Berita NTT
Apresiasi Prestasi Nono
harus dicoba namun iklim kurikulum pendidikan Indonesia kurang mendukung sehingga tidak bisa menjadi role model.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat Pendidikan Undana, Prof. Dr. Simon Sabon Ola memberikan apresiasi yang tinggi kepada Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau Nono karena prestasinya dalam usia dini untuk pelajar SD yang menjuarai lomba Matematika tingkat Internasional mengalahkan 7000 peserta.
Prestasi Nono merupakan bakat alami yang sudah diasah sejak kecil dengan pola pengasuhan dan pendidikan dasar orangtua yang konsisten sehingga bisa membuatnya terlatih seperti sekarang ini.
Terkait pola pendidikan dasar di Indonesia yang menerapkan Program Merdeka Belajar belum menunjukkan hasil maksimal karena membatasi anak-anak yang mempunyai kreativitas itu cukup sulit dan semua pembaharuan kurikulum harus dicoba namun iklim kurikulum pendidikan Indonesia kurang mendukung sehingga tidak bisa menjadi role model.
Baca juga: Wagub NTT Josef Nae Soi Minta Nono Dijaga dengan Baik
Selain itu kebijkan pemerintah untuk menuntaskan belajar 12 tahun, namun tidak didukung dengan sistem pendidikan yang dipengaruhi oleh pendekatan kekuasaan sehingga para tenaga pendidik lebih mengejar prestise atau kuantitas tanpa memperhatikan kualitas pendidikan pada peserta didik.
Demi memperbaiki pola pendidikan dasar harus menggunakan pendekatan holistik terintegrasi yang langsung menyentuh asal persoalan sehingga akan memberikan pola pendidikan dasar bagi anak secara maksimal dan terukur.
Saya minta jangan menjadikan keberhasilan Nono untuk mendapatkan keuntungan pribadi, karena prestasi Nono itu murni dan harus tetap dijaga sehingga bebas dari semua kepentingan.
Artinya, Nono harus menjadi inspirasi bagi semua anak di NTT agar selalu bersyukur dan jangan menyerah dengan keadaan yang terbatas. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS