Berita Sikka
Kantong Plastik Pembungkus Ikan Berserakan di PPI Maumere, Daniel Boni Minta Pemkab Sikka Tertibkan
Kantong plastik biru dibiarkan berserakan di dalam PPI. Kantong-kantong ini ditinggalakan nelayan maupun papalele maupaun mamalele ikan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristin Adal
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kantong-kantong plastik biru, wadah penyimpan ikan dari nelayan berserakan di tanah usai transaksi jual beli di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Maumere, Kabupaten Sikka.
Pantuan POS-KUPANG.COM, Senin pagi 6 Maret 2023, ikan yang sebelumnya dikemas dalam kantong plastik biru dipindahkan ke dalam ember dan ada yang diletakan di atas tanah.
Kantong plastik biru dibiarkan berserakan di dalam PPI. Kantong-kantong ini ditinggalakan nelayan maupun papalele maupaun mamalele ikan.
Baca juga: Jaringan HAM Sikka Minta Perlindungan Hukum untuk Romo Paschal dan Tuntaskan Kasus TPPO di Sikka
Wadah plastik penyimpan ikan sekali pakai digunakan para nelayan saat menjual hasil tangkapananya di PPI Maumere tiap hari. Kantong-kantong ini sudah diisi satu jenis ikan, mulai dari ikan selar, ikan kombong, ikan layang, cumi-cumi dan ikan tongkol kecil.
Harga satu kantong ikan mulai dari selar berkisar RP 450 ribu dijual kepada para papalele maupun mamalele ikan, di tengah cuaca buruk yang masih melanda.
Daniel Boni (58), salah satu pedagang ikan di Pasar Tingkat Maumere dan anggota Forum Komunikasi Pedagang Pasar, Kabupaten Sikka mengatakan, kebiasaan ini sudah terjadi lama.
Setiap hari para nelayan menjual ikan dalam kemasan plastik dan setiap hari pulah sampah plastik ini beserakan di PPI. Para papalele membawa ember untuk menampung ikan yang mereka beli dari nelayan dan plastik yang dipakai menyimpan ikan dibiarkan di PPI.
Baca juga: Jaringan HAM Sikka Gelar Aksi Damai untuk Romo Chtisanctus Paschalis Saturnus yang Ditahan di Batam
"Lihat ini plastik simpan ikan dari nelayan dibuang saja di sini, mau nelayan juga papalele. Beserakan dan jatuh di laut dan pasti laut tercermar,"ungkap Daniel.
Daniel yang adalah warga Kampung Kabor menyadari dampak buruk dari penggunaan kantong plastik ini. Mencemari lingkungan khususnya laut.
"Baiknya Pemerintah Kabupaten Sikka harus perhatikan betul penggunaan kantong plastik. Ini hanya satu kali pakai terus buang. Muaranya ini di laut, ikan makan plastik dan kita makan ikan,"kata Daniel.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Sikka mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi jumlah penggunaan kantong plastik sekali pakai. Sehingga para nelayan tidak menjual ikan menggunakan plastik sekali pakai. Dan mendorong penggunaan basket ikan yang bisa digunakan berkali-kali. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS