Berita Kota Kupang
Sugiyo, Penjual Salome yang Ingin Anaknya Punya Gelar Sarjana
Saya datang ke Kupang sejak tahun 1995 dari Jawa Timur karena ikut Kakak. Kebetulan kakak sudah duluan ke sini
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mendung menggelayut manja di langit Kota Kupang ketika saya tiba di depan SMA Negeri 3 Kota Kupang.
Sesekali mentari mengintip dari balik awan, menyengat kulit lengan Sugiyo yang telanjang.
Sugiyo adalah penjual Salome yang kerap mangkal di depan SMA Negeri 3 Kupang. Kadangkala ia menyusuri gang-gang yang ada di Kota Kupang dengan motor bututnya demi mangais rejeki.
Baca juga: Majelis Gereja Horeb Perumnas Jadi Tuan Rumah Sidang Klasis Kota Kupang
Kepada POS-KUPANG.COM, Senin, 6 Januari 2023, Sugiyo berkisah, tahun 1995 dirinya tiba di Kupang. Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini nekat datang ke Kupang hanya karena ingin mengikuti kakaknya.
"Saya datang ke Kupang sejak tahun 1995 dari Jawa Timur karena ikut Kakak. Kebetulan kakak sudah duluan ke sini," kisahnya.
Di Kupang, Sugiyo awalnya membantu kakanya berjualan. Kebetulan kakaknya juga memiliki warung.
Setelah sekian lama membantu, Sugiyo ingin punya usaha sendiri. Awalnya ia juga membuka warung bakso bersama istrinya. Namun karena ada kendala di modal, Sugiyo pun memutuskan untuk berjualan Salome.
"Pengahasilan saya perhari itu kadang hanya Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari. Kadang juga tidak ada. Tapi saya berpikir yang namanya jualan itu kadang ramai, kadang sepi. Intinya kita bersyukur saja atas apa yang kita dapat," ungkapnya.
Sugiyo mengisahkan bahwa awalnya ia menjual Salome menggunakan gerobak dan menjajakannya di setiap gang.
Baca juga: Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang Layak Terapkan Sistem Digitalisasi
"Saya jualan Salome, sedangkan ibu jualan jamu. Pada tahun 2002 baru saya bisa beli motor," tuturnya.
Dari hasil berjualan tersebut Sugiyo mampu menyekolahkan anaknya yang saat ini sedang berada di bangku kuliah.
"Anak saya sekarang semester 6, jurusan keperawatan di Jakarta. Sementara adiknya masih SMA kelas 1," ujarnya.
Ia berharap agar usahanya kedepan dapat berjalan lancar dan selalu diberikan kesehatan.
"Saya ingin menyekolahkan anak saya setinggi mungkin. Paling kurang hingga sarjana. Biar hidup mereka jauh lebih baik dari saya," ucapnya.
Sugiyo juga menceritakan bahwa selama menjalani usahanya banyak tantangan yang ia hadapi.
"Pernah, dulu waktu saya menjual Salome masih menggunakan gerobak, selalu dihadang oleh orang yang mabuk di jalan. Yang namanya usaha pasti ada resikonya, intinya kita selalu sabar dan tetap berusaha," tandasnya.
Baca juga: Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang Layak Terapkan Sistem Digitalisasi
Meskipun hidup ini teras tidak mudah, tapi Sugiyo percaya bahwa Tuhan tak pernah menutup mata terhadap orang yang mau bekerja keras dan tahu bersyukur. (Cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS