mengaku mendapat banyak pengetahuan dalam pelatihan tersebut.
Dia mengaku bekerja di Puskesmas yang baru empat tahun berdiri dan memiliki kulkas vaksin 2 bulan yang lalu.
"Kami melayani masyarakat di lima desa dengan 15 Posyandu. Kendala yang kami hadapi adalah untuk menjangkau lima desa itu menguras energi karena transportasi jalan yang masih jelek dan jaringan internet yang tidak ada. Namun hal ini tidak mematikan semangat kami, hal ini diketahui dari laporan ASIK, Kabupaten Manggarai Timur adalah dengan jumlah anak imunisasi dasar tertinggi yakni 28,3 persen.
Sekembali mengikuti pelatihan, kata Yolis, sapaan akrabnya, dirinya akan mentransfer pengetahuan itu agar Maggarai Timur mencapai target yang diberikan provinsi yakni 33,3 persen," kata Yolis.
Fransiskus Xaverius Kuro Uma, peserta dari Puskesmas Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengaku mendapatkan banyak hal baru dalam pelatihan tersebut.
Dirinya yang baru dua tahun mengabdi di bidang kesehatan, mengaku harus banyak belajar dan di forum pelatihan itu, dia mendapatkan banyak hal seperti cara merawat tempat penyimpanan vaksin, cara membawa vaksin ke tempat pelayanan, cara memotivasi masyarakat dan cara cepat dan akurat menginput data ke aplikasi.
Baca juga: Didampingi Wagup NTT Nae Soi, Menko Polhukam Mahfud MD Basuh Tangan di Sumur Bung Karno
| TI NTT Gelar Diklat Penguji dan Ujian Kenaikan Tingkat DAN/POOM Sabuk Hitam Bagi Puluhan Taekwondoin |
|
|---|
| Kawal PPDB, Badan Musyawarah Perguruan Swasta NTT Temui Ombudsman RI Perwakilan NTT |
|
|---|
| Pemprov NTT Wajib Bayar Utang Rp 1,3 Triliun Hingga 2028 |
|
|---|
| Kunjungi Timor Tengah Selatan, Gubernur NTT Telepon Menkes RI Minta Serum Anti Rabies |
|
|---|
| WALHI NTT Terbitkan Buletin Bertajuk Etlago Mi Amigo |
|
|---|
