Berita Lembata

Kades Paubokol Sebut Lebih Baik Jadi Petani Daripada Pegawai Negeri

"Di Paubokol ini, lebih enak menjadi petani daripada menjadi pegawai negeri,” ujar Kepala Desa Paubokol Thomas Igo Udak.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
POHON GAHARU - Kepala Desa Paubokol, Thomas Igo Udak, sedang menunjukkan tanaman pohon gaharunya di belakang rumah, Senin, 30 Januari 2023. Desa Paubokol, Kecamatan Nubatukan, merupakan salah satu kantong produksi pertanian di Kabupaten Lembata. Tanahnya subur. Komoditi pertaniannya berlimpah. 

Laporan REPORTER POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - “Di Paubokol ini, lebih enak menjadi petani daripada menjadi pegawai negeri,” ujar Kepala Desa Paubokol Thomas Igo Udak saat ditemui di Kantor Desa Paubokol, Senin, 30 Januari 2023.

Menurut Thomas , seorang petani di Paubokol bisa memperoleh uang Rp 10 juta per bulan bila rajin dan disiplin. "Maka dari itu, pemerintah desa sangat bersemangat mendorong sektor pertanian sebagai salah satu sektor unggul yang bisa mendongkrak perekonomian warga desa," kata Thomas Igo Udak.

Wilayah Desa Paubokol, Kecamatan Nubatukan, merupakan salah satu kantong produksi pertanian di Kabupaten Lembata. Tanahnya subur. Komoditi pertaniannya berlimpah seperti; jagung, bawang tomat, wortel, kentang, kunyit, padi hitam, padi merah, kemiri, kelapa, cengkeh, kopi, jati, cendana, dan gaharu.

Baca juga: Pemda Lembata Hibahkan Satu Unit Mobil Pikap Untuk Pemerintah Desa Paubokol

Dengan potensi yang melimpah seperti ini, menjadi petani sungguh merupakan profesi yang menjanjikan sebenarnya.

Akan tetapi, Thomas Igo Udak, menyebut dua tantangan yang dia hadapi kala mendorong warganya lebih giat bertani. Pertama, disiplin waktu. Kedua, pola pikir (mindset).

Pada kesempatan itu, Thomas sangat optimis masyarakat petani yang bekerja maksimal mengolah lahan bisa memperoleh penghasilan yang maksimal.

Dia pun tak henti-hentinya menyadarkan masyarakat desa supaya memaksimalkan lahan pertanian yang ada, mencintai pekerjaan dan disiplin waktu sebagai petani.

Menurut dia, dengan kondisi lahan yang subur, seorang petani di Paubokol bisa melakukan dua kali panen untuk tanaman jangka pendek. Sebab itu, dia meminta masyarakat untuk tidak pergi merantau di Malaysia, tetapi lebih baik menjadi petani di Paubokol karena potensinya lebih menjanjikan.

Dari total 356 jiwa, Thomas menyebut setidaknya hanya 26 warga desa Paubokol yang tercatat sedang berada di tanah rantau. Jumlah ini menurut dia masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan desa lainnya di Lembata.

“Jangan pergi Malaysia. Tapi ciptakan ‘Malaysia’ di Paubokol,” kata Thomas menirukan pesannya kepada warga.

Sebagai kepala desa, penerima penghargaan Kalpataru pada tahun 2006 ini juga hendak memaksimalkan potensi yang ada.

Baca juga: Penjabat Bupati Lembata: Anak Muda Tak Ulangi Kesalahan Pendahulu

Jadi pemerintah desa juga sudah menanam anakan pohon jati, gaharu dan porang. Pemerintah desa juga sudah mengucurkan dana penyertaan modal hampir senilai Rp 150 juta kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Gelekat Lewu yang bergerak pada unit usaha komoditi pertanian dan jual beli sembako.

Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa, saat menyerahkan sertifikat tanah di kantor desa, juga berharap masyarakat bisa memaksimalkan potensi pertanian di wilayah itu.

Dia bahkan menantang para petani dari Paubokol untuk menguasai pasar sayuran dan buah-buahan di Kota Lewoleba. Sebab, menurut dia, beberapa komoditi yang dipasarkan di Kota Lewoleba masih berasal dari luar Lembata. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved