Wawancara Eksklusif

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi: Ganjar-Prabowo Ide Bagus, Tapi Real Politik Sulit Terwujud

Ketua Umum Pro Jokowi ( Projo ) Budi Arie Setiadi mengapresiasi keputusan PDI Perjuangan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

|
Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi saat diwawancara secara virtual oleh Direktur Pemberitaan Teribun Network Febby Mahendra Putra. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pro Jokowi ( Projo ) Budi Arie Setiadi mengapresiasi keputusan PDI Perjuangan ( PDIP ) mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024, mendatang.

Tentu, dengan dukungan kepada Ganjar Pranowo itu kembali menaikan tensi politik. Di mana sebelumnya, sudah ada nama Anies Baswedan yang didukung sebagai Capres dari Koalisi Perubahan yaknk NasDem, PKS dan Partai Demokrat.

Lalu, ada nama Prabowo Subianto yang terus dimajukan Partai Gerindra senagai Capres bersama Partai Kembangkitan Bangsa (PKB) lewat Koalisi Kembangkitan Indonesia Raya.

Budi Arie pun memprediksi bahwa berdasarkan kalkulasi, akan ada tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang berkompetisi di Pilpres 2024. Namun, prediksi itu bisa saja berubang dengan akan ada dua pasangan capres-cawapres.

Hal itu disampaikan Budi Arie Setiadi saat sesi wawancara khusus dengan Direkrut Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra secara virtual, Senin 24 April 2023.

"Ya maksimal 3 paslon. Tapi bisa 2, tetapi maksimal 3 calon. Tapi lagi diusahakan untuk dua calon," kata Budi Arie.

Budi Arie juga merespons soal wacana yang ramai dibicarakan soal duet pasangan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di 2024.

Baca juga: BREAKING NEWS: Megawati Umumkan Ganjar Pranowo Calon Presiden dari PDIP

Menurut Budi, ide mempasangkan Ganjar-Prabowo merupakan hal yang sangat baik. Apalagi, dia mengatakan jika duet Ganjar-Prabowo terbentuk dan melaju hingga 2024, maka dipastikan Pemilu berjalan dengan damai dan aman.

"Sebagai sebuah ide (Ganjar-Prabowo) tidak salah, sebagai sebuah ide, sudahlah pilpres ini akan adem, akan tenang kalau kalau Pak Ganjar disandingkan dengan Pak Prabowo. Sebagai ide ya untuk menyatukan Pemilu ini menjadi damai, jadi adem," ucapnya.

Namun, Budi mengatakan jika hal itu akan sulit terbangun jika dihadapkan pada realitas politik saat ini.

Di mana, Prabowo akan tetap dimajukan sebagai capres dari Gerindra dan PDIP sebagai parpol pemenang Pemilu tak ingin di nomor duakan.

"Tetapi manakala berhadapan dengan real politik, saya kok agak meragukan itu terbentuk," imbuhnya.

Keraguan Budi Arie ini pun dengan alasan yang kuat. Pasalnya, pada Pemilu 2024, pemilihan presiden (Pilpres) dan pilihan legislatif (Pileg) digalar secara serental.

Di mana, parpol tak ingin kehilangan momentum untuk mengkerek suara elektoral lewat efek ekor jas.

"Saya bilang, ini Pemilu 2024, ini serentak Pileg dan Pilpres Sehingga semua partai akan mencoba memaksimalkan Pilpres ini untuk kepentingan elektoral partainya," jelas Budi Arie.

Baca juga: Jokowi Puji Ganjar Pranowo: Dekat dengan Rakyat, Selalu Turun ke Bawah dan Sangat Ideologis

Budi Arie juga bicara kemungkinan bahwa Presiden Jokowi bakal mengendorse tokoh lain selain Ganjar di Pilpres 2024.

Berikut petikan wawancara khusus dengan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi:

Pak Budi memprediksi nanti itu pada 2024 akan bertarung berapa pasangan calon Pak?

Ya maksimal 3 paslon. Tapi bisa 2, tetapi maksimal 3 calon. Tapi lagi diusahakan untuk dua calon.

Yang hampir pastikan Paslon nya pak Anis, pak Ganjar dan satu lagi pak Prabowo?

Kalo capres kan sudah pasti pak Anies, pak Ganjar dan pak Prabowo. Tinggal cawapresnya siapa. Nah cawapresnya ini akan membentuk dan mendukung terbentuknya koalisi partai.

Wacana muncul akan lebih bagus Pak Ganjar dipasangkan dengan Pak Prabowo. Apa menurut Pak Budi mungkin?

Begini, sebagai sebuah ide tidak salah, sebagai sebuah ide, sudahlah pilpres ini akan adem, akan tenang kalau kalau Pak Ganjar disandingkan dengan Pak Prabowo. Sebagai ide corek lah. Sebagai ide ya untuk menyatukan Pemilu ini menjadi damai, jadi adem.

Tetapi manakala berhadapan dengan real politik, saya kok agak meragukan itu terbentuk.

Kenapa, yang tadi saya bilang, ini Pemilu 2024, ini serentak Pileg dan Pilpres Sehingga semua partai akan mencoba memaksimalkan Pilpres ini untuk kepentingan elektoral partainya.

Idenya oke tetapi menurut saya secara real politik agak sulit terwujud.

Idenya saya tidak tolak, dalam pengertian okeh bagus juga untuk bangsa ini, persatuan nasional menjadi penting, cuman bagaimana mewujudkannya, orang semua parpol juga berkepentingan Pileg.

Pak Budi, Menurut pengalaman dan pengetahuan sebaiknya bagaimana memilih calon wakil presiden untuk pak Ganjar Pranowo?

Ya seperti yang disampaikan oleh bapak presiden ada beberapa nama yang disebut oleh pak presiden yang cocok menjadi pendamping mas Ganjar, Tetapi balik lagi tadi pertimbangan koalisi partai penting, Mas Ganjar sama siapa kan juga harus dihitung bagaimana partainya, ada tidak pak saya mau mendukung kalo gitu.

Kalau saya rumusnya selalu koalisi partai nya jadi mana kalau mau nyari pendamping Mas Ganjar lihat partai mana yang mendukung karena faktor elektoral tentunya dan kemungkinan menang. Cuma bertanya bertanya dukung tidak, Karena ini amanat undang undang kita soal pencapresan ini ranah Partai politik dan gabungan partai politik.

Betul bahwa Pilpres nya nanti urusannya nanti urusan rakyat siapa yang suka akan didukung dan dipilih.

Baca juga: Ketua DPD PDIP NTT Apresiasi Pilihan Bacapres Ganjar Pranowo

Pak Budi, Dari pengalaman dimasalalu Pemilu 2014 Pemilu 2019 apa krusial poin yang harus diperhatikan supaya memenangi Pilpres tahun 2024?

Tadi saya sudah sebutkan empat komponen utama empat komponen penting untuk menjadi bahan kalkulasi memenangkan Pilpres 2024. Saya ulang yang pertama koalisi partai nya, capresnya, cawapresnya, dan Ke mana Jokowi dan seluruh relawan militan bergerak. Kita menyadari itu.

Bahwa semua berusaha menuju karasana tetapi bagi kami kita menunggu perintah lebih lanjut dari di komando pak Jokowi.

Kita masih mengkalkulasi menghitung secara detil secara digit secara per wilayah per-provinsi per-kabupaten kota bagaimana dinamika ini di 2024 kita bisa mencapai kemenangan. Kita optimis tetapi rakyat Indonesia ini kan paling tidak mendapat pencerahan dengan mekanisme Musra yang kita lakukan bahwa kita ingin mendengar, menyerap apa yang menjadi keinginan dan harapan rakyat di seluruh Indonesia.

Pak Budi, sebenarnya seberapa besar pengaruh dari pak Jokowi atau endorsemen dari pak Jokowi terhadap para calon misalnya, pak Ganjar?

Sangat besar dong, karena pak Jokowi di inikan tingkat kepuasan publik dan atau full nya sangat tinggi sampai 77 persen atau bahan 80 persen. Sehingga tingkat kepuasan publik yang tinggi ini bisa dikonversi endorsement yang dilakukan oleh pak Jokowi.

Sehingga siapa pun calon presidennya yang didukung oleh pak Jokowi pasti akan menang, begitu kita punya keyakinan itu. Siapa pun capres yang didukung pak Jokowi pasti menang.

Pak Budi, ambil kesimpulan dari Musra yang dilakukan oleh relawan Jokowi?

Jadi Projo dan relawan Jokowi di lainnya menggelar Musra hampir sembilan bulan dari Agustus tahun dan puncak Musra yang kita jadwalkan pada 14 Mei 2023, Kita menyerah bahwa nama nama ada Kebanggan sedikit di hati teman teman ini bahwa siapa pun dan nama nama yang terserap di Musra itu itu adalah nama nama yang akan bertarung di 2024, kita bangga berarti tidak salah nih serapan kita nama-nama yang beredar dba terekam di Musra adalah nama-nama yang menajdi petarung utama atau berpeluang menajdi kandidat penting di 2024.

Apa Ada kesimpulan lain selain nama nama yang muncul dalam mesra itu adalah nama nama yang akan bertarung di kontestasi 2024?

Kesimpulan penting adalah bahwa harapan rakyat tentang pendidikan yang terjangkau kesehatan yang terjangkau dan isu isu ekonomi ini menjadi penting.

Jadi sisi ekonomi kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan ini sangat penting oleh atau diserahkan oleh seluruh peserta atau warga atau rakyat yang menghadiri Musra semua provinsi.

Baca juga: Ansy Lema : Ganjar Pranowo Layak Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi

Jadi tetap inginkan pendidikan pendidikan yang murah dan terjangkau kesehatan, isu-isu tenaga kerja dan lapangan kerja dan kesejahteraan ekonomi dan isi suku Rusia leng bagi masyarakat Indonesia sehingga kita memerlukan jawaban jawaban atau pemerintahan hasil Pemilu 2024 ini harus bisa menjawab atau mendeliver atau yang menjadi harapan rakyat bagaimana kesejahteraan rakyat ditingkatkan.

Pak Budi, apakah mungkin Pak Jokowi mengendors orang di luar Pak Ganjar?

Sebagai kader PDI perjuangan tentu pak Jokowi menghormati keputusan partainya tetapi jangan lupa, apa Jokowi presiden republik Indonesia yang menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan sehingga pak Jokowi tentu menjaga kesimbangan. Apalagi yang bertarung menteri menteri pak Jokowi yang bertanding.

Itu kan semuanya dari kantongnya pak Jokowi, pak Prabowo dari hasil serapan usulkan pak Prabowo pak Ganjar, Pak Airlangga, pak Sandi, pak Mahfud, nama-nama yang mencuat dari hasil musra, dan nama potensial semua di 2024.

Kira-kira kapan Pak Jokowi Melakukan endorsemen terhadap capres?

Mungkin kita harus periksa undang undang nya apakah presiden republik Indonesia bisa secara terbuka mendukung calon tertentu nanti saya pelajari dulu undang undang nya. Tetapi yang pasti bahwa tentu sebagai presiden pak Jokowi punya kewajiban menjalankan atau menyelesaikan tugas sebagai tanggung jawab Pemilu ini berjalan dengan baik demokrasi kita berjalan dengan baik, sehingga kita juga bisa menghasilkan kepemimpinan nasional berikutnya yang lebih representatif da0n sesuai harapan rakyat.

Sebagai presiden saya berfikir pak Jokowi akan netral tidak mungkin berpihak atau mendukung salah satu calon tertentu apalagi seandainya yang berkontestasi capres dan Cawapres ini semuanya adalah dari kantong pemerintah pak Jokowi. Masuk pak Jokowi menunjukkan sikap mendukung, Saya pikir ya sudah silahkan saja bertarung dan keputusan partai politik dan rakyat untuk memilih.

Tentu saja perlu nanti bersikap pada waktunya.

Jadi kehadiran Pak Jokowi di Pengumuman ibu Mega itu bukan Endorsemen?

Ya sebagian menghasilkan sebagai Endorsmen tetapi sebagian lagi pak Jokowi kan sebagai kader partai juga menghormati keputusan partainya disisi lain pak Jokowi juga menerima pak Prabowo dalam kunjungan Silaturahmi di Dul Fitri baik.

Karena ini kan harus dilihat ini dia ini kan presiden republik Indonesia bukan cuma sekedar partai saja, bukan tunggal.

Sehingga pak presiden Jokowi juga harus menjaga hubungan menjaga jarak yang kurang lebih sama dengan seluruh kontestan yang akan Berkompetisi di 2024 mendatang.

Terakhir kalau boleh memberi saran apa yang ingin disampaikan kepada pak Ganjar?

Iya yang pasti, pak Ganjar seperti pak Jokowi bilang pemimpin yang merakyat, pak Ganjar ini punya gestur kepiawaian dalam mendengarkan apa yang menjadi maunya rakyat.

Pak Ganjar juga pemimpin yang merakyat tidak neko-neko dan pak Ganjar juga ini simbol dari pemimpin yang juga mau turun dan dekat dengan rakyat.

Saya sih berharap mas Ganjar bisa sukses pada Pilpres dua beribu 24 tetapi syaratnya tentang koalisi partai ini dan siapa Cawapres gitu turut menentukan.

Kita berharap di tahun 2024 bisa terpilih presiden dan wakil presiden yang terbaik buat Indonesia dengan terus persatuan nasional dengan menghindari isu isu politik identitas, isu-isu yang memdcah bangsa dan bangsa yang lebih produktif untuk bagaimana menjawab tantangan bangsa dan negara ini ke depan terutama isu-isu mengenai ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. (tribun network/yuda)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved