Pilpres 2024

Ini Rahasianya Mengapa Elektabilitas Prabowo Subianto Lebih Moncer dari Ganjar Pranowo

Elektabilitas Prabowo Subianto melonjak drastis dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Saat ini Prabowo berhasil melampaui Ganjar yang selalu unggul.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
LEBIH UNGGUL - Prabowo Subianto berhasil mengungguli Ganjar Pranowo pada hasil terbaru survei Litbang Kompas 29 April - 10 Mei 2023. Ada tiga faktor pemicu keberhasilan itu, yakni diendors Jokowi, piala dunia U21 dan kinerja terbaik Prabowo di Kabinet Indonesia Maju. 

POS-KUPANG.COM - Dalam beberapa waktu terakhir, elektabilitas Prabowo Subianto melonjak drastis dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Bahkan elektabilitas Prabowo saat ini berhasil melampaui Ganjar Pranowo yang selalu bertengger di puncak survei.

Rahasia keberhasilan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, ternyata ada pada tiga item ini. Dan, itu terbaca dari deretan fakta yang terurai selama ini.

Bahwa pertama, Prabowo Subianto beberapa kali diendors oleh Presiden Jokowi. Pada sejumlah momen, Presiden Jokowi selalu melabelkan menterinya itu sebagai the next presiden.

Bahkan Presiden Jokowi pun pernah mendekatkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo pada saat panen padi di Jawa Tengah. Saat ketiga tokoh itu bertemu, pelbagai respon publik pun mengalir deras ke tiga figur tersebut.

Fakta kedua mengapa elektabilitas Prabowo meningkat, adalah gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Kekecewaan publik itu ditumpahkan semuanya kepada Ganjar Pranowo.

Pasalnya, Ganjar Pranowo secara blak-blakan menolak keikutsertaan Israel pada momen bergengsi Piala Dunia-U21, padahal Indonesia merupakan tuan rumah pertandingan akbar tersebut.

Sedangkan fakta ketiga yang mendongkrak elektabilitas Prabowo hingga akhirnya menempati posisi teratas survei, adalah kinerja Menteri Pertahanan RI itu sebagai yang paling baik dari para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Untuk diketahui, hasil terbaru Survei Litbang Kompas, menempatkan Prabowo Subianto mendapat 24,5 persen. Sedangkan Ganjar 22,8 persen dan Anies Baswedan 13,6 persen.

Menurut Peneliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas, beberapa faktor yang membuat Prabowo unggul dari Ganjar, adalah kekecewaan responden terhadap pernyataan Ganjar terkait Piala Dunia U20.

Baca juga: PDIP Akan Umum Cawapres untuk Ganjar Pranowo pada Momentum yang Tepat

Kekecewaan responden itu membuat para pendukung Ganjar beralih ke Prabowo. Ini juga membuktikan bahwa dalam beberapa riset, konstituen partai nasionalis, akan berpindah ke sesama partai nasionalis.

Ketika terjadi kekecewaan terhadap Ganjar, misalnya, maka pemilih pasti akan berpindah. Dan, titik pelarian para pemilih adalah Prabowo Subianto.

"Hitungan kami kalau dari angka tinggal 63 persen dari total yang tetap mendukung Ganjar sebagai presiden, sementara 12,5 persen lari ke Prabowo, gara-gara U20. Sisanya menjadi tidak tahu dan juga masih menunggu," ujar Toto di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu 21 Mei 2023.

Gara-gara Pernyataan Ganjar

Di kesempatan yang sama Direktur Eksekutif  IPI ( Indikator Politik Indonesia ) Burhanuddin Muhtadi menjelaskan selain kekecewaan gagalnya Piala Dunia U20 di Indonesia, dukungan Presiden Jokowi juga menjadi faktor naiknya elektabilitas Prabowo.

Dalam survei Indikator Politik, elektabilitas Prabowo sejak Maret 2023 mengalami rebound.

Padahal di bulan Februari 2023, Prabowo menduduki peringkat ketiga survei capres dan survei terbaru Prabowo mendapat peringkat pertama di atas Ganjar dan Anies.

Burhanuddin menyatakan riset Indikator Politik ada dua yang membuat elektabilitas Prabowo naik.

Pertama yakni endorsement Presiden Jokowi.

Kedua yakni pernyataan Ganjar di Piala Dunia U20.

Menurutnya efek dukungan Presiden Jokowi yang tidak hanya ke Ganjar membuat elektabilitas Prabowo ikut meningkat.

Tak hanya itu endorsement Presiden Jokowi kepada Prabowo juga memakai bahasa dalam istilah komunikasi low context. Misalnya 2024 jatahnya Pak Prabowo, kemudian Pak Prabowo the next president.

Hal ini yang membuat publik mudah mencerna maksud dari pernyataan Presiden Jokowi ke Prabowo.

Di sisi lain dukungan Presiden Jokowi tidak lepas dari tingkat kepuasan publik. Di bulan Maret 2023 misalnya ada peningkatan kepuasan publik yang cukup tajam dibanding akhir tahun 2022.

Hal ini memberi kabar baik buat capres yang diasosiasikan dengan Presiden Jokowi.

"Nah ketika elektabilitas Anies menyalip Prabowo di November 2022, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah itu drop 6 poin. Jadi ada korelasi dengan tingkat kepuasan publik dengan kandidat capres yang diasosiasikan dengan Presiden Jokowi," pungkas Burhanuddin.

Pengakuan Gerindra

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengakui peningkatan elektabilitas Ketua Umum Prabowo Subianto tidak terlepas dari kinerja di Kementerian Pertahanan.

Hal tersebut telah terbukti dari sejumlah survei yang menyatakan Prabowo menjadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju yang kinerjanya baik.

Menurutnya kinerja Prabowo di Menhan juga tidak terlepas dari kondisi geopolitik saat ini yang menuntut bakal calon presiden dari Partai Gerindra itu harus bekerja ekstra.

Semisal perang Rusia-Ukraina, ketegangan Amerika-China, hingga ketegangan laut China Selatan.

Di sisi lain Habiburokhman mengakui selain kinerja di pemerintahan ada peran Presiden Jokowi yang membuat elektabilitas Prabowo meningkat.

"Memang Pak Jokowi tidak pernah secara resmi, secara formal menyampaikan dukungan kepada Pak Prabowo, tapi kita melihat publik memahami gestur politik Pak Jokowi," ujar Habiburokhman di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu 21 Mei 2023.

Habiburokhman menjelaskan gestur politik Jokowi terhadap Prabowo dilakukan di berbagai macam kegiatan, mulai dari sambutan Presiden Jokowi di HUT Partai Perindo, aktivitas bersama di tiga kota, yang terbaru saat Prabowo mendampingi Presiden menanam mangrove di Jakarta Utara.

"Jadi bergabunglah antara efek dari Jokowi dan Prabowo effect ini," ujarnya.

Respons PDI Perjuangan

Politikus PDI Perjuangan Eriko Sotarduga meyakini elektabilitas Ganjar Pranowo bakal meningkat seiring PDIP mendaftarkan Ganjar dan pasangannya ke KPU.

Menurut Eriko, Ganjar baru 33 hari dideklrasikan sebagai bakal capres PDIP sehingga butuh sosialisasi yang gencar untuk memperkenalkan program yang digagas Ganjar nantinya.

Baca juga: Yandri Susanto Bicara Blak-Blakan: Ketua Umum PAN Makin Dekat dengan Prabowo Subianto

Berbeda dengan Prabowo yang jauh-jauh hari sudah diresmikan sebagai bakal calon presiden oleh Partai Gerindra.

"Mas Ganjar dideklarasikan Bu Mega baru 33 hari dan baru mengunjungi Indonesia, baru enam provinsi. Kalau Pak Prabowo kan sudah lama, ini kan prosesnya masih berjalan," ujar Eriko. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved