Pilpres 2024
Anies Baswedan Merespon Dingin Pertemuan Luhut Binsar Panjaitan-Surya Paloh: Itu Tidak Penting
Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan ternyata merespon dingin tentang pertemuan antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Surya Paloh.
POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan ternyata merespon dingin tentang pertemuan antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, baru-baru ini.
Dia menyebutkan bahwa pertemuan itu tidak terlalu penting. Sebab hasil pertemuan itu hingga saat ini belum disampaikan kepadanya. “Itu tidak penting, tidak urgen,” tandas mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada wartawan.
Informasi yang berkembang, menyebutkan bahwa dalam pertemuan dengan Surya Paloh itu, Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengusulkan nama calon wakil presiden yang dinilai bisa mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sempat melakukan pertemuan dengan orang kepercayaan Presiden Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Terbetik kabar bahwa dalam pertemuan itu, Luhut sempat mengusulkan nama figur yang dinilai tepat untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.
Terhadap fakta itulah Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, angkat bicara. Anies malah menjawab singkat perihal pertemuan empat mata antara Surya Paloh dengan Luhut.
Menurut Mantan Mendikbud RI ini, jika memang hasil pertemuan itu penting, maka Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh pasti sudah menyampaikan informasi kepada Koalisi Perubahan atau minimal kepada Anies Baswedan.
Baca juga: Walau Belum Bertemu Presiden Jokowi, Surya Paloh Berkomitmen Tetap Dengar Aspirasi dari Istana
"Kalau dengan beliau (Surya Paloh) kalau itu (hasil pertemuan itu) urgent dan penting pasti langsung disampaikan" katanya saat jumpa pers usai deklarasi dukungan dari Relawan Amanat Indonesia di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu 7 Mei 2023.
Akan tetapi, kata Anies, sejauh ini dirinya tidak mendapatkan hasil dari pertemuan tersebut. Itu artinya, dalam pertemuan itu tidak ada hal yang penting. "Kalau tidak langsung disampaikan, berarti itu tidak urgen dan tidak penting," tandas Anies.
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bahwa dirinya sempat mengusulkan nama cawapres Anies kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, saat keduannya bertemu di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023 lalu.
"Pak surya tanya, (soal cawapres Anies) ya saya jawab. Ya kan? Saya ditanya, ya saya jawab," kata Luhut seusai pertemuan tersebut.
Meski demikian Luhut yang juga Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar itu enggan mengungkapkan siapa nama cawapres yang diusulkannya kepada Surya Paloh itu.
"Saya enggak perlu cerita sama kamu (nama cawapresnya)," ujar Luhut.
Luhut menjelaskan dalam pertemuan tersebut dirinya bersama Paloh sama-sama menginginkan agar Pemilu 2024 harus berlangsung damai, meski ada perbedaan.
"Kami sepakat, semua harus damai, karena itu kepentingan republik. Ada perbedaan-perbedaan ya itu hal yang wajar," ucapnya.
Untuk diketahui, belakangan ini hubungan antara Partai NasDem dengan Pemerintahan Jokowi memang agak renggang. Kerenggangan hubungan itu malah sudah terlihat sejak NasDem mendeklarasikan Anies jadi calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan gegara renggangnya hubungan tersebut, Presiden Jokowi tak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan bersama ketua umum partai politik (parpol) pendukung pemerintah di Istana Negara, Jakarta Selasa 2 Mei 2023 malam.
Keenam parpol yang diundang hanya PAN, PPP, Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan (PDIP) dan PKB.
Sayangkan Kebijakan Jokowi
Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan memuji pembangunan jalan tol yang dilakukan pemerintahaan Jokowi saat ini.
"Alhamdulillah pembangunan jalan-jalan tol berjalan baik di bawah pemerintahan Bapak Jokowi. Kita sangat apresiasi dan kita ingin agar jalan-jalan tol ini dipenuhi dengan kendaraan-kendaraan umum berbasis listrik. Ini harus didorong ke depan ya," ujarnya.
Meski demikian Anies juga menyayangkan kebijakan Presiden Jokowi terkait subsidi untuk mobil listrik.
"Mestinya yang perlu kita dorong, adalah peningkatan kendaraan umum dan angkutan logistik yang berbasis listrik. Ini harus kita dorong. Itu juga yang dikerjakan di Jakarta," ujar Anies Baswedan.
Namun,lanjut dia, persoalan yang dihadapi pemerintah itu tidak hanya yang ada di Jakarta tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia.
Menurutnya, kota-kota lain selain Jakarta pasti akan menemui masalah serupa jika kendaraan pribadi ditambah. Masalah itu, adalah jumlah kendaraan bisa saja jauh lebih banyak daripada panjang jalanan itu sendiri.
"Ketika sebuah rumah tangga menambah kendaraan listrik, hampir pasti dia tidak menukar kendaraan BBM-nya, tapi dia menjadi kendaraan tambahan," tuturnya.
Dengan begitu, kata Anies Baswedan, maka jumlah kendaraan di sebuah kota akan meningkat, yang ujung-ujungnya berakibat pada kemacetan.
Baca juga: Effendy Choirie: Anies Baswedan Tak akan Lanjutkan Program Jokowi Kalau Itu Buruk
Dia menilai, hal berbeda akan terjadi apabila subsidi diberikan untuk kendaraan umum berbasis listrik.
"Ketika kendaraan umum yang didorong dan kendaraan umumnya itu berbasis listrik, maka kita dalam satu langkah, dua urusan terselesaikan," kata Anies Baswedan.
"Satu adalah memindahkan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum dan kendaraan umumnya bebas emisi. Itulah sebabnya mengapa ke depan arahnya adalah kendaraan umum berbasis listrik dan juga logistik," sambung dia.
Anies Baswedan menekankan dirinya ingin agar jalan tol ke depannya dipenuhi oleh transportasi umum berbasis listrik, bukan lagi kendaraan pribadi.
Anies Baswedan Singgung Mobil Listrik
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan menyampaikan pidato politiknya di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu 7 Mei 2023.
Hadir dalam kegiatan itu yakni Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden Partai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu hingga Waketum NasDem, Ahmad Ali.
Dalam pidatonya Anies Baswedan menyinggung soal listrik. Anies Baswedan menyebutkan, hingga kini masih ada sebagian masyarakat yang wilayahnya belum banyak sumber daya listrik.
Seperti Pulau Selaru, di ujung timur tenggara, Maluku Tenggara Barat. "Di tempat itu, mereka menyatakan mencintai Indonesia, meski Indonesia belum menepati janjinya," ujar Anies.
Merespons hal itu, Anies Baswedan nantinya akan menerapkan prinsip pembangunan yang menjangkau semua.
"Pembangunan yang ke depan adalah pembangunan yang menjangkau semua, bukan sebagaian," kata Anies Baswedan.
Ia juga menyinggung soal mobil listrik yang saat ini sedang dibahas era pemerintahan saat ini.
Menurut Anies Baswedan, mobil listrik tak menjadi jalan keluar pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita sampai di mobil listrik, sesungguhnya lebih tinggi emisinya daripada bahan bakar minyak."
"Mobil listrik tak bisa menggantikan mobil yang ada di garasinya, tapi justru menambah jumlah mobil yang ada di jalanan," ucap Anies Baswedan.
Akan lebih baik jika yang dimaksimalkan alat transpostasi umum berbasis listrik.
"Ada pertumbuhan yang tinggi tapi rakyat tidak merasakan."
"Prinsip peruimbuhan yang berkualitas, bukan semata-mata mengedepankan oleh pertumbuhan yang tinggi, tapi pertumbuhan yang berkualitas, yang tumbuhnya dirasakan semuanya," ujar Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Baswedan Tak akan Sulit Raih Kemenangan Saat Pilpres 2024, Begini Kata Gus Choi
Untuk itu, janjinya, ia akan mendorong kemajuan alat transportasi umum berbasis listrik di Indonesia.
"Kita ingin dorong, jalan tol yang dibangun saat ini, akan dipenuhi kendaraan umum berbasis listrik yang mengangkut logistik, bukan kendaraan pribadi."
"Alat transportasi itu nanti digunakan untuk membangun pemerataan, kesemakmuran, kesetaraan dan keadlian," ungkap Anies Baswedan. (*)
Ikuti Berita Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.