KKB Papua

KKB Papua Serang Prajurit TNI Polri Sebelum Maghrib: Ini Temanmu Mau Diambil atau Tidak?

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua sepertinya semakin licik. Kini secara terang-terangan menebar pernyataan yang diduga tak sesuai fakta.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
INI TEMANMU – KKB Papua terus beraksi. Terbaru, serangan dilakukan pada Sabtu 15 April 2023. Dalam serangan itu, KKB Papua dikabarnya mengejek TNI Polri dengan menyebutkan: Ini temanmu, mau diambil atau tidak? Kini pernyataan itu masih dalam penyelidikan. 

POS-KUPANG.COM – Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua sepertinya semakin licik. Kini secara terang-terangan menebar pernyataan yang diduga tak sesuai fakta.

Salah satu pernyataan KKB Papua yang beredar pasca insiden baku tembak pada Sabtu 15 April 2023 sebelum maghrib atau tepatnya pukul 16.30 WIT, adalah “Ini temanmu, mau ambil atau tidak?”.

Pernyataan KKB Papua terlontar pasca  insiden baku tembak, dimana KKB mengklaim bahwa 9 prajurit TNI  telah ditangkap Pernyataan itu diperoleh dari HT Channel KTSP di Pos Mugi. Bahwa

"Ini sembilan orang temanmu mau diambil atau tidak?". Namun pernyataan itu masih dalam penyelidikan.

Untuk diketahui, KKB Papua menyerang prajurit TNI Polri dari Satgas Yonif R 321/GT Sabtu 15 April 2024 sore.

Baca juga: Pratu Miftahul Arifin Jatuh ke Jurang 15 Meter Usai Kontak Tembak dengan KKB Papua

Dalam serangan itu, disebutkan bahwa, 6 prajurit TNI dikabarkan meninggal dunia, 9 orang ditangkap dan 21 anggota lainnya belum diketahui nasibnya. 

Serangan ini terjadi saat Satgas Yonif 321/GT sedang patroli di wilayah Kabupaten Nduga. Kala itu, prajurit TNI tersebut sedang mencari keberadaan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens  yang masih disandera Egianus Kogoya.

Pada momen itulah prajurit TNI Polri diserang dan ditembaki KKB Papua. Insiden baku tembak pun terjadi pukul 16.30 WIT.

AMANKAN SENJATA – Prajurit TNI berhasil menyita beberapa senjata api dan ratusan amunisi, ketika menggerebek salah satu markas KKB Papua di tengah hutan Kabupaten Nduga, pekan lalu. Penggerebekan itu bagian dari kerja keras prajurit TNI dalam menegakkan wilayah kedaulatan NKRI.
AMANKAN SENJATA – Prajurit TNI berhasil menyita beberapa senjata api dan ratusan amunisi, ketika menggerebek salah satu markas KKB Papua di tengah hutan Kabupaten Nduga, pekan lalu. Penggerebekan itu bagian dari kerja keras prajurit TNI dalam menegakkan wilayah kedaulatan NKRI. (POS-KUPANG.COM/kolase foto)

Insiden penyerangan itu dibenarkan Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman. "Benar Prajurit TNI dari Satgas Yonif 321/GT yang bertugas di Mugi-Mam diserang gerombolan KST," kata Herman dalam keterangan resmi, Minggu 16 April 2023.

Kelompok KTSP tersebut diduga menyerang Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 Pos Mugi saat pembersihan daerah di Mugi-Mam Kompleks sekitar pukul 16.30 WIT.

Namun, menurut Herman belum diketahui secara pasti jumlah korban Prajurit TNI yang meninggal atau pun luka-luka akibat serangan dari KTSP tersebut.

Dari laporan yang ditujukan kepada Pangdivif 1 Kostrad, tim gabungan tersebut terpencar dan menyelematkan diri menuju ketinggian Cakra 1.

Sementara itu, kabar terkait sembilan orang anggota TNI yang ditangkap KTSP tersebut diperoleh dari HT Channel KTSP di Pos Mugi dengan pernyataan,

"Ini sembilan orang temanmu mau diambil atau tidak?". Pernyataan itu juga masih dalam penyelidikan.

Jumlah kerugian akibat peristiwa tersebut juga belum dapat dipastikan karena komunikasi dengan tim masih terputus.

Baca juga: TNI Bantah KKB Papua, Prajurit Satgas Yonif R 321/GT Tewas Tertembak di Nduga Satu Orang

Herman mengatakan, pihaknya belum dapat berkomunikasi dengan aparat di lokasi karena terkendala cuaca hujan dan berkabut.

"Namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut," kata Herman.

"Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," sambung dia.

Sementara itu, Tactical Floor Game (TFG) dilaksanakan Dankolakopsrem 172, Dansatgas 321 dan Satgas gabungan Kopassus dalam rangka evakuasi dan pengiriman bantuan pasukan pada Pukul 19.00 WIT.

Untuk itu ia memohon doa dari masyarakat agar semua prajurit TNI yang bertugas sekaligus melakukan pencarian pilot Susi Air yang masih disandera diberikan keselamatan.

"Mohon doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," kata dia.

Itu Tidak Benar

Sebelumnya, sempat beredar pemberitaan media Selandia Baru bahwa TNI-Polri menyerbu markas  KKB Papua yang diduga sebagai lokasi penyanderaan pilot Susi Air.

Namun pemberitaan tersebut langsung mendapat reaksi keras dari Satgas Damai Cartenz. Pasalnya, kabar tersebut tidak benar atau hoaks.

Hal ini diungkapkan Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go.

"Info tentang penyergapan ke kelompok KKB tersebut tidak benar adanya," ujar Donny, dikonfirmasi Tribun-Papua.com.

Dia menyatakan, aparat gabungan hingga kini masih mencari keberadaan Kapten Philips.

"Kita TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz masih melakukan upaya pencarian pilot Susi Air," jelasnya.

Sebelumnya, kabar soal penyerangan KKB oleh aparat TNI dan Polri menyebar di media sosial.

Hanya, setelah ditelusuri, peristiwa dan lokasi serta waktunya berbeda.

Tidak ada kaitan peristiwa dengan pencarian pilot Susi Air di Kabupaten Nduga.

Sebelumnya, terungkap lokasi terkini Pilot Susi Air yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Mereka diperkirakan masih berada di sekitar Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya.

Karena kedua kabupaten tersebut saling terhubung dan masih memiliki kekerabatan dengan pimpinan KKB Papua.

Demikianlah diungkapkan Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K., dikutip dari antaranews.com.

"Egianus tidak mungkin keluar jauh dari kampung-kampung yang selama ini menjadi penyuplai bahan makanan untuk dirinya dan anggota," ujar Kapolda Papua. 

Jenderal Bintang Dua itu menjelaskan, upaya pembebasan sandera masih terus dilakukan termasuk oleh tim yang dikirim penjabat Bupati Nduga.

Pihaknya juga masih memberi kesempatan bagi tim yang dikirim penjabat Bupati Nduga untuk melaksanakan misi kemanusiaan guna membebaskan sandera yang berprofesi pilot di Susi Air.

“Sebelumnya, Egianus sempat berada di sekitar Koyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Namun tidak membawa sanderanya.

Koyawage sendiri merupakan daerah asal ibunya sehingga diperkirakan Egianus sengaja mendatangi wilayah itu.

Saat ini dilaporkan sudah kembali ke sekitar wilayah Kabupaten Nduga,” terang Mantan Wakapolda Papua ini.

Baca juga: TNI Bantah KKB Papua, Prajurit Satgas Yonif R 321/GT Tewas Tertembak di Nduga Satu Orang

Namun dimana pastinya sandera tersebut berada, ia mengaku, tim gabungan TNI-Polri masih terus berupaya melakukan pencarian sambil menunggu hasil dari tim yang dibentuk penjabat Bupati Nduga.

Pihaknya juga memastikan, pilot Susi Air yang disandera masih hidup.

“Namun, ada beberapa analisis dari pihak kepolisian, pilot itu dalam keadaan sakit.

Hal itu berdasarkan, faktor kelelahan, cuaca dan makanan,” tutupnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved