Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023, Bersukacitalah Sebab Besarlah Upahmu di Surga

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Bersukacitalah Sebab Besarlah Upahmu di Surga.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 29 Januari 2023 dengan judul Bersukacitalah Sebab Besarlah Upahmu di Surga. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Bersukacitalah Sebab Besarlah Upahmu di Surga.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Nubuat Zefanya 2:3; 3: 12-13; bacaan kedua 1Korintus 1: 26-31; dan bacaan Injil Matius 5: 1-12a, Hari Minggu Biasa IV, Peringatan Santo Yosef Freinademetz.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 29 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Selamat Hari Minggu Biasa IV bagi kita semua, secara khusus bagi anggota Serikat Sabda Allah ( SVD ) sejagat yang merayakan Pesta Santo Yosef Freinademetz, sang Misionaris Sejati.

Perayaan hari ini diinspirasi oleh ketiga bacaan suci.

Yang pertama, kita diajak untuk mencari Tuhan dalam semangat kerendahan hati dan mencintai keadilan.

Memang hidup orang yang mencari Tuhan mestinya bersikap rendah hati, lemah lembut dan mencintai keadilan.

Tanpa ditunjukkan dengan sikap yang demikian, maka hidup kita hanya lebih banyak menabur keburukan, seperti ingat diri atau egois, keserakahan dan kekejaman atau sikap yang tidak berperikemanusiaan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023, Berbahagialah Orang yang Miskin di Hadapan Allah

Di sini kita diarahkan untuk hidup dengan setia mencari Tuhan. Dan hal yang meneguhkan iman kita adalah bahwa hidup orang yang demikian akan senantiasa mendapat perlindungan dari Tuhan.

Hal kedua yang menjadi inspirasi dari perayaan hari ini adalah bahwa sebagai kaum beriman kita dituntun dengan pesan kebijaksanaan Paulus rasul yakni, "Yang bodoh di mata dunia dipilih Allah untuk mempermalukan orang-orang yang berhikmat, yang lemah bagi dunia dipilih Allah untuk mempermalukan orang-orang yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti yakni supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

Pesan ini mengandung arti bahwa kita hidup dengan tidak menganggap rendah orang lain. Tapi sebaliknya kita membangun sikap hidup yang peduli dengan orang lain bahkan berkorban membantu sesama yang berkekurangan.

Di sini hidup kita tidak memegahkan diri. Tapi sebaliknya merendah dan sepenuhnya mengandalkan kekuatan Allah.

Bahwa Allah lah yang tetap menjadi sumber kekuatan yang menuntun kita untuk membangun sikap hidup yang berkenan.

Halaman
1234
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved