KKB Papua
Pendeta Benny Giay: Persekutuan Gereja Minta Pemerintah Utamakan Dialog Bebaskan Pilot Susi Air
Persekutuan gereja-gereja di Papua meminta pemerintah mengutamakan dialog untuk membebaskan pilot Susi Air Phillips Mark Merthens yang masih disandera
POS-KUPANG.COM – Persekutuan gereja-gereja di Papua meminta pemerintah mengutamakan dialog untuk membebaskan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens. Langkah ini paling tepat ketimbang menggunakan kekerasan dan senjata api.
Pernyataan ini mengemuka untuk merespon upaya pembebasan pilot Susi Air yang sampai saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu disandera Egianus Kogoya sejak Jumat 7 Februari 2023. Namun hingga saat ini pilot tersebut masih tetap disandera. Itu artinya sudah lebih dari tiga bulan, pria berkebangsaan Australia itu hidup di hutan bersama KKB Papua.
Terkait upaya pembebasan pilot tersebut, Pendeta Benny Giay mengatakan, pada hakikatnya gereja-gereja di Papua sudah sepakat membantu pemerintah membebaskan tawanan dari kerangkengan KKB Papua.
Akan tetapi, katanya, upaya pembebasan dan atau penyelesaian semua permasalahan yang ada di Papua hendaknya tidak dengan senjata api. Alangkah indahnya kalau penyelesaian masalah itu mengendepankan dialog dan pertimbangan kemanusiaan.
Harapan itu disampaikan unsur persekutuan gereja ketika melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Rabu 10 Mei 2023.
Pertemuan itu fokus membahas pilot Susi Air yang masih disandera Egianus Kogoya. Meski hingga kini belum diketahui keberadaannya namun diduga kuat KKB Papua masih menyembunyikan Phillips Mark Merthens di wilayah Kabupaten Nduga.
Baca juga: Pangdam XVII/Cenderawasih Akui KKB Papua Egianus Kogoya Rampas 9 Senjata Api TNI
Dalam pertemuan tersebut, Benny Giay yang juga pendeta itu, berperan sebagai moderator. Ia mengatur semua lalulintas pertemuan tersebut.
Pada momen itulah Benny Giay menyebutkan bahwa gereja-gereja di Papua sudah sepakat membantu pemerintah membebaskan pilot tersebut dari tangan KKB Papua. Namun bantuan itu dengan catatan khsus.

"Jadi, kami sudah sepakat untuk meminta pemerintah mengedepankan dialog perdamaian, pendekatan kemanusiaan. Ini tidak lepas dari pernyataan Panglima TNI (Jenderal Andika Perkasa) pada 19 Desember 2022, bahwa beliau akan kedepankan pendekatan kemanusiaan," ujar Benny Giay, Rabu 10 Mei 2023.
Dikatakannya, sudah ada kesepakatan tentang keterlibatan pihak gereja untuk menjadi mediator bagi semua pihak dari hasil pertemuan itu.
"Kami akan bentuk tim untuk coba mulai komunikasi dengan semua pihak," cetusnya.
Uskup Jayapura: Masyarakat Jadi Korban
Sementara Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You menekankan pentingnya dialog untuk mengatasi seluruh permasalahan yang ada di Tanah Papua.
Dia memandang sejauh ini, antara KKB Papua dan aparat keamanan masih terus terlibat dalam kontak senjata yang berdampak pada terganggunya aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
"Saya secara pribadi, kalau misal (korban) dari mereka sendiri, TPNPB dengan TNI-Polri, silakan saja, tapi akibatnya selalu pada masyarakat sipil," kata dia.
"Mama-mama tidak bisa jualan, mama-mama tidak bisa kerja dengan aman, mereka tidak menyusui anak dengan baik, anak sekolah tidak bisa sekolah, pegawai tidak bisa masuk kantor, jadi tetap (masyarakat) terganggu karena ada kekerasan dari pertikaian ini," lanjutnya.
Pihak gereja, sambung Yanuarius, bersedia menjadi mediator bagi kasus penyanderaan pilot Susi Air.
Namun mereka meminta jaminan keamanan agar bisa berkomunikasi dengan baik.
"Kalau bisa ada jeda kemanusiaan untuk beberapa saat, lalu kedua belah pihak ini mesti hentikan kekerasan. Lalu militer yang berlebihan (non-organik) supaya ditarik dulu, dengan itu ciptakan suasana yang baik agar negosiasi itu bisa jalan," katanya.
Menurut dia, ada kemungkinan pihak gereja akan lebih diterima oleh KKB untuk mencari jalan tengah persoalan itu.
"Pimpinan gereja mungkin lebih dipercaya oleh umat di sana, oleh Egainus dan juga tokoh-tokoh di sana yang bisa dipercaya, bersama pihak pemerintah supaya ada tim untuk melakukan negosiasi dengan pihak Egianus, supaya pilot bisa dibebaskan," tuturnya.
Kapolda Papua: Gereja Bisa Mainkan Peran
Sementara Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyambut baik respons pihak gereja yang bersedia terlibat langsung dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.
Ia pun memastikan akan ada pertemuan lebih lanjut untuk mematangkan hal tersebut dalam waktu yang tidak lama lagi.
"Tentu harapan kita semua, saya selaku Kapolda berharap dari gereja bisa memainkan peran (mediator) itu," ucapnya.
Mengenai keinginan pihak gereja agar tidak ada lagi aksi bersenjata, baik oleh KKB atau aparat keamanan dalam melakukan penindakan hukum, Fakhiri setuju dengan konsep tersebut.
Dia menginginkan agar pihak gereja bisa lebih aktif menjadi penyambung aspirasi bagi semua pihak.
Baca juga: Pangdam Saleh Mustara Meradang: TNI Segera Rebut Kembali Senjata dari Tangan KKB Papua
"Untuk pencegahan kita harus mendengar apa yang disampaikan para hamba Tuhan, saya berharap ini bisa menjadi bagian yang baik untuk Papua hari ini dan ke depan."
"Kita bersepakat bahwa kekerasan apa pun di Tanah Papua harus ditekan, kalau bisa dihilangkan, supaya bisa tumbuh generasi muda Papua yang dia bisa melupakan sejarah kelam itu dan bisa membangun Papua," kata Fakhiri (*)
Ikuti Berita Pos-kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.