Berita Kupang
Pemkab Kupang Beri Bantuan Makanan Tambahan Bagi Anak Stunting di Lelogama
Pemberian PMT ini juga merupakan kolaborasi antara Pemkab Kupang dan jemaat Gereja Pniel 1 Lelogama yang melakukan panen perdana budidaya ikan lele
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Sebanyak 40 anak stunting mendapat bantuan makanan tambahan dari Pemerintah Kabupaten Kupang sebagai lanjutan implementasi program orang tua asuh stunting.
Pemberian PMT ini juga merupakan kolaborasi antara Pemkab Kupang dan jemaat Gereja Pniel 1 Lelogama yang melakukan panen perdana budidaya ikan lele dengan sistem bioflog. Kepada orang tua dari 40 anak yang mendapat PMT ia berpesan kepada agar makanan tambahan tersebut hanya dikonsumsi oleh anak, bukan untuk dikonsumsi orang dewasa.
"Atas Nama pribadi dan Pemkab Kupang, saya sungguh mengapresiasi kinerja dari Jemaat Pniel 1 Lelogama dalam meningkatkan produksi perikanan budidaya di Kelurahan Lelogama," ungkap Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Novita Foenay, Selasa 21 Maret 2023.
Baca juga: Gubernur NTT dan Korem 161/Wira Sakti Panen Jagung Lahan TJPS Desa Sillu Kabupaten Kupang
Kegiatan ini dihadiri juga banyak pejabat lingkup Pemkab Kupang diantaranya Asisten 1 Rima Salean, Kepala BP4D Juhardi D. Selan, Kadis P2KBP3A Yesai Lanus, Kadis Perikanan Jackson Baok, dan Kepala RSKK Maria Sa'u.
Dengan hadirnya perikanan budidaya yang dibuat oleh Jemaat Pniel 1 Lelogama menjadi sebuah pertanda bahwa sudah saatnya gereja tampil sebagai lokomotif perubahan, terutama dalam kemanunggalannya bersama pemerintah menyelesaikan ragam masalah yang dihadapi oleh jemaat dan masyarakat.
Salah satunya dalam upaya penanganan balita stunting melalui pemberian asupan protein yang cukup dengan konsumsi ikan.
Baca juga: Dua Kakak Beradik Terseret Arus Banjir Sungai Bikausajan Amfoang Kabupaten Kupang
Tak hanya itu saja, ia mendorong masyarakat untuk perluas lagi cakupan budidaya ikan air tawar, menjadi peluang ekonomis selain untuk dikonsumsi.
"Melalui gerakan ini diharapkan kita akan mampu menurunkan prevalensi stunting di tahun 2023 menjadi 12 persen dan tahun 2024 bisa menurun di angka 9,3 persen," ungkapnya.
Kepada Camat Amfoang Selatan dan Amfoang Tengah yang hadir, Novita mengingatkan bahwa dalam dana desa ada 20 % untuk penanganan stunting, hal ini harus diperhatikan secara baik saat proses pelaksanaan APB Desa Tahun 2023.
Ketua Majelis Klasis Amfoang Selatan, Pendeta Jamers Hetmina mengungkapkan pemerintah sangat memperhatikan mereka dengan pemberian bibit ikan air tawar yang dikelola oleh gereja, serta ditetapkannya gerakan orang tua asuh bagi balita stunting. (ary)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS