Berita Sumba Timur
Harga Beras Melonjak, Ali Fadaq Duga Ada Mafia
Ketua DPRD Sumba Timur Ali Oemar Fadaq menduga adanya mafia sehingga menyebabkan harga jual beras di pasarana melonjak.
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Ketua DPRD Sumba Timur Ali Oemar Fadaq menduga adanya mafia sehingga menyebabkan harga jual beras di pasarana melonjak.
Menurut Ali Fadaq, masih ada permainan toko- toko penjual beras, bahkan masih ada pengusaha yang bermain harga tanpa hati, sehingga beras saat ini dalam kondisi harga yang cukup mahal.
"Saya pikir tokoh-tokoh masih ikut bermain, dan saya harap dolog sudah tidak bisa lagi mendistribusikan beras di toko-toko," ujar Ali Fadaq Kamis 23 Februari 2023.
Baca juga: Temu Akbar Milenial dan Perempuan Golkar NTT, Ali Fadaq : Golkar Partai Terbuka
Dijelaskan, ada suplai ke toko sekitar 15 sampai 10 ton tiap minggu dan sekali drop bisa mencapai 15 ton, sehingga apakah benar bermain sesuai harga standard atau tidak.
Ali Fadaq secara tegas meminta agar Bulog tidak perlu mendistribusikan ke distributor melainkan langsung ke RPK. Tidak perlu memperpanjang mata rantai bisinis itu sehingga dari dolog langsung ke RPK.
"Jangan perpanjang lagi ke distributor ini kan menyangkut kepentingan orang banyak," ucapnya.
Menurutnya dalam pengawasan bukan hanya pemerintah saja, tetapi juga harus meminta aparat juga ikut terjun dalam pengawasan.
Ia mengatakan, beras saat ini dijual dengan harga bisa mencapai Rp 18.000 per kilogram. "Ini permainan para spekulan, kalau dia biarkan terus suatu waktu akan terjadi chaos ,kita tidak harapkan itu terjadi ketika orang lapar orang bisa berontak," katanya.
Ia menduga ini diatur dan kendalikan oleh mafia, dan mafia ini bukan hanya dua tiga orang saja, yang lucu lagi Bolog memperkeruh situasi dengan memperpanjang sebelum sampai ke masyarakat .
"Tidak perlu ada distributor langsung ke RPK, saya Hanya mau bilang Bulog berhenti pake distributor langsung ke RPK," tegasnya," kata Ali Fadaq.
Baca juga: Pemkab Sumba Timur Segera Gelar Apel Penertiban Aset Kendaraan Dinas
"Mereka bisa saja mengganti karung mereka menjual dengan harga tujuh belas ribu kan gila ini," katanya.
Ia juga menambahkan terkait dengan beras-beras yang bagus sekarang sudah tidak lagi dan dikuatirkan isinya malah beras Bulog semua, karena adanya pembiaran.
Ia mengimbau agar pengusaha pakai hati dalam menjual beras. "Memang dalam hukum bisnis beli dengan murah jual dengan harga mahal, tapi dalam situasi seperti ini kita perlu lihat dengan keadaan pedagang kecil. Kalau bisa jangan bermain kasian masyarakat. (Cr21)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS