Berita NTT

Peternakan dan Perikanan Dongkrak Pendapatan Petani NTT

Sektor peternakan dan perikanan mendongkrak pendapatan pendapatan petani pedesaan di wilayah Provinsi NTT

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B Kale 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sektor peternakan dan perikanan mendongkrak pendapatan pendapatan petani pedesaan di wilayah Provinsi NTT

Berbeda dengan dua bidang ini, dari subsektor padi dan palawija, hortikultura, maupun perkebunan rakyat, mengalami penurunan pemasukan.

Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Nurani Vita Christiani mewakili Kepala BPS NTT Matamira B Kale menjelaskan ini secara daring, Kamis 2 Februari 2023. 

Dia mengatakan perbandingan itu terlihat dari Indeks harga yang diterima petani (It). Dia bilang It ini merupakan indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani atau sebagai pendapatan petani. 

Baca juga: Pegawai BPS NTT Bersihkan Pantai di Labuan Bajo, Sosialisasikan Sensus Pertanian 2023

Sedangkan Indeks harga yang dibayar petani (Ib) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian.

It dan Ib, digunakan untuk mendapatkan presentasi Nilai Tukar Petani (NTP) agar dapat diketahui tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

Untuk subsektor peternakan, kata Nurani, It dipengaruhi oleh peningkatan harga subkelompok ternak besar yaitu 1,50 persen dan unggas naik menjadi 0,22 persen. Tetapi ternak kecil turun 0,82 persen.

Baca juga: Ekonomi NTT Tumbuh Sebesar 2,51 Persen pada 2021, Simak Penjelasan BPS NTT

Dengan demikian, NTP subsektor peternakan mengalami peningkatan sebesar 0,13 persen di bulan Januari 2023. Hal ini terjadi karena perkembangan harga terima petani yang lebih cepat dibandingkan dengan harga bayar petani.

"Peningkatan harga ternak besar disebabkan karena permintaan daging babi bertambah, namun saat ini masih banyak babi yang terjangkit ASF," jelasnya.

Sementara NTP subsektor perikanan juga secara umum mengalami peningkatan sebesar 2,19 persen pada Januari 2023 karena It yang mengalami peningkatan 2,99.

Baca juga: BPS NTT : Inflasi di Sumba Timur Dipicu Naiknya Harga Pangan Hingga Tembakau

It perikanan yang meningkat ini dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas perikanan tangkap sebesar 2,73 persen dan perikanan budidaya sebesar 2,36 persen.

Dalam subsektor perikanan ini pun dibagi lagi dalam dua subkelompok lagi yaitu budidaya Perikanan dan kelompok budidaya penangkapan ikan.

Nurani menyampaikan subkelompok budidaya perikanan dari Desember lalu khususnya pada komoditas rumput laut meningkat mengingat cuaca yang tidak menentu dan gelombang yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved