Virus Babi Afrika
Dinas Peternakan NTT Catat 256 Ekor Babi Terkena ASF
Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur catat 256 ekor Babi positif terjangkit African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Siti Soleha Oang
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur catat 256 ekor Babi positif terjangkit African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Hal ini di sampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT drh Melky Angsar Kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 28 Januari 2023.
Ia menyampaikan bahwa, strategi yang di lakukan untuk meminimalisir virus ASF adalah dengan menyemprotkan disinfektan ke kandang babi.
“Sejauh ini yang di lakukan untuk mengantisipasi virus ASF adalah penyemprotan disinfektan di kandang babi dan biosecurity,” kata Melky Angsar.
Selain itu, kata dia, telah diberikan imbauan kepada peternak babi untuk memisahkan babi yang telah terkena Virus ASF dan babi yang masih sehat.
“Jika sudah melihat tanda tanda hewan sakit, seperti tidak mau makan, kemudian tidur saja ini sudah pasti hewan ini sakit. Yang harus di lakukan peternak adalah segera melapor kepada petugas untuk di lakukan penyuntikan vitamin bukan langsung di potong atau di jual dengan harga murah,” ujarnya.
Dikatakan, untuk penyakit virus ASF tidak menular kepada manusia jika mengkonsumsi daging babi. “Untuk daging Babi yang terkena Virus ASF dapat di konsumsi namun tidak di anjurkan,” katanya.
Baca juga: Cegah Virus ASF, Pemkab Kupang Distribusi Disinfektan di 11 Kecamatan
Dijelaskannya, jika ingin membeli daging babi yang sehat silahkan untuk menanyakan kupon tempat pemotongan babi agar dapat mengetahui kualitas dagingnya. Namun jika daging babi berwarna ungu dan pucat dapat disimpulkan kalau dagingnya adalah dari babi yang sakit.
Ia berharap, dengan upaya yang dilakukan dapat mengurangi virus ASF di NTT dan peternak tidak merasa takut untuk memelihara babi.
“Untuk peternak babi jangan takut untuk pelihara Babi tetap jaga kebersihan dan stop untuk memberikan makan babi dari makanan sisa. Namun di anjurkan untuk membeli makanannya di toko dan sering menyemprotkan disinfektan pada kandang babi,” tutupnya. (cr18)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS