Bupati Simon Nahak Bahas Potensi Malaka di Program NusaRaya 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN - Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, beberapa waktu lalu diundang hadir dalam acara Podcast Nusa Raya yang dikelola Kompas TV dan Kompas.Com membedah potensi wilayahnya dari berbagai sektor dan dimensi kehidupan. 

Hal ini diungkapkan Bupati Simon Nahak kepada POS-KUPANG.COM di Betun, Senin 30 Januari 2023. 

"Ia menjadi satu-satunya Bupati di NTT yang hadir pada acara Nusa Raya yang menghadirkan kepala daerah untuk membedah potensi wilayahnya dari berbagai sektor dan dimensi kehidupan, juga tentang potensi, peluang dan tantangan sebuah daerah," katanya. 

Baca juga: TP PKK Malaka Terlibat Atasi Kesulitan Air Bersih di Desa Nanin

Menurutnya, dalam acara yang dipandu Host Monika itu beberapa pertanyaan tentang program dan kegiatan dijawab secara tuntas Bupati Simon Nahak yang berlatar belakang dosen hukum pidana itu. 

Ketika ditanya soal program SAKTI, Bupati Malaka menjelaskan secara terperinci terkait program yang diusung bersama Wakil Bupati Kim Taolin. 

"Secara keseluruhan, program SAKTI hampir seluruhnya sudah kami jalankan, walaupun masa kepemimpinan kami sangat singkat. Akan tetapi demi kepentingan rakyat, semua harus dilakukan," tandas Doktor Hukum Pidana ini. 

Bupati Simon Nahak juga menyentil segmen pariwisata yang juga menjadi andalan Malaka. 

"Pariwisata Malaka sangat menjanjikan. Kami punya wisata bahari, wisata budaya, wisata religi dan wisata alam. Semua masih sangat asri, sehingga jika dieksplor akan menjadi daya tarik tersendiri," ujarnya. 

Baca juga: Bupati Malaka dan Rosiana Silalahi Diskusi Perbatasan di Redaksi Kompas TV 

"Memang anggaran daerah masih rendah, akan tetapi dengan kami terus berusaha untuk memajukan daerah kami," tambah Bupati SN. 

Ditanya soal perbatasan, Bupati Simon yang selalu low profile ini menegaskan bahwa pendekatan yang dipakai adalah pendekatan cinta kasih. 

"Hukum cinta kasih menjadi yang paling tinggi. Pendekatan inilah yang kami pakai untuk menjaga perbatasan. Karena paham kami bahwa hanya orang kuat sajalah yang dipercayakan Tuhan menjaga perbatasan," ungkap Doktor Hukum lulusan Universitas Brawijaya Malang. 

Wawancara yang berlangsung selama 30 menit di acara Nusa Raya ini berlangsung di ruang studio Kompas.com.(*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS