Berita Sumba Timur
10 Ton Beras Ludes, KLM Lambung Tunas Bunga Bahari Tenggelam di Pelabuhan Rakyat Sumba Timur
kapal yang dinahkodainya bermuatkan 10 ton beras dan 50 ton dedak. Selain itu juga barang kelontong dan ikan kering.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - 10 ton beras ludes, KLM. Lambung Tunas Bunga Bahari tenggelam di pelabuhan rakyat Sumba Timur.
Kapal Layar Motor atau KLM bernama Lambung Tunas Bunga Bahari itu tenggelam, Kamis, 16 maret 2023
Kapal yang bermuatan beras sebanyak 10 ton dan juga 50 ton dedak (kulit padi dari hasil gilingan beras) tenggelam di sekitar Pelabuhan Rakyat, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
KLM. Lambung Tunas Bunga Bahari diketahui sebelumnya berlayar dari Kabupaten Bima, NTB dengan diawaki oleh seorang Nahkoda plus 5 Anak Buah Kapal atau ABK.
Baca juga: Jokowi Pastikan Tambak Udang Berbasis Kawasan Ada di Sumba Timur, Lahan Seluas 1.800 Ha
Abbas Afi sebagai nahkoda kapal mengatakan jadi sekitar jam 02.00 siang. kapal ini tenggelam karena sebelumnya bocor paska terbentur benda keras yang diduga besi atau kayu.
Menurutnya peristiwa bocor dan tenggelamnya kapal itu terjadi saat hendak olah gerak untuk merapat ke pelabuhan. Namun kata dia, tiba – tiba terasa ada benturan di bagian belakang kapal.
“Saya rasakan ada benturan. Lalu saya turunkan gas dan bertanya pada KKM, namun saat turun ke bawah ternyata air sudah masuk. Kami sudah upayakan untuk gunakan pompa, namun air yang masuk lebih banyak dibadingkan dengan volume air yang masuk ke dalam kapal,” jelas Abbas.
Ia juga menambahkan kapal yang dinahkodainya bermuatkan 10 ton beras dan 50 ton dedak. Selain itu juga barang kelontong dan ikan kering.
“Jadi kami berangkat dari Bima itu Rabu 15 Maret 2023 pukul 11.00 malam. Ketika hendak akan masuk Waingapu pada Kamis malam itu terjadi bunyi besar di lambung kiri perahu, yang disebabkan terlepasnya papan yang diduga terbentur kayu," jelasnya.
"Setelah ABK turun kebawah untuk melihat ternyata air sudah penuh dalam waktu 10 menit tidak dapat diselamatkan lagi hingga akhirnya tenggelam,” imbuh Abbas.
Abbas mengaku, kapal yang dinakhodainya baru berusia 7 tahun dengan berat 100 lebih ton. Saat ini mengangkut beras dan dedak sekitar 100 ton dan buah-buahan milik seorang pengusaha di Waingapu juga barang lainnya.
Ia juga menjelaskan nakhoda dan ABK KLM Tunas Bunga Bahari semuanya selamat. Sementara muatan kapal tak bisa diselamatkan karena barang tersebut sudah tercampur dengan air laut.
Terkait dengan tenggelamnya KLM Tunas Bunga Bahari juga menurut Nakhoda Abbas, tepatnya terjadi saat lampu merah atau 50 menit akan bersandar di pelabuhan Waingapu.
“Air sudah penuh sudah tidak ada jalan untuk memompa air keluar karena semua mesin mati cuma mesin induk yang hidup karena saringan udaranya tinggi jadi masih hidup,” tuturnya.
Ia juga belum dapat mengungkapkan berapa kerugian atas peristiwa itu. Pihaknya masih fokus dengan musibah tenggelam kapal yang dialaminya. Namun diperkirakan kerugian yang diderita mencapai puluhan juta.
“Kita belum tahu berapa kerugian yang kita alami saat ini karena masih fokus dengan musibah ini dan saat ini kami masih melaporkan peristiwa ini ke pihak terkait,” ucapnya. (Cr21).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS