Pilpres 2024
Prabowo Puji Presiden Jokowi: Saya Tidak Salah Bergabung dengan di Kabinet Indonesia Maju
Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, memuji-muji Presiden Jokowi yang memimpin Indonesia selama dua periode yakni 2014-2019, 2019-2024.
POS-KUPANG.COM – Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, memuji-muji Presiden Jokowi yang memimpin Indonesia selama dua periode berturut-turut, yakni 2014-2019, 2019-2024.
Dalam pernyataannya Menteri Pertahanan RI itu menyebutkan bahwa Presiden Jokowi selalu memikirkan nasib rakyat. Komitmennya untuk rakyat sangat luar biasa,
Prabowo Subianto mengatakan hal tersebut saat memberi sambutan pada acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat 17 Maret 2023.
"Saya saksinya. Saya melihat betapa Pak Jokowi punya komitmen yang luar biasa untuk rakyat. Beliau selalu berpikir untuk rakyat kecil," kata Prabowo.
Baca juga: Djayadi Hanan Prediksi, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan Bakal Berebutan Pendukung
Oleh karena itu, katanya, keputusannya untuk menerima ajakan Presiden Jokowi bergabung ke Kabinet Indonesia Maju, adalah keputusan yang tepat.
"Saya ingin menyampaikan, bahwa saya merasa tidak salah bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Saya bersyukur bisa berada bersama Pak Jokowi," ujarnya menyanjung orang nomor satu di Indonesia ini.
Dikatakannya, keputusannya bergabung di Kabinet Indonesia Maju adalah hal yang tepat. "Sekarang saya merasa bersyukur dan bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo," sambungnya.

Menurut dia, bukti bahwa Presiden Jokowi selalu mengutamakan kepentingan bangsa, adalah saat Jokowi mau mengajak dirinya yang merupakan rivalnya di Pilpres 2019, untuk membangun Indonesia.
"Kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, saya pasti total untuk bangsa dan negara," ujarnya.
Mantan Pangkostrad itu lantas menceritakan kondisi Amerika Serikat (AS) yang disebut-sebut sebagai sesepuh sistem demokrasi.
Di Negeri Paman Sam itu, kata Prabowo, dua partai besar, yakni Partai Demokrat dan Partai Republik, tak bisa akur.
"Sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan. Tidak mau duduk bersama," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Indonesia memberikan contoh sebaliknya. Sebab saat ini banyak negara yang melihat situasi di Indonesia.
"Kita memberi contoh sekarang, banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo Subianto Tegas Soal PKS Wacanakan Anies-Sandi: Selama di Gerindra Kader Harus Patuh