Wabup Malaka Polisikan Wartawan
Wakil Bupati Malaka Polisikan Dua Wartawan, Seldy Berek Siap Hadapi Proses Hukum
Wakil Bupati Malaka Louise Lucky Taolin alias Kim Taolin mempolisikan dua wartawan media online, Jumat 26 Mei 2023
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - Wakil Bupati Malaka Louise Lucky Taolin alias Kim Taolin mempolisikan dua wartawan media online. Pada Jumat 26 Mei 2023, Kim Taolin mendatangi SPKT Polda NTT membuat laporan.
Dua wartawan media online di Kabupaten Malaka menulis berita kasus dugaan perselingkuhan isteri Kim Taolin dengan seorang dokter ASN asal Malaka dan dua anggota DPR.
"Kami sudah masukan surat pengaduan ke Polda NTT. Setelah itu, kita laporkan lagi ke Dewan Pers di Jakarta," ucap Kim Taolin dalam keterangan tertulisnya yang diterima POS-KUPANG.COM, Jumat malam.
Ketua DPC PKB Kabupaten Malaka ini mengatakan, surat pengaduan yang dimasukkan ke Polda NTT masih diproses sehingga pihaknya menunggu disposisinya.
"Sebagai manusia biasa tentunya terpukul dengan pemberitaan tersebut dan yang jelas ia sebagai pejabat publik merasa dirugikan," tandas Kim Taolin.
Baca juga: Wakil Bupati Malaka Adukan Dua Pemilik Media Online ke Polda NTT
"Saya dirugikan akibat pemberitaan tersebut karena situasi saat ini adalah situasi politik. Tapi karena sudah adukan ke pihak kepolisian sehingga saya berharap diproses sesuai hukum yang berlaku," tambahnya.
Kim Taolin mengatakan, ia sangat menghormati pekerja pers. Menurutnya, pekerjaan pers adalah mulia. "Pemberitaan tersebut menyerang keluarga dan privasi saya."
Ia menegaskan bahwa langkah hukum ini bukan untuk mengkriminalisasi pers dan menghalangi kemerdekaan pers. Tetapi ada prinsip keadilan yang harus dicari.
“Saya hormati benar posisi kawan kawan wartawan terutama jurnalis, sebab profesi ini adalah profesi mulia, yang tentu dalam menjalankannya ada prinsip dan aturan yang wajib ditaati terutama mengenai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan kode etik. Artinya dalam menjalankan tugas, pers harus memiliki fakta yang akurat serta nara sumber yang kredibel,” papar Kim Taolin.
Menurutnya, prinsip itu tidak dijalankan dengan benar. Narasumber tidak jelas, isu yang diangkat pun tidak benar.
“Saya tidak diberikan kesempatan untuk lakukan klarifikasi. Saya dimintai tanggapan entah posisi CB selaku wartawan atau adik yang hanya menyapa lewat WhatsApp setelah berita diterbitkan,” tegasnya.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Malaka Genjot Pekerjaan Fisik Pembangunan Puspem
“Bagaimana bisa setelah terbit saya dimintai komentar? Di mana prinsip adil dan berimbang dalam metode penulisan berita? Jujur sebagai manusia dan pejabat publik di mana jabatan saya dipakai dalam judul berita membuat saya pribadi dan keluarga malu," kata Kim Taolin.
"Selain keluarga, karier politik saya tentu mengalami dinamika yang cukup alot di para pendukung saya. Maklum ini tahun politik tentu saya merasa dirugikan atas ini. Kalau mau membunuh saya dengan isu ini, terlalu murah dan naif. mari kita bertarung secara politik dengan adil dan santun,” tambahnya.