Berita Nasional

Pemerintah Hentikan Operasi Pencarian Korban Longsor Natuna

Operasi pencarian korban bencana longsor Natuna resmi dihentikan terhitung mulai Sabtu (18/3/2023).

Editor: Ryan Nong
BNPB melalui AP
Warga meninjau lokasi longsor yang melanda sebuah desa di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Indonesia, pada Senin, 6 Maret 2023. Operasi pencarian korban resmi dihentikan pada Jumat 18 Maret. 

POS-KUPANG.COM, NATUNA -  Pemerintah melalui Tim Gabungan resmi menghentikan operasi pencarian korban longsor Pulau Serasan Natuna.

Operasi pencarian korban resmi dihentikan terhitung mulai Sabtu (18/3/2023).

Dengan berakhirnya operasi pencarian korban maka pemerintah memastikan tahap transisi dan recovery bencana longsor Natuna. 

“Masa pencarian telah ditutup pertanggal 18 Maret 2023 kemarin dan masuk pada tahap transisi dan recovery tanggap darurat hingga 31 maret 2023,” kata Bupati Natuna Wan Siswandi dilansir dari Kompas.com, Senin (20/3/2023). 

Wan Siswandi mengatakan, pihaknya telah menggelar pertemuan dan melakukan mediasi dengan pihak keluarga sebelum prose pencarian ditutup.

“Alhamdulillah, setelah memberikan pengertian, keluarga dapat menerima dan sudah mengikhlaskannya,” terang Wan Siswandi

Dalam masa transisi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya terkait perkembangan relokasi rumah yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR.

Baca juga: Cerita Warga Soal Detik-detik Longsor di Serasan Natuna

Pemerintah memberikan dua pilihan kepada para pengungsi.

“Pertama, (mereka) dapat tinggal dipengungsian dan kebutuhannya akan dipenuhi. Kedua, warga yang terdampak dapat tinggal di luar pengungsian dan akan diberikan uang hunian tunai dalam masa tunggu tiga bulan hingga rumah relokasi selesai dibangun,” papar Wan Siswandi.

Dengan ditutupnya proses pencarian ini, korban yang dinyatakan meninggal menjadi 54 orang.

Di mana 50 korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dan empat lagi merupakan korban yang hingga kini dinyatakan hilang.

Baca juga: Kemenkes Tunjuk RSUD Komodo Labuan Bajo Jadi RS Rujukan Peserta KTT ASEAN Summit 2023

Untuk korban yang terdampak langsung dan masih berada di pengungsian berjumlah 478 orang dan tersebar di 10 lokasi pengungsian.

10 lokasi tersebut, yaitu PLBN 33 orang, Pelimpak 26 orang, Kp Hilir 66 orang, Batu Berian 22 orang, Desa Payak lima orang, Tanjung Setelung tiga orang, SMAN 1 Serasan 194 orang, Jermalik 33 orang, Arun Ayam 72 orang, serta Air Ringau empat orang.

“Jumlah jenazah menjadi 54 korban dan luka berat empat orang. Tiga dirawat di Kalimantan dan satu korbannya di RSUD Ranai, Natuna,” terang Wan Siswandi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved