Kuliner Khas NTT, Kangkung Tarus Ampuh Topang Imun Melawan Kanker Darah atau Anemia

Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Ferry Ndoen

POS-KUPANG.COM - Saat ini banyak masyarakat yang terkena kanker akibat dari pola makanan.

Ini salah salah satu kuliner khas ntt atau masakan yang direkomended untuk menopang imun melawan kanker darah atau leukemia.

kangkung merah banyak yang ditanami petani di sawah atau bedeng di wilayah Tarus, Kabupaten Kupang.

Kakung tarus sudah sangat terkenal sejak dulu. Dan kangkung tarus berwarna merah ini memiliki kandung untuk menopang zat besi dalam tubuh sangat baik.

Baca juga: Kuliner Khas NTT, Makan Bakso Kota Kupang, Harga Kaki Lima Rasa Hotel Bintang Lima

Jika anda rajin makan kangkung merah yang yang ditanam petani di areal bedeng di wilayah, maka zat besi dari kangkung ini sangat ampuh menyumbangkan zat besi guna melawan kanker darah atau leukmia.

Penyakit leukemia sendiri disebabkan oleh kelainan sel darah putih di dalam tubuh dan tumbuh secara tidak terkendali.

Karena itu, dalam sajian kuliner khas ntt kali ini beta rekomended dan sarankan para kuliner untuk rajin mengkonsumsi kangkung tarus, khususnya kangkung merah.

Kangkung tarus tahun 1970 an dan tahun 1980 an sangat pupuler.

Namun seiiring pengembangan kangkung darat yang ditanam dengan tidak membutuhkan banyak air, membuat kangkung Tarus menjadi tenggelam.

Perbedaan kangkung Tarus dan kakung darat, kakung darat jika ditumis berwarna hijau dan kangkung Tarus usai ditumis berwarna kehitaman.

Kangkung habis ditumis akan lebih garing dibanding kangkung Tarus.

JIka ada yang katakan, beta sakit asam urat jadi sonde bisa makan kangkung, maka betas sarnkan setiap pagi rajin bangun pagi dan olahraga.

Minimal jalan kaki 1000 langkah setiap pagi. Pasti asam urat akan hilang.

Bumbu untuk menumis kangkung Tarus seperti biasanya seperti saat menumis sayur lainnya.

Selamat menikmati berkat Tuhan tumisan kangkung  Tarus ala Ferry Ndoen. Selasa 11 April 2023. (fen)

Baca juga: Kuliner khas NTT, Sahur di Kupang, Bukber di Negeri Atas Awan Fatumnasi, Sholat Terawih di Kupang