Semana Santa Larantuka

Semana Santa Larantuka, Tradisi Perayaan Minggu Palma di Kota Reinha dan 30 Ayat Kitab Suci

Sebagaimana perayaan Pekan Suci yang berlaku dalam liturgi Gereja Katolik, perayaan Semana Santa Larantuka diawali perayaan Minggu Palma.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE DANIEL WUNGUBELEN/KOLASE POS-KUPANG.COM
Perayaan Minggu Palma sebagai pembukaan Semana Santa di Larantuka dilaksanakan dalam sebuah prosesi mengelilingi Katedral Reinha Rosari dalam rangka mengenang Yesus memasuki Kota Yerusalem. 

POS-KUPANG.COM - Perayaan Pekan Suci atau Semana Santa atau Hari Bae menyambut Paskah 2023 semakin dekat.

Sebagaimana perayaan Pekan Suci yang berlaku dalam liturgi Gereja Katolik, perayaan Semana Santa Larantuka diawali perayaan Minggu Palma.

Ada variasi sebutan untuk Minggu Palma. Ada yang menyebutnya Minggu Palem, ada pula yang menyebutnya Minggu Daun-daun.

Dari namanya, perayaan Minggu Palma selalu jatuh pada hari Minggu, yaitu hari Minggu sebelum Minggu Paskah. 

Minggu Palma dirayakan untuk mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh orang banyak (Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19). 

Masuknya Yesus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa sebab hal ini terjadi sebelum Yesus menderita karena disiksa, mati, dan bangkit dari kematian.

Baca juga: Semana Santa Larantuka 2023, Peziarah Wajib Vaksin Booster

Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem.

Dalam liturgi Minggu Palma, umat umumnya mendapatkan daun palem dan ruang gereja dipenuhi ornamen palem, meniru orang banyak yang mengelu-elukan Yesus dengan daun palem.

Pada perayaan Minggu Palma, umat melambai-lambaikan daun palem sambil bernyanyi, yang isinya mengelu-elukan Yesus.

"Hosana Putera Daud, terpujilah yang datang atas nama Tuhan. Raja Israel, hosana sembah sujud," demikian antara lain syair lagu yang lazim dinyanyikan dalam perarakan Minggu Palma.

Baca juga: Semana Santa Larantuka, Sejarah Prosesi Jumat Agung di Kota Reinha Flores Timur

Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus dalam arak-arakan menuju Yerusalem. Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian.

Pada Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem, melainkan juga mengenang kesengsaraan Yesus. Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara.

Dalam tradisi peribadahan gereja, setelah umat melakukan prosesi daun palem (melambai-lambaikan daun palem), umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil.

Memang kisah-kisah ini akan dibacakan ulang dalam liturgi Jumat Agung tetapi pemaknaannya berbeda.

Halaman
1234
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved