Pilpres 2024
Ganjar-Anies dan Prabowo Bersaing Ketat Jadi Capres 2024, Hasil Survei Jadi Rujukan Publik
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah bersaing ketat dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
POS-KUPANG.COM – Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah bersaing ketat dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto Menteri Pertahanan RI sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang
Tiga kandidat pengganti Presiden Jokowi tersebut selalu berada di posisi teratas hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei di Tanah Air.
Dari survei yang dilakukan lima lembaga survei, yakni Charta Politika, Poltracking Indonesia, LSI Denny JA, Litbang Kompas dan Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research, tiga sosok ini selalu mengungguli figur yang lain.
Lembaga Survei Charta Politika Indonesia, misalnya, merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden yang dipilih masyarakat, Kamis 22 Desember 2022.
Baca juga: Ganjar Pranowo Disarankan Pilih Erick Thohir Kalau Diusung Parpol ke Pilpres 2024
Dalam survei pada Desember 2022, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih unggul dibandingkan calon presiden (capres) lainnya.
Ganjar Pranowo memperoleh dukungan masyarakat sebanyak 31,7 persen.

Pada posisi kedua ditempati mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies R. Baswedan, yang mendapatkan 23,9 persen dan Prabowo Subianto sebesar 23,1 persen.
Jika dibandingkan dengan temuan Litbang Kompas yang dirilis Oktober silam, Ganjar Pranowo berada di puncak disusul Prabowo dan Anies.
Elektabilitas Ganjar Pranowo ketika itu 23,2 persen.
Disusul Prabowo yang memperoleh suara 17,6 persen dan Anies 16,5 persen.
Berikut perbandingan elektabilitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan berdasarkan Lembaga Survei Charta Politika dan Litbang Kompas.
1. Lembaga Survei Charta Politika Indonesia
Lembaga Survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden yang dipilih masyarakat, Kamis 22 Desember 2022.
Dalam survei pada Desember 2022, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih unggul dibandingkan calon presiden (capres) lainnya.
Ganjar Pranowo memperoleh dukungan masyarakat sebanyak 31,7 persen.
Kemudian, pada posisi kedua ditempati mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies R. Baswedan, yang mendapatkan 23,9 persen.
Posisi ketiga, yakni Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, memperoleh dukungan 23 persen.
Baca juga: Prabowo Subianto Temui Para Ulama Jawa Timur, Minta Restu juga Pangestu untuk Pilpres 2024
Ketiga nama tersebut, menempati urutan teratas dalam pilihan publik pada simulasi 10 nama maupun simulasi 3 nama.
"Pada simulasi elektabilitas 3 nama, Ganjar Pranowo (37 persen), Anies R Baswedan (29,2 persen) dan Prabowo Subianto (26,1 persen)," tulis Charta Politika dalam rilis yang diunggah di situs resminya, chartapolitika.com, Kamis 22 Desember 2022.
Diketahui, elektabilitas Ganjar Pranowo semakin melejit berdasarkan survei yang dilakukan pernah Charta Politika.
Sebelumnya, kader PDIP juga unggul dalam survei elektabilitas capres yang dirilis Charta Politika pada Selasa 29 November 2022 lalu.
Tingkat elektoral pria berambut putih itu tembus angka 30 persen.

"Ganjar Pranowo masih ada di peringkat pertama dengan angka 32,6 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, beberapa waktu lalu.
Dalam survei yang dirilis sebelumnya atau September 2022, Ganjar pun menempati urutan puncak dengan tingkat elektabilitas 31,3 persen, dilansir Kompas.com.
"Kalau di bulan September itu masih dipegang oleh Pak Prabowo dengan peringkat kedua, sekarang Pak Prabowo di tingkat ketiga," jelas Yunarto.
Berikut ini hasil survei terbaru Lembaga Survei Charta Politika Indonesia pada Desember 2022:
Elektabilitas 10 Nama
Pada pilihan tokoh sebagai calon Presiden, Ganjar Pranowo, Anies R. Baswedan dan Prabowo Subianto menjadi tiga nama teratas pilihan publik dalam simulasi 10 nama.
- Ganjar Pranowo: 31,7 persen
- Anies R. Baswedan: 23,9 persen
- Prabowo Subianto: 23 persen
- Ridwan Kamil: 5,8 persen
- Agus H. Yudhoyono: 2,3 persen
Baca juga: Erick Thohir Jadi Cawapres Paling Kuat Saat Ini, Geser AHY dan Ridwan Kamil di Pilpres 2024
- Sandiaga Uno: 2,0 persen
- Puan Maharani: 1,5 persen
- Khofifah Indra Parawansa: 1,2 persen
- Erick Thohir: 1,1 persen
- Airlangga Hartarto: 0,7 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab: 6,8 persen
2. Litbang Kompas
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (capres) di Indonesia.
Dalam survei yang digelar pada 24 September-7 Oktober 2022 ini, ada tiga sosok kandidat capres yang berada di posisi atas.
Tiga kandidat capres itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di puncak, lebih unggul dari Prabowo dan Anies.
Dikutip dari Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo 23,2 persen.
Disusul Prabowo yang memperoleh suara 17,6 persen dan Anies 16,5 persen.
Baca juga: Anies-Andika Jadi Kuda Hitam Pilpres 2024, Ari Junaedi Sebut akan Kalahkan Prabowo dan Ganjar
Adapun dalam survei Januari, Juni, dan Oktober 2022 ini, elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan.
Begitu pun elektabalitas Anies yang juga meningkat pada survei bulan Juni dan Oktober 2022.
Sementara elektabilitas Prabowo justru mengalami penurunan pada survei bulan Januari, Juni, dan Oktober 2022.
Menurut Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, penurunan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu dipengaruhi oleh dua hal.
Pertama, yakni karena langkah politik Prabowo yang dinilai pasif.
“Prabowo Subianto sifatnya pasif, dia yang didatangi, dibandingkan dia yang melakukan tur politik,” kata Bambang dikutip dari YouTube Harian Kompas.
Faktor kedua, ialah deklarasi Prabowo Subianto sebagai capres Partai Gerindra dinilai kurang mendapatkan perhatian masyarakat.
Sebab, publik menilai deklarasi tersebut sebagai urusan internal partai.
“Kalau Prabowo deklarasi, relatif seperti orang memandang itu urusan internal Partai Gerindra, bukan sebuah perayaan publik,” tuturnya, dilansir Kompas.com.
Pergerakan Elektabilitas Kandidat Capres di Atas 10 Persen
- Ganjar Pranowo
Januari 2022: 20,5 persen
Juni 2022: 22 persen
Oktober 2022: 23,2 persen
Baca juga: Pilpres 2024 Diprediksi Dua Putaran, Prabowo Subianto dan Puan Maharani Rontok di Putaran Pertama
- Prabowo Subianto
Januari 2022: 26,5 persen
Juni 2022: 25,3 persen
Oktober 2022: 17,6 persen
- Anies Baswedan
Januari 2022: 14,2 persen
Juni 2022: 12,6 persen
Oktober 2022: 16,5 persen
Dari hasil temuan Poltracking, sebesar 35,3 persen pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 lalu bermigrasi atau pindah mendukung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.
"Basis Pak Jokowi mayoritas sudah ke Ganjar Pranowo, lalu pemilih Prabowo terbelah ke Anies Baswedan dan Prabowo Subianto," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda dalam rilis survei secara daring, Kamis 22 Desember 2022.
"Pemilih Prabowo-Sandi terbelah lebih banyak ke Prabowo (48,1 perseb), lalu selisih enggak jauh ke Anies (35,3 persen)," lanjutnya.
Jika dilihat dari polanya, Hanta menjelaskan elektabilitas Anies dan Ganjar Pranowo terpengaruh pada tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jika kepuasan terhadap kinerja Jokowi meningkat maka elektabilitas Ganjar ikut naik.
Baca juga: Anies Baswedan Belum Dapat Tiket ke Pilpres 2024: Kalau Elektabilitasnya Naik, Itu Euforia Sesaat
Sebaliknya, jika ketidakpuasan terhadap Jokowi naik maka elektabilitas Anies akan meningkat.
"Survei di Jawa mengonfirmasi di mana basis Pak Jokowi di Jateng, Ganjar menang mutlak, di Jatim juga. Tapi basis Prabowo terbelah. Bahkan Anies unggul di Banten, Jakarta, dan Jabar. Tapi enggak bisa disamakan karena pemilih di tiap provinsi berbeda," ucapnya.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 21 hingga 27 November dan dilakukan dengan tatap muka langsung.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 1.220.
Responden merupakan warga yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah.
Margin of error kurang lebih yakni 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
4. LSI Denny JA
Hasil survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan calon presiden (capres) lainnya.
Berdasarkan survei LSI Denny JA pada bulan Desember 2022 ini, ada empat tokoh yang memiliki elektabilitas teratas.
Empat tokoh itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Ganjar Pranowo 25,8 persen elektabilitasnya. Tokoh kedua, Prabowo Subianto di angka 23,9 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube LSI Denny JA Official, Rabu 21 Desember 2022.
Ketiga, Anies Baswedan dengan angka elektabilitas 17,8 persen
Kemudian, posisi empat diisi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang elektabilitasnya 9,4 persen.
Posisi lima, yakni Airlannga Hartarto sebesar 5 persen.
Baca juga: Ganjar Pranowo Bakal Menangkan Pilpres 2024, Meski Disandingkan dengan Siapa pun
"Ganjar Pranowo, Prabowo, Anies, RK (Ridwan Kamil), dan AH (Airlangga Hartarto) adalah lima capres elektabilitas tertinggi menurut survei kami," ucap Firti.
Namun, kata Fitri, lima king maker ini memiliki dilema masing-masing.
"Dilema dalam konteks ini adalah situasi yang sulit, di mana mereka harus memiliki pilihan-pilihan yang strategi untuk mencalonkan capres dan cawapres."
"Terkait penentuan nama capres-cawapres, kemudian posisi partai apakah oposisi, apakah mereka sebagai tokoh penerus Jokowi atau membawa isu perubahan," jelas Fitri.
5. Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research
Dalam temuannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tercatat unggul pada peringkat pertama, dengan elektabilitas sebesar 23,4 persen.
“Ganjar unggul dalam bursa capres, disusul oleh Prabowo pada peringkat kedua yang dibayang-bayangi oleh Anies,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangannya, Kamis 22 Desember 2022.
Vivin mengatakan Prabowo memperoleh persentase elektabilitas sebesar 20,8 persen.
"Namun, tren dukungan terhadap Prabowo cenderung stagnan, dibayang-bayangi oleh Anies yang tengah menanjak, kini elektabilitasnya mencapai 19,7 persen," kata dia.
Ganjar yang menikmati tren kenaikan dukungan publik sejak awal 2020, dan kini memuncaki bursa calon presiden.
"Jika tren Prabowo tak kunjung membaik, bukan tidak mungkin akan disalip oleh Anies, dan menjadi penantang kuat Ganjar,” tambah Vivin.
Vivin menambahkan elektabilitas Anies terus meningkat sejak awal tahun 2022 usai sebelumnya sempat anjlok pada masa awal pandemi Covid-19.
Sebaliknya dengan Ganjar, yang mendapatkan momentum saat pandemi, hingga berhasil menggeser sejumlah nama besar lainnya.
Tercatat misalnya Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, yang sebelumnya berjaya, kini terlempar dari tiga besar. Posisi keduanya bahkan terancam oleh Agus Harimurti Yudhoyono, yang meskipun kerap berada di jajaran enam besar, sekarang merangsek ke peringkat keempat.
Baca juga: Anies Baswedan Diramalkan Bakal Gagal ke Pilpres 2024, Nasib Koalisi Perubahan Terancam Bubar
AHY meraih elektabilitas sebesar 5,1 persen, diikuti oleh RK 4,2 persen dan Sandi 3,7 persen.
“Dengan capaian tersebut, persaingan sengit berpotensi terjadi antara AHY, RK, dan Sandi dalam memperebutkan tiket calon wakil presiden,” jelas Vivin.
Untuk sementara, tiket capres berpeluang kuat dipegang oleh tiga nama yang menduduki klaster paling tinggi, yaitu Ganjar, Prabowo, dan Anies.
“Meskipun cenderung stagnan, tetapi Prabowo diuntungkan dengan posisinya sebagai ketua umum Gerindra dalam soal tiket,” lanjut Vivin.
Namun, dia menyebut Ganjar masih harus berjuang untuk mendapatkan dukungan dari partainya sendiri, PDIP.
"Rivalitas internal terjadi antara Ganjar yang menuai tingginya elektabilitas dengan Puan Maharani yang berada pada posisi lebih menentukan dalam hal pemberian tiket capres," kata Vivin
Demikian pula dengan Anies, menurut Vivin, masih belum jelas akan didukung oleh koalisi partai mana saja.
"Sejauh in baru Nasdem yang telah mendeklarasikan Anies sebagai capres, sedangkan partai-partai lain seperti PKS dan Demokrat masih belum memutuskan secara resmi," kata dia.
Nama-nama lain yang potensial masuk dalam pertarungan memperebutkan tiket capres maupun cawapres adalah Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen), Erick Thohir (2,8 persen), dan Puan Maharani (2,2 persen).
Berikutnya ada Andika Perkasa (1,5 persen), Airlangga Hartarto (1,2 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Yenny Wahid. Nama-nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab 8,3 persen.
Seperti halnya pada klaster tiga besar dan enam besar, terdapat pula dinamika di antara nama-nama tersebu.
“Khofifah dan Erick masih unggul, tetapi dibayangi oleh nama-nama yang sedang menanjak, seperti Puan, Andika, dan Yenny,” Vivin memaparkan.
Vivin melanjutkan, usai Andika resmi lengser dari jabatannya sebagai Panglima TNI, sejumlah partai seperti mencoba memasukkan Andika sebagai figur cawapres, termasuk Nasdem.
Baca juga: Prabowo Jadi Bintang, Skema Duet Pilpres 2024 Telah Beredar, Gerindra Dipastikan Pilih Sosok Ini
"Skenario Anies-Andika bisa mengancam niat Demokrat untuk mengusung AHY sebagai cawapres,” pungkas Vivin.
Diketahui, survei Index Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi.
Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka.
Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS