Renungan Harian Kristen Kamis 6 April 2023, Saat Kita Lupa Allah Akan Mengingatkan Kita

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Kamis 6 April 2023 dengan judul Saat Kita Lupa Allah akan Mengingatkan Kita, Bersyukurlah.

Artikel yang merujuk pada Kitab Yehezkiel 7:1-27 ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret dan April 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen, Kamis 6 April 2023:

Pengantar

Mengenal Allah melalui kebaikan-Nya, itu biasa. Tetapi mengenal Allah melalui kemarahan, murka dan hukuman, sulit diterima perasaan kita.

Kita lebih suka memikirkan Allah yang selalu memberi perhatian melalui berkat yang baik. Bagaimana jika Ia marah, murka dan menghukum kita, akankah kita tetap mampu mengenal-Nya?

Pemahaman Teks

Tuhan Allah menyampaikan isi hati-Nya kepada nabi Yehezkiel tentang perbuatan bangsa Israel dan karenanya Ia akan
menghancurkan Yerusalem, kota mulia itu, “Pedang ada di luar kota, sampar dan kelaparan ada di dalam. Barangsiapa yang di luar kota akan mati karena pedang, dan barangsiapa yang di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan sampar” (15).

Dosa pemberontakan dan kesombongan terhadap Allah menimbulkan sakit hati dan murka pada Allah, tetapi sekaligus dosa itulah yang kini menimpa diri mereka kembali dalam bentuk kesengsaraan.

“Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi” (27).

Kata “selaras” yang diucapkan dua kali menyatakan kaitan sebab-akibat dari kejahatan dan hukuman yang dialami, atau dapat disebut juga “tabur-tuai”.

Jika kebaikan dan kemurahan Tuhan membuat umat-Nya mengenal Dia, sekaligus melupakan Dia karena mencintai allah lain, maka sekarang, mereka harus mengenal Tuhan Allah Israel itu melalui kemarahan, murka, dan penghukuman yang ditimpakan atas mereka.

Tuhan Allah sendiri memakai penghukuman dengan mendatangkan bangsa-bangsa lain dan bencana sebagai jalan untuk membuat mereka tahu “Akulah TUHAN”.

Langkah Iman