Berita Kota Kupang
Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh: Kerja Kolaborasi Bangun Kota Kupang
berkunjung ke pasar-pasar untuk mengecek harga barang-barang untuk mengecek inflasi sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
LaporanReporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh membeberkan banyak dalam membangun Kota Kupang menjadi daerah maju dan unggul di NTT, terutama di Indonesia dengan membangun kerja kolaborasi.
Hal itu disampaikan dalam acara ngobrol asyik di Studio Podcast Pos Kupang, Sabtu 29 April 2023.
Manager Online Pos Kupang, Alfons Nedabang mewawancarai ekslusif bersama Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, berikut petikannya:
Sudah delapan bulan dilantik sebagai Penjabat Walikota Kupang, bagaimana perasaannya selama ini memimpin Kota Kupang?
Baca juga: Polisi Temukan Enam Ton BBM Timbunan di Kota Kupang
Sejak menjadi Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTT, dimana selama waktu tiga tahun itu diterpa oleh Bapak Gubernur NTT dengan arahan bahwa harus kerja keras, cepat, peduli dan harus berani.
Ketika ditunjuk Gubernur NTT untuk menjadi PJ Walikota Kupang, dengan satu pesan yakni; bekerja secara total, fokus dan menyampaikan pikiran-pikiran Gubernur NTT.
Pikiran Gubernur NTT itu ialah; katakan bahwa Provinsi NTT adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam. Potensi kekayaan alam itu harus didukung SDM yang cerdas dan pekerja keras.
Sehingga pendidikan dasar harus diperkuat dan merupakan kunci untuk SDM di Kota Kupang hingga akhir di perguruan tinggi seperti firman Tuhan," Dibangun diatas batu karang bukan pasir".
Saat ini pemerintah Kota Kupang sedang fokus mendorong berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan.
Orang-orang tidak mungkin menaklukan sesuatu atau menciptakan sesuatu yang luar biasa tanpa didorong dengan pendidikan atau kecerdasan. Selain itu harus memiliki kepedulian, keberanian dan networking.
Beberapa unsur penunjang ini harus didukung juga oleh kerja kolaborasi. Apabila pekerjaan yang besar pasti dipermudah dengan kerja bersama-sama.
Selain itu, harus ditunjang juga dengan kesehatan yang cukup dan kekuatan.
Pola berpikir masyarakat juga harus berubah, tidak boleh berpikir hal-hal yang negatif. Zaman dahulu dikatakan provinsi 3T karena dipenjarakan oleh pola berpikir yang salah. Dimana pola pikir masyarakat itu bahwa NTT adalah daerah yang kaya, dengan potensi yang dimiliki.