Anas Urbaningrum Bebas

Ujang Komaruddin Sebut Anas Urbaningrum Sakit Hati, Bakal Berbalik Arah, Serang Partai Demokrat

Anas Urbaningrum mantan politisi yang hari ini Selasa 11 April 2023 bebas dari Lapas Sukamiskin, rupanya menjadi bahan pergunjingan publik Tanah Air.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
BEBAS DARI LAPAS - Anas Urbaningrum, terpidana kasus proyek Hambalang, bebas dari Lapas Sukamiskin hari ini, Selasa 11 April 2024. Tampak, para sahabat bersiap-siap untuk menjemputnya. 

POS-KUPANG.COM - Anas Urbaningrum, mantan politisi yang hari ini Selasa 11 April 2023 meninggalkan Lapas Sukamiskin, rupanya menjadi bahan pergunjingan publik di Tanah Air.

Bahkan Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai ikut berbicara tentang momen bebasnya Anas Urbaningrum dari penjara yang dihuninya beberapa tahun lamanya.

Bahkan dia menyebutkan, bahwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut kemungkinan masih sakit hati sehingga bisa saja berbalik arah dan menyerang Demokrat, partai yang dulu dinakhodainya.

"Anas bisa saja berbalik arah, mengganggu dan menyerang Demokrat. Melihatnya lama dipenjarakan, bagaimana tidak sakit hati? Bagaimana mau diam? Pasti akan bergerak," ujar Ujang Komaruddin, Senin 10 April 2023.

Dikatakannya, Anas Urbaningrum bisa saja menyerang Partai Demokrat lantaran sakit hati. Mengapa? Karena telah dipenjarakan oleh partai yang dipimpinnya.

Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas Siang Ini Pukul 14.00 WIB, Loyalis Berdatangan ke Lapas Sukamiskin

Jika hal itu dilakukan, lanjut Ujang, maka pihak yang akan merasa sangat terganggu, adalah Partai Demokrat.

Pasalnya, bagaimana pun Anas dijebloskan ke balik jeruji besi karena Partai Demokrat.

"Jadi, Demokrat yang nanti akan merasa terganggu dengan bebasnya Anas," ungkap Ujang Komaruddin.

Anas Bukan Tipe Pendendam

Secara terpisah, Sekjen PKN ( Partai Kebangkitan Nusantara ) Sri Mulyono, mengungkapkan hal yang sebaliknya.

Dia mengatakan, Anas Urbaningrum merupakan figur yang tak pernah mendendam. "Anas tidak memiliki dendam pada orang lain," ujar Mulyono.

Dikatakannya, bebasnya Anas dari penjara, bukan berarti ia langsung membalas dendam kepada pihak yang dulunya mengantar Anas ke penjara.

Justru sebaliknya, setelah menghirup udara bebas di luar penjara, Anas Urbaningrum akan fokus lagi membangun kembali karier politiknya.

“Jadi bebasnya Anas dari Penjara itu bukan untuk balas dendam. Bukan untuk membuat perhitungan-perhitungan dengan musuh-musuh politiknya,” kata Mulyono.

Yang bakal dilakukan Anas, lanjut Sri Mulyono, adalah akan berjuang bersama Partai Kebangkitan Nusantara.

Anas, lanjut dia, diberikan kebebasan untuk memilih apa pun posisi di PKN. Sebab partai ini memang dibentuk untuk Anas Urbaningrum.

“Mas Anas akan bangkit dan PKN akan jadi salah satu partai yang masuk Senayan 2024 nanti,” imbuhnya.

Sri Mulyono berharap agar tidak satu pihak pun yang akan mengadu domba Anas dan Partai Demokrat, termasuk dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Presiden ke-6 RI itu.

Pantauan awak media di Lapas Sukamiskin Selasa 11 April 2024, detik-detik menjelang bebasnya terpidana kasus proyek Hambalang itu, para sahabat tampak bersiap-siap menjemputnya.

Baca juga: Keluarga Renovasi Rumah untuk Sambut Anas Urbaningrum

Salah satu sosok yang datang untuk menjemput Anas, adalah Haris Pertama, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Ia datang bersama sejumlah aktivis pemuda lainnya.

Haris mengatakan, ia merasa senang karena mentor dan partner berpikirnya akan segera menghirup udara bebas.

"Kami, khususnya yang tergabung dalam KNPI merasa senang dengan bebasnya Bang Anas Urbaningrum. KNPI tentu akan mendapatkan senior partner dalam berpikir, bergagasan dan bergerak," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengucapkan selamat kepada Anas yang akan membuka lembaran barunya.

Untuk diketahui, setelah bebas dari Lapas Sukamiskin, Anas Urbaningrum direncanakan akan menyampaikan pidato kepada publik.

"Sah-sah saja itu (pidato), sepanjang memenuhi ketentuan dan tak menggangu aktivitas publik. Beliau memang orator ulung," kata Kamhar, Selasa 11 April 2023.

Menurut Kamhar, muatan materi yang mungkin akan disampaikan Anas pada pidatonya nanti, adalah mempresentasikan hasil refleksi dan kontemplasi berupa ide dan gagasan untuk memberi bobot dan menjaga kesucian bulan Ramadan.

"Mengutip Eleanor Roosevelt 'First Lady' dan kolumnis dari Amerika bahwa 'Orang hebat berbicara mengenai ide-ide, orang biasa tentang kejadian sekitar, dan orang kecil berbicara tentang orang lain'. Kita akan menyaksikan apa yang dibicarakan akan menentukan levelnya," ujar Kamhar.

Anas Diminta Datangi SBY

Ketua Bappilu)Partai Demokrat Andi Arief menyarankan agar Anas Urbaningrum meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pasalnya, menurutnya, Anas hampir membuat partai berlambang mercy tersebut karam.

"Sebagai sahabat, saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya," kata Andi Arief, Senin 10 April 2023.

Selain itu, Andi Arief menitipkan pesan agar Anas dapat memulai hidup baru.

"Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik," ujar Andi Arief.

Semua orang, lanjut Andi, pernah punya masa yang kelam, tetapi tak menutup kemungkinan untuk memperbaiki diri di kemudian hari.

Gede Pasek: Mestinya SBY yang Minta Maaf

Ketua Umum PKN  yang juga loyalis Anas Urbaningrum I Gede Pasek Suardika menanggapi pernyataan Andi Arief yang meminta Anas Urbaningrum minta maaf ke SBY.

Menurutnya, SBY-lah yang seharusnya minta maaf kepada Anas Urbaningrum.

Baca juga: Istri dan Keluarga Jemput Anas Urbaningrum di Lapas Sukamiskin

SBY diminta untuk meminta maaf atas pidatonya dari Jeddah yang memaksakan kasus Anas Urbaningrum disegerakan.

Selain itu, SBY juga diminta meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya.

"Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU (Anas Urbaningrum) bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK."

"Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU (Anas Urbaningrum) belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi," kata Gede Pasek, Senin 10 April 2023. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved