Pilpres 2024

Muhammad Kholid Sindir Partai NasDem: Kalau Pilih Andika Perkasa jadi Cawapres, Ya Kami Hormati

Muhammad Kholid Juru Bicara PKS (Partai Keadilan Sejahtera ) melontarkan pernyataan bernada sindiran kepada Partai NasDem terkait calon wakil presiden

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SINDIR NASDEM - M Kholid, Juru Bicara PKS (Partai Keadilan Sejahtera) melontarkan pernyataan bernada sindiran ke Partai NasDem. Ini terjadi setelah terlontar pernyataan bahwa Jenderal Andika Perkasa memilik tempat spesial di NasDem. 

Untuk diketahui, pasca meletakkan jabatan sebagai Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa langsung dilirik Partai NasDem.

Bahkan, konstelasi politik Pilpres 2024 langsung diramaikan dengan isu kalau mantan Panglima TNI tersebut akan maju menjadi calon wakil presiden atau cawapres dari Anies Baswedan.

Andika Perkasa memang sempat masuk bursa capres Partai Nasdem. Namun Nasdem telah umumkan Anies sebagai capres.

Belakangan nama jenderal Andika Perkasa muncul untuk posisi cawapres. Andika diduetkan dengan Mantan Mendikbud RI, Anies Baswedan.

Duet Anies - Andika itu bakal diusung Nasdem bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lalu bagaimana dengan Partai Demokrat?

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya tetap mendorong agar Anies Baswedan dapat berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan setelah Nasdem berusaha mendekati Andika Perkasa dan berkecenderungan menjadikannya sbagai salah satu figur calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan.

“Keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut,” kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis 22 Desember 2022.

Ia mengatakan, Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Nasdem, dan PKS mengedepankan prinsip kesetaraan.

Artinya, setiap partai politik (parpol) sama-sama menghargai usulan masing-masing.

“Jadi silahkan saja jika Nasdem ataupun PKS mengusulkan nama-nama capres, atau cawapres. Itu kan hak teman-teman Nasdem, dan PKS. Kami tidak boleh melarang atau membatasi,” ujar Herzaky.

“Begitu pula dengan kami, Demokrat, tentu saja bebas pula mengusulkan siapa saja,” katanya lagi.

Baca juga: Anies Baswedan Melonjak Sejak Deklarasi Capres, Tapi Elektabilitas NasDem Malah Negatif

Dalam pandangannya, Demokrat mengedepankan prinsip realistis dan rasionalitas dalam penentuan pasangan calon (paslon) capres-cawapres.

Prinsip realistis terkait dengan parpol yang mengusung kadernya sendiri, karena dirasa mempermudah pemenangan.

“Rasional, bahwa pada prinsipnya koalisi ini ingin menang, bukan sekedar meramaikan kontestasi Pilpres,” ujarnya. Herzaky mengatakan, Anies-AHY telah memenuhi prinsip tersebut.

Apalagi hasil berbagai survei sering menempatkan keduanya sebagai paslon dengan elektabilitas tertinggi. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved