Berita Lembata
Fraksi Kebangkitan Bangsa Lembata Minta Pemkab Benahi Manajemen Layanan Kesehatan
Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap disiplin kerja RSUD Lewoleba termasuk Dinas Kesehatan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Fraksi Kebangkitan Bangsa Lembata (FKBL) mendesak Pemkab Lembata membenah sistem manajemen pelayanan kesehatan masyarakat di RSUD Lewoleba.
Hal ini disampaikan juru bicara FKBL Yosep Boli Muda saat membacakan Pemandangan Umum Terhadap Ranperda RTRW di Kantor DPRD Lembata, Senin, 27 Februari 2023.
Yosep Boli Muda menjelaskan pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap disiplin kerja pihak RSUD Lewoleba termasuk Dinas Kesehatan supaya masalah pelayanan kesehatan tidak terjadi lagi.
FKBL mengangkat hal ini menyusul ada bayi baru lahir yang meninggal dunia di RSUD Lewoleba pada awal Februari lalu dan masalah ini ramai dibahas warganet di media sosial.
Meskipun pihak rumah sakit sudah memastikan bahwa bayi tersebut meninggal karena kelainan jantung dan bukan malpraktik, FKBL tetap berharap para tenaga kesehatan tetap memprioritaskan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga: Kepala Gudang Bulog Lembata Larang Mitra Jual Beras Mahal
“FKBL mengimbau agar SOP rujukan pasien harus ditertibkan sehingga pasien rujukan tidak menjadi komoditi bisnis tertentu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, informasi mengenai kematian bayi dari ibu Fransiska Romana Bota, warga Desa Kaohua, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, menuai polemik di media sosial.
Pimpinan RSUD Lewoleba menyatakan, tindakan medik yang ditempuh tim dokter dan tenaga medis lainnya sudah sesuai SOP rumah sakit. Bayi meninggal bukan karena malpraktik, tapi didiagnosa mengalami kelainan jantung.
Hal itu disampaikan Kuasa Hukum Keluarga Ibu Fransiska Romana Bota, Berto Take sendiri kepada wartawan, Kamis, 23 Februari 2023 di Lewoleba. Informasi ini diperolehnya dari jawaban Manajement Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba atas somasi yang diajukannya selaku kuasa hukum keluarga.
Berto mengaku sudah menerima jawaban somasi pada hari Senin, 20 Pebruari 2023, lalu.
“Pihak management RSUD Lembata menjelaskan bahwa proses penanganan pasien ibu hamil atas nama ibu Fransiska Romana Bota sesuai SOP yang berlaku di RSUD Lewoleba,” jelasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS