Berita NTT
NTT Terima Piagam WTP dari Kementerian Keuangan
Kami mewakili kementerian keuangan menyampaikan apresiasi karena pengelolaan keuangan di NTT telah sesuai prinsip-prinsip
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi NTT menerima piagam Opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP dari Kementrian Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan atau DJPb Provinsi NTT mewakili penyerahan.
Kepala DJPb NTT, Catur Ariyanto Widodo, menyerahkan piagam penghargaan itu kepada Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi yang disaksikan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Piagam ini diserahkan usai Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran (TA) 2023 di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Jumat 9 Desember 2022.
Baca juga: Upah Minimum Kabupaten Rote Ndao Tetap Berpatokan pada UMP Provinsi NTT
Penghargaan dari Kementerian Keuangan atas capaian kinerja Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemprov NTT. Untuk diketahui Pemprov NTT telah meraih opini WTP selama 7 tahun berturut-turut.
"Kami mewakili kementerian keuangan menyampaikan apresiasi karena pengelolaan keuangan di NTT telah sesuai prinsip-prinsip yang baik," sebutnya.
Gubernur NTT dalam arahannya menanggapi hal tersebut bukan sebagai prestasi namun merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Itu bukan prestasi. Terima WTP bukan prestasi tapi keharusan karena belanja maka terjadi kesejahteraan. Tujuan APBN dan APBD adalah untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia khususnya juga NTT,"
Ia melanjutkan, tujuan administrasi keuangan yang benar dan baik adalah keharusan tetapi yang terpenting adalah dapat mencapai kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Jelang HUT ke- 64 NTT, YaRIF Adakan Panggung Hiburan dan UMKM
"Karena kita ada yang administrasinya saja tapi tujuan pembangunan kesejahteraan tidak jalan," sebutnya.
Ia juga menyinggung modernisasi pada proses perlu dilakukan terutama terhadap sektor pertanian di NTT yang lebih besar 60 persen dari sektor lainnya.
"Bila tidak ada modernisasi maka bisa dipastikan kita tetap miskin," ucapnya.
Ia meminta mindset pemimpin berubah terutama soal modernisasi bidang pertanian baik itu dalam penanaman, penyiangan hingga dengan pangan. (Fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS