Cuaca Ekstrem
3 Daerah Terdampak Banjir di Kabupaten Kupang, BPBD NTT Minta Pemkab Siaga dan Siap Evakuasi
Kepala BPBD Kabupaten Kupang Semmy Tinenti menyebut tiga daerah terdampak banjir, yaitu Takari, Oebelo (Kecamatan Kupang Timur) dan Sulamu.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen dan Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala BPBD Kabupaten Kupang Semmy Tinenti menyebut tiga daerah terdampak banjir, yaitu Kecamatan Takari, Oebelo (Kecamatan Kupang Timur) dan Kecamatan Sulamu.
Semmy Tinenti mengaku, ia bersama stafnya sedang berada di lokasi terdampak banjir untuk memantau keadaan dan mengevaskuasi warga.
"Kami sekarang lagi di lokasi, saya di Takari, yang lain di Oebelo, dan yang lain di Sulamu, masih ada tempat lain tapi kami terkendala banjir untuk akses ke sana," kata Semmy Tinenti, Minggu 25 Desember 2022.
Menurut Semmy Tinenti, pihaknya belum bisa mengungkapkan jumlah keluarga terdampak banjir katena masih mendahulukan evakuasi lalu melakukan pendataan.
"Nanti kami informasikan, sekarang tim masih di lapangan lakukan evakuasi dan pendataan," ujarnya.
Terpisah, Kepala BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo mengingatkan Pemkab Kupang tetap siaga dan mempersiapkan proses evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir atau luapan air.
Evakuasi bisa dilakukan apabila curah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lebih dari satu jam.
Baca juga: BREAKING NEWS: ASDP Kupang Batalkan Pelayaran Kapal Ferry Akibat Cuaca Ekstrem
Baca juga: Jembatan Kapsali Manubelon Jebol, Arus Lalu Lintas Amfoang Kupang Putus Total
Mengenai banjir yang terjadi di Kabupaten Kupang, Ambrosius Kodo mengatakan, tidak semua bencana langsung ditangani Pemprov NTT.
"Saya kira soal penanggulangan bencana ada kewenangan kabupaten dan kota maupun provinsi. Tidak semua ditangani oleh pemprov," katanya.
Ia mengimbau pemerintah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan pemetaan wilayah-wilayah rawan bencana, atau mengalami kejadian berulang kemudian melakukan upaya mitigasi.
Menurutnya, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait cuaca ekstrem yang terjadi saat Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Sesuai peringatan dini yang dikeluarkan BMKG bahwa memang saat Natal hingga Tahun Baru akan terjadi Cuaca Ekstrem, yakni adanya curah hujan yang cukup tinggi.
"Kita merayakan Natal dengan cukup sedih akibat adanya hujan. Karena itu, perlu kita waspada," katanya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS