KKB Papua

Anggota Dewan Ini Ingatkan KKB Papua: Ancaman Bunuh Pilot Susi Air Bisa Hilangkan Simpati Dunia

Laurensius Kadepa, anggota DPRD Papua mengingatkan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya yang mengancam akan membunuh pilot Susi Air.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TAHAN DIRI        - Anggota DPRD Papua, Laurensius Kadepa meminta KKB Papua dalam hal ini Egianus Kogoya menahan diri atas ancaman pembunuhan terhadap pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens. Pilot tersebut sudah ditahan sejak Selasa 7 Februari 2023 dan sampai sekarang belum dilepas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut. 

POS-KUPANG.COM – Laurensius Kadepa, anggota DPRD Papua mengingatkan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya yang mengancam akan membunuh pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens yang telah empat bulan terakhir disandera kelompok separatis tersebut.

Dikatakannya,  ancaman membunuh sandera akan menghilangkan simpati masyarakat internasional terhadap  persoalan-persoalan HAM ( Hak Asasi Manusia ) yang ada di Papua.

Oleh karena itu, katanya, sebaiknya KKB Papua tunjukan kepada dunia kalau TPNPB-OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua barat – Organisasi Papua Merdeka ) tidak sejahat itu.

"Adalah baik kalau mari tunjukkan kepada dunia bahwa TPNPB-OPM tidak sejahat itu, tidak seperti yang dituduhkan berbagai pihak selama ini," kata Laurensius Kadepa kepada awak media di Jayapura, Senin 29 Mei 2023.

Untuk diketahui, melalui sebuah video berdurasi singkat, pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya mengeluarkan ancaman akan membunuh pilot Susi Air kalau para pihak dalam hal ini Indonesia tidak segera melakukan pembicaraan dengan KKB Papua.

Atas ancaman itulah, anggota DPRD Papua, Laurensius Kadepa angkat bicara. Ia mengatakan bahwa anggota Dewan di Papua, menaruh perhatian serius terhadap masalah tersebut.

Berikutnya, lanjut dia, ancaman TPNPB-OPM tersebut membuat publik resah. Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap kegelisahan publik akan situasi yang terjadi di Papua saat ini dan ke depan.

Baca juga: Pilot Susi Air Bakal Ditembak Kalau Indonesia Abaikan Tuntutan KKB Papua, Begini Kata Egianus Kogoya

"Saya minta semua pihak termasuk TPNPB OPM wilayah Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya agar menahan diri, menghargai, dan mengutamakan hak hidup pilot. Dia (pilot) punya keluarga, ada istri, maupun anak, maka itu mari menghargai perasaan keluarganya," kata Laurenzus kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Senin 29 Mei 2023.

Menurut dia, ancaman untuk membunuh sandera bisa dapat menghilangkan simpati masyarakat internasional, terhadap persoalan-persoalan HAM di Papua.

"Mari tunjukkan kepada dunia kalau TPNPB-OPM tidak sejahat itu, seperti tuduhan berbagai pihak selama ini," katanya.

Selain itu Laurenzus juga meminta, pemerintah, termasuk TNI dan Polri, untuk melakukan pendekatan keamanan secara proporsional dan terukur dalam upaya-upaya pembebasan Philip dan penanganan situasi di Papua.

Pentingnya keterlibatan pemerintah daerah, sipil, Gereja, adat, Komnas HAM dan berbagai pihak dalam upaya pembebasan Philip.

"Kami khawatir ancaman penembakan yang disampaikan TPNPB-OPM Nduga justru menjadi provokasi sekaligus legitimasi untuk memperbesar pendekatan keamanan di Papua," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap agar kelompok Egianus Kogoya tidak melakukan tindakan yang berlebihan dan bisa menghargai hak hidup Phillips Mark Merthens.

Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya bakal menembak pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.

Hal tersebut dikatakan Sebby dalam video singkat yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu 27 Mei 2023.

Dalam video tersebut, Egianus Kogoya memberi waktu kepada Indonesia agar dapat memenuhi tuntutan KKB Papua.

Yang diinginkan KKB Papua, dalam hal ini Egianus kogoya, adalah bernegosiasi terkait pembebasan sang pilot yang selama ini disanderanya.

"Kalau tidak ada pembicaraan, maka kami akan tembak Pilot," tegas Egianus dalam video tersebut.

Video yang berdurasi 1 menit lebih 11 detik itu, pilot Philips juga berbicara bahwa separatis menginginkan negara selain Indonesia untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua.

"Negara yang lain, jika tidak bicara dengan Indonesia dalam waktu dua bulan, mereka akan tembak saya," kata Philips dalam video tersebut.

Baca juga: PM Papua Nugini Diminta Jadi Negosiator Kasus Pilot Susi Air, Begini Kata Pimpinan KKB Papua

Lebih lanjut Captain Phillips mengatakan, jika itu tidak terjadi dalam dua bulan maka mereka (KKB) mengatakan akan menembak dirinya.

Diketahui, Captain Phillips Mark Mertens telah disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu di Hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan hingga saat ini. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved