Dukung Pertumbuhan Pariwisata KSP Kopdit Pintu Air Kembangkan Home Stay

POS-KUPANG.COM, MAUMERE, PK - Manajemen KSP Kopdit Pintu Air Rotat -Indonesia yang dinahkodai Yakobus Jano selalu kreatif dan inovatif membaca peluang pasar. Bukan hanya usaha simpan pinjam yang menjadi dasar pijak lahirnya koperasi yang dirikan 28 tahun silam dengan anggota sebanyak 50 orang.

Yakobus Jano, tokoh koperasi yang inspiratif ini selalu memacu pengurus dan manajemen untuk terus maju melangkah meningkatkan usaha yang bermuara pada kesejahteraan anggota.

Berbagai peluang pasar terus dilirik. Sebut saja kelapa di kabupaten nyiur melambai yang dulunya hanya dijual dalam bentuk kopra dengan harga yang kurang menjanjikan, lahirlah kreativitas manajemen mendatangkan teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merubahnya menjadi minyak goreng yang diberi merk minyak goreng Pintar, dan juga sabun Pintar.

Baca juga: Bukukan Rekor SHU di Atas Rp 1 Miliar Lima Cabang KSP Kopdit Pintu Air Raih Penghargaan

Untuk memenuhi kebutuhan sembako dan lainnya, dirikan PT Pintu Air Swalayan dengan gedung megah di Koliaduk, Kota Uneng. Di swalayan ini, anggota dan masyarakat umum bisa mendapatkan aneka kebutuhan dengan harga yang dapat dijangkau. PT ini juga yang memproduksi minyak goreng Pintar.

Ketika jumlah kendaraan bermotor terus bertambah, tentunya membutuhkan tempat pengisian bahan bakar, maka Pintu Air pun tak tinggal diam, mendirikan Pertashop. Dengan demikian, masyarakat Kabupaten Sikka tidak perlu antre di SPBU tapi bisa mendapatkan bahan bakar di pertashop milik KSP Kopdit Pintu Air.

Tangan dingin Yakobus Jano terus menjadi berkat bagi banyak orang dengan mendirikan PT Asia Jaya, PT Pintu Air Swalayan, PT Garam, PT Sumber Air Minum Rotat, PT Sumber Energi PT Pintar Asia Resort, PT Agro Foresti Wairita dan PT Media Grup. Masing-masing perseroan mengurus divisi bisnis yang bermuara pada peningkatan usaha dan kesejahteraan anggota.

Bahkan Yakobus Jano bersama manajemen serta pengawas juga pernah menjajaki peluang bisnis transportasi udara . Saat itu Yakobus Jano dan manajemen berencana membeli pesawat. Namun setelah melihat dan mengecek langsung input dan output, akhirnya rencana ini ditunda, karena membeli pesawat biaya operasionalnya tinggi.

Untuk itu, rencana mengembangkan home stay dalam mendukung pertumbuhan pariwisata di Kabupaten Sikka khusunya dan wilayah lain NTT, bukanlah hal berat bagi koperasi sejuta nelayan, petani, peternak dan buruh (NTTB), karena pengalaman telah membuktikan.

Di bawah PT Pintar Asia Resort yang saat ini sedang mengelola pantai wisata di utara Kota Maumere yang cukup digandrungi wisatawan, maka home stay menjadi lebih gampang untuk dibangun.

Baca juga: Warga Sikka Ramaikan Festival HUT ke 28 KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia

Koperasi besutan Yakobus Jano ini memiliki berbagai sumber daya terutama sumber daya manusia yang mampu menerjemahkan mimpi-mimpi sang pendiri. Dengan demikian, pantaslah pada RAT XXVII Tahun Buku 2022, menorehkan prestasi yang gemilang, bahkan ada cabang yang memecahkan rekor dengan SHU di atas Rp 1 miliar.

Niat membangun home stay dan bidang usaha lainnya sebagai wujud menyikapi kebijakan pemerintah yang terus mendukung penguatan usaha koperasi dengan regulasi baru. Koperasi diberi ruang yang lebar untuk mengembangkan berbagai unit usaha dan saat ini KSP Kopdit Pintu Air telah mengembangkan 11 unit usaha, termasuk Pintar Asia, pantai utara Kota Maumere yang cukup familiar di hati masyarakat Kota Maumere khususnya, Kabupaten Sikka dan NTT umumnya. Bahkan wisatawan manca negara pun tidak segan mengunjungi pantai wisata itu.

Ketua KSP Kopdit Pintu Air Rotat-Indonesia, Yakobus Jano yang ditemui Pos Kupang di sela-sela hari kedua RAT XXVII, mengatakan kedepannya KSP Kopdit Pintu Air Rotat-Indonesia akan mengembangkan salah satu usaha di sektor pariwisata yakni pembangunan home stay yang benuansa alami mencerminkan kultur setempat.

"Kedepannya kita akan arahkan ke sektor pariwisata untuk pembangunan home stay menggunakan bahan alami dengan desain rumah adat setempat. Kita mau menjawab minat wisatawan yang lebih menyukai hal-hal natural. Kita berharap masyarakat lebih khusus anggota koperasi ini ikut aktif menjaga kelestarian alam dan budaya sehingga ada nilai jual yang dapat dikembangkan," kata Yakobus.

Yakobus mengatakan, pembangunan home stay dan pengembangan pariwisata akan dilakukan bergandengan dengan kelompok ekonomi kreatif binaan koperasi. Polanya koperasi memberikan modal bagi kelompok tersebut dan dikembalikan dalam bentuk cicil dari hasil usaha tersebut.