Berita Kota Kupang

Kondisi Ecowisata Mangrove Oesapa Barat Rusak Parah, Pengunjung Sepi

Pengelola Ecowisata Mangrove, Bin mengatakan sudah 8 tahun Ecowisata Mangrove ini dikelola Kelurahan Oesapa Barat dengan retribusi sebesar Rp 5 ribu

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Jembatan di Ecowisata Mangrove Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang pada Jumat 26 Mei 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kondisi Ecowisata Mangrove yang terletak di Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang rusak parah. Bahkan beberapa titik jembatan terputus.

Pengelola Ecowisata Mangrove, Bin mengatakan sudah 8 tahun Ecowisata Mangrove ini dikelola Kelurahan Oesapa Barat dengan retribusi atau uang masuk sebesar Rp 5 ribu per orang.

Namun kondisi taman Ecowisata Mangrove ini sudah banyak mengalami kerusakan sejak diterjang badai Seroja dua tahun silam dan diperparah dengan hujan badai pada awal 2023 menyebabkan 4 titik jembatan terputus.

"Kalau masalah pengunjung, sepi sekarang karena jembatan tingga sedikit, tinggal 200 meter. Ada banyak kerusakan tetapi sebenarnya masih kuat karena setiap hari kita selalu kontrol terus. Kita lihat mana yang harus diganti, kita ganti. Jadi kalau untuk orang lewat, masih kuat," terang Bin.

Baca juga: Program Kotaku di Kota Kupang Tekan Kawasan Kumuh

Ia selalu mengimbau kepada pengunjung agar berhati-hati. Pantauan POS-KUPANG.COM pada Jumat, 26 Mei 2023 jembatan yang melintas di Ecowisata Mangrove ini hanya setengah yang bisa dilalui pengunjung yang masih dalam kondisi cukup baik namun butuh kehati-hatian karena beberapa titik terputus.

"Sampai saat ini kita masih menunggu berita, siapa tahu pemerintah mau memperbaiki tempat ini. Untuk sementara tempat ini masih ada kegiatan tanam anakan mangrove," lanjut Bin.

Meskipun kondisi jembatan mangrove ini rusak parah namun masih banyak mahasiswa yang melakukan kegiatan seperti menanam mangrove.

Seorang pengunjung sekaligus akademisi Undana, Roni Sipayung mengatakan konsep hutan mangrove ini sudah jelas seperti jalur trekking dan hutan mangrove sudah bagus namun butuh kolaborasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat untuk mencari peluang pengolahan mangrove ini supaya lebih tertata lebih bagus sehingga jarl trekking bisa diperbaiki. (dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved