Ramadhan 2023

Niat Puasa Ramadhan dan Waktu Untuk Berniat yang Tepat Lengkap dengan Doa Buka Puasa

Sebentar lagi bulan Ramadhan. Begini bacaan niat puasa ramadhan dan Waktu Untuk Berniat yang Tepat lengkap dengan doa buka puasa ramadhan

Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Niat Puasa Ramadhan/ Ilustrasi makan sahur dan buka puasa Ramadhan - Niat Puasa Ramadhan dan Waktu berniat yang tepat lengkap dengan Doa Buka Puasa Ramadhan 

POS-KUPANG.COM - Sebentar lagi Umat Islam akan memasuki bulan Suci, Bulan Ramadhan 2023. Salah satu ibadah wajib bagi Umat Islam di bulan Ramadhan yakni berpuasa. Begini niat puasa ramadhan, Waktu Berniat yang Tepat dan doa buka puasa ramadhan.

Membaca niat puasa ramadhan adalah langkah pertama sebelum menjalankan ibadah Puasa Ramadhan karena niat  menunjukkan kesadaran seseorang dalam beribadah dan siap untuk melaksanakannya dengan sepenuh hati.

Menurut pandangan para ahli agama, niat yang dilakukan dengan sepenuh hati lebih penting daripada niat yang diucapkan.

Bangun sahur menunjukkan tanda niat berpuasa, tetapi penting juga untuk mengungkapkan niat secara lisan.

Baca juga: 5 Bacaan Doa Setelah Sholat, Sholat 5 waktu, Baik Diamalkan Saat Bulan Ramadhan 2023

Waktu yang tepat untuk berniat berpuasa adalah pada saat sahur. Setelah selesai makan sahur, kalian dapat berniat dengan sepenuh hati untuk memulai puasa.

Bagaimana cara membaca niat puasa ramadhan dalam bahasa Arab?

Ketika hilal bulan Ramadan terlihat, kita sebaiknya menyatakan dalam hati bahwa kita akan berpuasa sepanjang bulan Ramadan ini, qurbatan ilallah ta’ala (untuk mendapatkan diri dengan Allah). Disarankan untuk menghadap ke arah Ka’bah atau Kiblat, mengangkat tangan ke langit, lalu mengucapkan doa berikut:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ ، والسَّلامَةِ والإِسْلامِ ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ

Bacaan Latin: Allaahumma ahillahu ‘alaynaa bil-amni wal-eemaani, was-salaamati wal-islaami, wat-tawfeeqi limaa tuhibbu watarḍaa, rabunaa wa rabbuk-allaahu

Artinya: Ya Allah, biarkan bulan ini menjadi masa damai, iman, keselamatan dan Islam, serta selaras dengan semua yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2023, Berikut Bacaan Niat Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Ramadhan

Abu Huraira (ra) melaporkan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: “Setiap kali kamu melihat hilal baru (bulan Ramadan), maka berpuasalah. Dan setiap kali kamu melihat hilal baru (bulan Syawal), maka berbukalah. Dan jika langit berawan bagimu, maka puasalah selama tiga puluh hari.” (Saheeh Muslim).

Setelah kita makan sahur, pastikan untuk berhenti makan 10 menit sebelum adzan, kemudian kita membuat niat puasa dengan doa berikut:

وَبِصَوْمِ غَدٍ نَّوَيْتَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَا

Bacaan Latin: Wa bisawmi ghadinn nawaitu min shahri ramadan

Artinya: Saya berniat untuk berpuasa esok hari di bulan Ramadan

Atau:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitu sauma ghadin ‘an adaa’i fardhi shahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala

Artinya: Saya berniat berpuasa pada hari esok dalam melaksanakan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena Allah

Makan sahur adalah sunah dan menundanya juga sunah. Ini yang akan memperkuat puasa umat Muslim dan mengurangi kesulitan puasa. Ini juga akan mengurangi rasa haus dan lapar.

Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Makanlah sahur, karena di dalamnya terdapat berkah.”

Doa Buka Puasa Ramadhan

Doa Berbuka Puasa

Ada dua versi doa berbuka puasa yang dibaca Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim serta Abu Daud. Berikut bacaannya:

1. Doa Berbuka Puasa Menurut HR Bukhari dan Muslim
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

2. Doa Berbuka Puasa Menurut HR Abu Daud
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Kapan Doa Berbuka Puasa Dibaca?

Terdapat perbedaan di kalangan ulama terkait waktu membaca doa berbuka puasa. Sejumlah pendapat menyatakan bahwa doa berbuka puasa dibaca setelah seseorang berbuka atau pertama kali membatalkan puasa dengan air, kurma, atau semacamnya.

Pendapat ini didasarkan atas kata kerja yang tertera dalam doa berbuka puasa yang berbentuk lampau (fi'il madhy). Seperti dalam lafadz kedua yang artinya, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Sementara itu, sebagian ulama mengatakan bahwa doa berbuka puasa diucapkan sebelum berbuka puasa dan sebagian yang lain tidak menetapkan waktu membacanya.

Apakah Boleh Membatalkan Puasa?

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan sebelum dan selama bulan Ramadan adalah tentang apakah berpuasa dapat dibatalkan atau tidak?

Setiap puasa yang dilakukan selama bulan Ramadan, yang dianggap sebagai bulan ibadah dan bulan Al-Quran, dianggap sebagai ibadah yang berbeda.

Oleh karena itu, jika tidak ada masalah kesehatan atau alasan yang memaksa, maka membatalkan atau mengubah niat sebelumnya selama bulan Ramadan tidak dianggap benar. Jika seseorang membatalkan niat berpuasa tanpa alasan yang wajib, maka harus mengganti puasa tersebut dan membayar kafarat.

MUI (Majelis Ulama Indonesia) memberikan penjelasan tentang membatalkan puasa tanpa niat, “Jika seseorang membatalkan puasanya karena alasan yang sah seperti perjalanan atau sakit, maka hanya perlu menggantinya. Namun, jika seseorang makan atau minum tanpa sengaja seperti ketika berkumur-kumur atau makan semacam bahan yang tidak umum dimakan, maka hanya perlu menggantinya dan tidak perlu membayar kafarat.”

Orang yang Lupa Niat Puasa, Apakah Puasanya Tetap Diterima?
Seperti ibadah lainnya, langkah pertama dalam beribadah bagi umat Muslim adalah memberi niat, menjawab pertanyaan bagaimana memberi niat puasa dengan benar akan menjadi sangat penting dalam melakukan ibadah ini. Memberi niat artinya sadar akan ibadah yang akan dilakukan dan siap secara hati untuk melaksanakan ibadah tersebut.

Dalam pandangan para ulama agama, memberikan niat dengan tulus dari hati merupakan hal yang paling penting saat melakukan puasa, meski bangun sahur menunjukkan tanda niat berpuasa, namun mengucapkannya dengan lisan juga sangat penting. Selain itu, untuk setiap hari di bulan Ramadhan yang ingin berpuasa, niat harus dilakukan secara terpisah.

Saat yang paling tepat untuk memberi niat puasa adalah saat sahur. Jika kalian memberi niat setelah selesai makan sahur, maka itu bisa menjadi awal yang baik untuk memulai puasa. Namun, jika kalian tidak bangun untuk sahur, dan menyadari saat bangun pagi, kalian tetap dianggap telah berniat. Selain itu, memberi niat puasa untuk bulan Ramadhan berlaku hingga satu jam sebelum waktu sholat Dzuhur (asalkan tidak melakukan tindakan yang melanggar puasa).

Jika seseorang melupakan untuk memberi niat puasa, Jawabannya adalah “tidak sah” menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia). Jelas dijelaskan bahwa “memberi niat adalah salah satu syarat sahnya berpuasa. Berpuasa tanpa memberi niat tidak dianggap sah. Meski memberi niat dalam hati sudah cukup, tetapi disarankan juga mengucapkannya dengan lisan. Bangun sahur juga termasuk memberi niat.

Selama waktu sahur, makan dan minum harus berhenti. Pada saat yang tepat, kalian bisa memberi niat, membersihkan mulut, dan menyaksikan dimulainya puasa. Memberikan niat segera setelah doa sahur diucapkan merupakan pilihan yang tepat, tanpa harus terburu-buru. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved