KTT ASEAN Summit 2023

Warga Labuan Bajo Protes Nama Golo Mori jadi Tana Mori, Begini Reaksi Bupati Manggarai Barat

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori, Labuan Bajo menjadi lokasi penjelenggaraan KTT ASEAN Summit 2023.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
Desain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tana Mori di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Kawasan tersebut menjadi lokasi KTT ASEAN Summit 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur menjadi lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN Summit 2023.

Golo Mori merupakan nama desa di Kecamatan Komodo. Entah mengapa, kawasan itu berubah nama dari Golo Mori menjadi Tana Mori.

Hal itu memicu protes dari Pemerintah Desa Golo Mori dan masyarakat setempat. Mereka menolak ada narasi yang dibuat bahwa tempat itu bernama Tanah Mori.

Tokoh masyarakat Golo Mori, Hasanuddin mengecam perubahan nama Golo Mori menjadi Tanah Mori tanpa persetujuan masyarakat adat.

"Sebagai putra asli Golo Mori tentu saya menolak perubahan nama Golo Mori menjadi Tana Mori. Mengubah nama Golo Mori menjadi Tana Mori adalah pengkhianatan," tegas Hasanuddin saat ditemui di Labuan Bajo, Kamis 2 Februari 2023.

Menurutnya, Golo Mori adalah nama asli yang diberikan masyarakat adat lokal terhadap kawasan itu. Dengan demikian, perubahan nama tersebut sama dengan pengkhianatan terhadap budaya dan nenek moyang masyarakat Desa Golo Mori.

Baca juga: Tempat Penyelenggaraan KTT G-20, Tana Mori Mabar jadi Kawasan Elite Seperti Nusa Dua- Bali, Wow!

"Oknum yang mengubah nama Golo Mori menjadi Tana Mori belum meminta restu kepada kami. Saya hanya khawatir, nenek moyang kami sudah berpulang, marah kepada oknum elit tersebut dan berdampak pada kejadian yang tidak kita inginkan," kata Hasanuddin.

Ia mengatakan, masyarakat setempat sebenarnya tidak alergi dengan kemajuan, tetapi paling tidak harus mematuhi dan menaati adat istiadat masyarakat adat setempat. "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Itu hukum adatnya. Jangan abaikan ini," tandasnya.

Kepala Desa Golo Mori Samaila mengatakan, pemerintah desa dan masyarakat menolak perubahan nama Golo Mori menjadi Tana Mori.

"Saya sebagai kepala desa maupun warga umumnya tidak pernah mengubah nama itu. Belakangan muncul nama Tana Mori kami tidak tahu asal usulnya," kata Samaila.

Samalia mengaku sudah menyampaikan persoalan perubahan nama itu kepada sejumlah pejabat negara yang mengunjungi Golo Mori.

"Kami pernah sampaikan kepada orang yang berkunjung ke Golo Mori terutama dari pusat bahwa Golo Mori, bukan Tana Mori. Semoga suara kami didengar," ujarnya.

Baca juga: Wujud Terima Kasih, Kapolda NTT Serahkan Tali Asih Kepada Masyarakat Golo Mori Labuan Bajo

Tanggapan Bupati Manggarai Barat

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved