Berita Manggarai
Delapan Bank Pembanguan Daerah di Indonesia Deklarasi Penguatan Sistem Digitalisasi di Ruteng
Delapan BPD itu, masing-masing Bank Jambi, Bank Bali, Bank Kalsel, Bank Sulselbar, dan Bank NTT, Bank Papua, Bank Banten, Bank Sultra.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tuan rumah deklarasi tiga poin penting dalam penguatan digitalisasi yang dihadiri oleh delapan Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) di Indonesia.
Delapan BPD itu, masing-masing Bank Jambi, Bank Bali, Bank Kalsel, Bank Sulselbar, Bank NTT, Bank Papua, Bank Banten, Bank Sultra.
Deklarasi yang gelar di Ruteng, Kabupaten Manggarai ,NTT ini, melahirkan tiga poin penting yaitu evisiensi secara operasional, mitigasi resiko siber krime secara bisnis proses dan New bisnis model dengan potensi karakteristik masing-masing.
Baca juga: Jerman Dukung Langkah Transisi Energi PLN Kembangkan Geothermal Poco Leok - Ulumbu di Manggarai
"Deklarasi Ruteng hari ini ada tiga poin penting yaitu menambah evisiensi secara operasional, mitigasi resiko siber krime secara bisnis proses, kita mengeluarkan new bisnis model, melihat potensi karakteristik masing-masing," ungkap Kepala Bank NTT Alexander Riwu Kaho, disela roadmap di Hotel Revayah Ruteng, Kamis 2 Maret 2023 malam.
Transformasi sistem digitalisasi ini akan diterapkan secara bertahap setelah mendapatkan sertifikasi HSE dan juga melalui proses-proses dari birokrasi yang sedang berjalan.
"Penerapan digitalisasi secara bertahap, dengan disertifikasi oleh HSE, juga proses-proses dari birokrasi yang berjalan," lanjut Alex.
Dijelaskan Alexander, pemilihan Manggarai menjadi tempat deklarasi ini berlangsung merupakan, kelanjutan pertemuan yang di bangun oleh delapan BPD yang tergabung dalam roadmap digitalisasi yang difasilitasi Fortress Data Service (FDS) dan PT Sarana Pactindo (PAC).
Manggarai dinilai sebagai daerah yang memiliki kekhasan dengan potensi yang dimiliki, untuk menjadi destinasi wisata.
"Omong pariwisata bukan hanya Labuan Bajo, kita melihat Ruteng sebagai destinasi pariwisata sendiri dengan udara yang sejuk, jadi tujuan wisata tidak hanya berpusat di Labuan Bajo Manggarai Barat," kata Alexander.
Ruteng dipandang sebagai kota berbudaya dengan kuliner yang mengesankan bagi setiap pengunjung yang mendatangi kota yang dijuluki kota seribu biara ini.
Baca juga: Ketua DPRD Manggarai Minta Pemkab Lakukan Operasi Pasar Murah hingga ke Desa
"Ruteng ini memiliki kekhasannya sendiri, memilik udara yang sejuk, kuliner yang mengesankan nikmat tiada tara, budaya dan songket dan lain-lain," tambahnya
Dikatakan Alexander, Manggarai merupakan pusat ekonomi kreatif. Untuk menyambut Asian Sammit kata Alexander, Bank Indonesia(BI) melirik dekranasda untuk menyediakan tenunan lokal sebagai barang yang memiliki nilai jual tinggi, termasuk songket Manggarai.
Pergelaran even Internasional itu nanti menjadi momentum untuk mempromosi kain-kain lokal hasil kreatifitas masyarakat Manggarai.
"Banyak hal di daerah ini terkait ekonomi kreatif yang bisa diperdayakan, ada barista dan ada karya seni dan ada juga karya-karya dari lembaga kemasyarakatan, penilai seni, ini semua bagian yang sudah di capture oleh BI," ungkapnya.
Pada malam itu juga, forum yang tertidiri dari FDS, PAC dan BPD yang tergabung dalam group roadmap ini berhasil mengumpulkan Rp.131.000.000 untuk membantu panti asuhan yang ada di Manggarai.
"Bantuan ini spontanitas sebenarnya kami kumpulkan dari beberapa pihak untuk membantu panti asuhan, ini untuk panti asuhan spontanitas," tutupnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS