Badai Freddy

Badai Freddy Banjiri Tiga Negara Afrika: Malawi, Mozambik dan Madagaskar, 579 Orang Tewas

Topan atau Badai Tropis Freddy adalah badai pemecah rekor yang mengejutkan para ahli meteorologi dengan umur panjangnya.

Editor: Agustinus Sape
Foto milik Palang Merah Malawi
Badai Freddy telah menyebabkan banjir dan korban jiwa di Malawi, 10 Maret 2023. 

POS-KUPANG.COM - Topan atau Badai Tropis Freddy adalah badai pemecah rekor yang mengejutkan para ahli meteorologi dengan umur panjangnya.

Sebagai bagian dari tindakan terakhirnya, siklon tersebut menimbulkan banjir dan tanah longsor yang merusak di negara-negara Afrika bagian selatan Malawi dan Mozambik serta negara kepulauan Madagaskar di lepas pantai tenggara Afrika.

Setelah mengamuk memecahkan rekor, Badai Freddy telah menyebabkan 579 kematian di tiga negara. Malawi paling terpukul dengan sedikitnya 476 korban dan hampir setengah juta orang mengungsi.

“Dalam menghadapi krisis dan kekacauan, anak-anaklah yang paling rentan,” kata Mohamed Malick Fall, direktur regional UNICEF untuk Afrika Timur dan Selatan.

Di Malawi lebih dari 490.000 anak usia sekolah dasar dan menengah tidak dapat bersekolah karena kerusakan yang disebabkan oleh Badai Freddy, kata organisasi nirlaba Save the Children.

Pemerintah telah menutup semua sekolah di distrik selatan yang terkena dampak, karena ruang kelas dan toilet tidak aman akibat hujan lebat, banjir, dan tanah longsor akibat Badai Freddy, yang pertama kali mendarat di Malawi 10 hari lalu.

Badai Freddy sekarang menjadi badai paling mematikan keempat yang pernah tercatat di lembah Sungai Shire dan Danau Malawi yang memisahkan Malawi dan Mozambik.

Baca juga: Banjir Selandia Baru, Para Pengungsi Terlalu Takut untuk Pulang ke Rumah

Tim pencarian dan penyelamatan Malawi, yang terdiri dari polisi, Palang Merah, dan militer, telah dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di pohon dan di atap rumah akibat badai.

Tim penyelamat mulai menggunakan anjing pelacak pada hari Jumat untuk menemukan mayat orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan yang tersisa setelah Badai Freddy menghancurkan rumah mereka.

Pemerintah Malawi mengumumkan bahwa Zambia telah mengirimkan dua pesawat untuk membantu upaya penyelamatan dan lebih banyak negara yang menjanjikan bantuan.

Departemen Kesiapsiagaan Bencana di Malawi mengatakan tim SAR dari Afrika Selatan, Swiss, Amerika Serikat, dan Inggris diperkirakan akan segera tiba.

Pemerintah Malawi telah mengumumkan keadaan bencana di 10 distrik selatan yang paling parah dilanda badai. Sejumlah besar orang dilaporkan terkena dampak, dimana 101.648 rumah tangga, sekitar 508.244 orang, telah mengungsi dengan 534 kamp didirikan untuk menampung mereka.

Badai Freddy Bisa Menjadi Siklon Terpanjang yang Tercatat

Perjalanan panjang Freddy dimulai di lepas pantai Australia pada awal Februari 2023. Setelah menjadi badai yang luar biasa dahsyat dan melintasi Samudra Hindia,Badai Freddy pertama kali menghantam Madagaskar timur pada 21 Februari dan Mozambik selatan beberapa hari kemudian.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved